Trichomycosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Bisa terjadi di ketiak, selangkangan, atau lipatan bokong

Trichomycosis atau trikomikosis adalah infeksi bakteri umum yang memengaruhi kulit dan rambut. Kondisi ini sering tidak diperhatikan karena gejalanya tidak jelas dan tidak menyebabkan rasa sakit.

Kondisi kulit ini kemungkinan besar dimulai di ketiak, tetapi bisa juga muncul di area tubuh lain di mana rambut tumbuh, seperti kulit kepala atau kelamin. Kamu mungkin akan mencium baunya terlebih dulu sebelum melihatnya. Kamu mungkin juga akan menggaruk dan merasakan ketidaknyamanan di area yang terkena.

Trichomycosis bukanlah ancaman kesehatan yang serius. Akan tetapi, kamu tetap harus mencari cara untuk mengatasinya untuk mencegah efek samping atau ketidaknyaman jangka panjang.

1. Gejala

Walaupun dalam kebanyakan kasus trichomycosis tidak bergejala, tetapi gejala tetap bisa muncul. Gejalanya umumnya tidak parah dan menyebabkan ketidaknyamanan di daerah ketiak, selangkangan, atau di area lipatan bokong.

Tanda-tanda infeksi trichomycosis meliputi:

  • Berkeringat di area yang bisa berwarna kuning, hitam, atau merah.
  • Bau ketiak.
  • Massa kecil terbentuk di sekitar batang rambut (bisa berwarna merah, kuning, atau hitam, dan terlihat mirip manik-manik).
  • Rambut yang teksturnya menjadi kasar.
  • Rambut rontok (jarang terjadi).

2. Penyebab

Trichomycosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi trichomycosis di ketiak (commons.wikimedia.org/Aezram)

Trichomycosis disebabkan oleh sejenis bakteri yang dikenal sebagai coryneform-actinomycetes. Menurut studi, bakteri ini disebut dalam literatur medis sebagai Corynebacterium tenuis (International Journal of Trichology, 2013).

Meskipun infeksi itu sendiri umumnya tidak ditularkan dari orang ke orang, tetapi ada beberapa faktor risiko yang membuat kamu lebih mungkin untuk terkena trichomycosis. Ini meliputi:

  • Hiperhidrosis atau keringat berlebih pada ketiak.
  • Tinggal di lingkungan yang lembap, seperti daerah beriklim tropis.
  • Kebersihan pribadi yang buruk.
  • Obesitas.

Baca Juga: Herpes: Jenis, Gejala, Penularan, dan Pengobatan

3. Diagnosis

Apabila menyadari ada bau aneh, perubahan warna, atau folikel rambut bertekstur di area yang terdampak, sebaiknya temui dokter. Dokter spesialis kulit bisa membantu menegakkan diagnosis dengan beberapa metode, seperti:

  • Wood's light: Jika itu adalah trichomycosis, bakteri akan bersinar ketika area yang terdampak terpapar sinar UV.
  • Mikroskopi: Sampel dari area yang terinfeksi akan dilihat di bawah mikroskop.
  • Dermoskopi: Dengan lensa pembesar, dokter akan memeriksa permukaan kulit.

4. Pengobatan

Trichomycosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pengobatan trichomycosis (pexels.com/cottonbro)

Trichomycosis bisa diobati. Infeksi bisa hilang dalam beberapa minggu dengan manajemen yang tepat dan praktik kebersihan yang baik. Sebelum menerapkan metode perawatan apa pun, kamu harus mencukur rambut di area yang terdampak.

Antibiotik

Dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal, seperti losion klindamisin atau eritromisin. Oleskan krim ini ke daerah yang terkena dua kali sehari hingga dua minggu. Dokter juga mungkin akan meresepkan gel atau losion benzoil peroksida. Ini dapat menyebabkan iritasi kulit.

Apabila antibiotik topikal tidak berhasil, dokter dapat meresepkan pil eritromisin. Ini dikonsumsi setiap hari hingga dua minggu.

Jika gejalanya tidak hilang, bicarakan dengan dokter mengenai pemeriksaan lebih lanjut dan rekomendasi perawatan lainnya.

Praktik kebersihan yang baik

Kebersihan yang tepat dapat membantu menghilangkan bakteri dari daerah yang terkena. Ini termasuk:

  • Mencuci area yang terdampak setiap hari dengan sabun dan air.
  • Menggunakan antiperspiran untuk mengurangi keringat dan penumpukan bakteri.
  • Menggunakan bedak kering bebas bedak, seperti bedak bayi, untuk membantu mengurangi kelembapan.
  • Mencuci dan mengeringkan pakaian secara menyeluruh setelah memakainya.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Trichomycosis sering ditemukan bersama dengan kondisi yang disebut eritrasma dan pitted keratolysis, yang keduanya dapat meningkatkan ketidaknyamanan di daerah yang terkena.

  • Eritrasma: Ini adalah kondisi kulit lain yang biasa ditemukan di iklim lembap, sering kali pada orang-orang dengan kebersihan yang buruk, obesitas, dan keringat berlebih. Infeksi tidak berhubungan dengan rambut, tetapi sering ditemukan pada lipatan kulit di mana trichomycosis terjadi, seperti ketiak dan paha bagian dalam. Eritrasma muncul sebagai bercak merah muda, merah, atau cokelat yang menjadi bersisik dan keriput seiring waktu.
  • Pitted keratolysis: Ini adalah infeksi kulit yang biasanya tidak menimbulkan gejala. Lekukan kecil, atau "lubang", muncul di area di mana kondisinya telah menetap, dan kamu mungkin mengalami gatal atau nyeri tekan. Penyebabnya bisa keringat berlebihan yang dikombinasikan dengan pakaian ketat, seperti memakai kaus kaki ketat saat berlari.

Kekambuhan trichomycosis biasanya bisa dicegah dengan mempraktikkan kebersihan yang baik dan menjaga ketiak tetap bersih dan kering. Gunakan antiperspiran setiap hari setelah mandi untuk mengurangi kelembapan berlebih dan berkumpulnya bakteri. Menggunakan sabun antibakteri juga dapat membantu.

Kamu bisa saja terkena trichomycosis dan tidak menyadarinya. Kondisi kulit ini tidak membahayakan kesehatan. Kalau kamu curiga mengalami trichomycosis, temuilah dokter spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Kutil Kelamin: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya