Tonsilektomi (Operasi Amandel), Kapan Ini Dibutuhkan?

Operasi amandel menawarkan beberapa manfaat

Intinya Sih...

  • Tonsilektomi adalah operasi pengangkatan amandel yang dilakukan pada anak-anak dan orang dewasa.
  • Operasi ini direkomendasikan bagi orang-orang yang sering sakit radang amandel atau radang tenggorokan.
  • Tonsilektomi juga dapat mengobati masalah pernapasan, mendengkur, sleep apnea, pendarahan, dan kanker amandel.

Amandel atau tonsil adalah dua kelenjar kecil di bagian belakang tenggorokan, satu di setiap sisi. Amandel membantu tubuh mengatasi infeksi, terutama pada masa kanak-kanak.

Dalam beberapa situasi, kamu mungkin perlu menjalani operasi untuk mengangkat amandel. Nah, operasi pengangkatan amandel ini dikenal sebagai tonsilektomi (tonsillectomy). Tonsilektomi adalah operasi umum yang dilakukan pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa.

1. Kapan tonsilektomi perlu dilakukan?

Tonsilitis atau radang amandel dan perlunya tonsilektomi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Namun, masalah dengan amandel bisa dialami usia berapa pun dan memerlukan operasi.

Satu kasus tonsilitis tidak cukup untuk dilakukannya tonsilektomi. Biasanya, operasi direkomendasikan bagi orang-orang yang sering sakit radang amandel atau radang tenggorokan. 

Apabila kamu memiliki setidaknya tujuh kasus radang amandel dalam setahun terakhir (atau lima kasus atau lebih selama dua tahun terakhir), bicarakan dengan dokter apakah tonsilektomi merupakan pilihan.

Tonsilektomi juga dapat mengobati masalah medis lainnya, termasuk:

  • Masalah pernapasan terkait dengan amandel bengkak.
  • Mendengkur keras dan sering.
  • Sleep apnea atau periode berhenti napas saat tidur.
  • Pendarahan amandel.
  • Kanker amandel.

2. Persiapan

Tonsilektomi (Operasi Amandel), Kapan Ini Dibutuhkan?ilustrasi amandel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu biasanya bisa langsung pulang pada hari yang setelah operasi amandel. Namun, anak-anak usia di bawah 3 tahun dan anak-anak atau orang dewasa dengan sleep apnea yang parah biasanya perlu menginap.

Ada pula langkah-langkah tertentu untuk mempersiapkan operasi, seperti:

  • Memberi tahu dokter tentang obat atau suplemen apa pun. Dokter dapat merekomendasikan untuk menghentikannya dalam seminggu atau dua minggu sebelum operasi.
  • Puasa selama 6 jam sebelum anestesi umum, tergantung pada dokter yang melakukan operasi dan usia pasien.
  • Menghindari merokok sebelum operasi, karena merokok meningkatkan risiko komplikasi pascaoperasi, seperti gangguan fungsi jantung dan paru-paru, infeksi, serta penyembuhkan luka lebih lambat.
  • Membuat pengaturan untuk pulang setelah prosedur, misalnya dijemput teman atau anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: 4 Perubahan yang Umum Terjadi setelah Operasi Amandel

3. Prosedur

Sebelum operasi, kamu akan menerima anestesi umum. Ini akan memastikan kamu tertidur selama prosedur dan tidak merasakan sakit maupun ketidaknyamanan.

Dokter bedah biasanya akan melakukan salah satu dari dua jenis tonsilektomi, yaitu:

Tonsilektomi tradisional

Jenis ini melibatkan pengangkatan kedua amandel secara menyeluruh.

Ahli bedah melakukan tonsilektomi jenis ini dengan diseksi dingin, memotong amandel dengan alat logam seperti pisau, gunting, atau jerat. Dokter kemudian mengontrol kehilangan darah dengan pengikatan atau jahitan.

Tonsilektomi intrakapsular

Tonsilektomi intrakapsular melibatkan pengangkatan semua jaringan amandel yang terkena namun meninggalkan lapisan kecil untuk melindungi otot tenggorokan. Jarang, jaringan yang tersisa dapat tumbuh kembali atau terinfeksi yang memerlukan operasi lebih lanjut.

Namun, jenis tonsilektomi ini memiliki keterkaitan dengan manfaat seperti:

  • Lebih sedikit rasa sakit.
  • Perdarahan lebih sedikit.
  • Lebih sedikit kesulitan makan dan minum setelah prosedur
  • Pemulihan lebih cepat.

Tonsilektomi biasanya memakan waktu sekitar 20–30 menit.

Metode lainnya

Ada beberapa metode berbeda untuk menghilangkan amandel, yang meliputi:

  • Pisau bedah ultrasonik: Ini menggunakan energi ultrasonik untuk memotong amandel dan menutup pembuluh darah untuk menghentikan pendarahan secara bersamaan.
  • Kauterisasi: Teknik elektrokauter membakar jaringan amandel, yang membantu mengurangi kehilangan darah.
  • Coblation: Handpiece bertenaga listrik yang "membakar" jaringan menggunakan suhu rendah.

Cara-cara di atas memiliki berbagai manfaat dan risiko, yang akan dibahas lebih detail oleh dokter. Teknik yang bertujuan untuk mengangkat amandel dan menghentikan pendarahan cenderung mengurangi risiko pascaoperasi.

4. Pemulihan

Tonsilektomi (Operasi Amandel), Kapan Ini Dibutuhkan?ilustrasi tonsilektomi atau operasi pengangkatan amandel (unsplash.com/Alexander Grey)

Setelah operasi amandel, tim medis akan memindahkan kamu ke area pemulihan. Di sana, dokter atau perawat akan memeriksa tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, detak jantung, dan kadar oksigen darah, serta memastikan tidak ada komplikasi pascaoperasi.

Tonsilektomi biasanya merupakan prosedur rawat jalan, yang artinya kamu bisa pulang pada hari yang sama. Komplikasi jarang terjadi, tetapi jika muncul, dokter mungkin akan minta kamu untuk dirawat inap semalaman untuk memantau kondisi.

Minum banyak cairan adalah kunci keberhasilan pemulihan. Selain itu, kamu mungkin ingin makan makanan yang lembut dan dingin pada minggu pertama setelah operasi. Kamu bisa kembali makan makanan padat setelah kamu merasa nyaman, tetapi hindari makanan keras dan pedas karena ini bisa mengiritasi area bedah.

Makanan dan minuman yang direkomendasikan antara lain:

  • Air, teh, dan jus.
  • Es krim.
  • Smoothie.
  • Yogurt.
  • Puding.
  • Kaldu.
  • Kentang tumbuk.
  • Telur orak-arik.

5. Manfaat dan risiko

Tonsilektomi menawarkan beberapa manfaat, termasuk:

  • Kualitas tidur yang lebih baik.
  • Infeksi yang lebih jarang.
  • Peningkatan kualitas hidup.

Sementara komplikasi memang dapat terjadi, tetapi ini jarang. Beberapa kemungkinan risiko operasi amandel dapat meliputi:

  • Infeksi.
  • Pendarahan berlebihan (baik selama maupun setelah operasi).
  • Pembengkakan pada lidah atau langit-langit mulut.
  • Reaksi terhadap anestesi.
  • Pendarahan pascaoperasi.

Mungkin kamu bertanya-tanya apakah operasi pengangkatan amandel akan berdampak negatif terhadap sistem imun. Penelitian menunjukkan bahwa operasi amandel tidak mengakibatkan penurunan imun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa yang terjadi adalah kebalikannya, yaitu peningkatan respons imun.

Perlu diingat, walaupun—bahkan jika amandel diangkat—jaringan di tenggorokan masih bisa terinfeksi dan sakit.

Apabila kamu sering mengalami infeksi amandel atau kesulitan bernapas saat tidur, tanyakan kepada dokter apakah tonsilektomi merupakan pilihan yang baik.

Baca Juga: Radang Amandel: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya