6 Fakta Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab Kematian Ria Irawan

Waspadai penyakit yang satu ini, kenali gejalanya

Dari sekian banyak penyakit, kanker adalah salah satu yang paling ditakuti. Pasalnya, penyakit yang satu ini memang tergolong penyakit mematikan atau kemungkinan kesembuhannya tergolong kecil.

Kanker sendiri banyak jenisnya, dan salah satu yang belum banyak diketahui adalah kanker kelenjar getah bening atau yang disebut juga limfoma. Nah, apa saja sih yang perlu kamu ketahui tentang jenis kanker yang satu ini? Apa saja fakta-fakta terkait limfoma, pemeriksaan, dan penyembuhannya? Yuk, simak!

1. Apa itu kanker kelenjar getah bening?

6 Fakta Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab Kematian Ria Irawanunsplash.com/AniKolleshi

Kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah jenis kanker yang terjadi pada sistem limfatik dan tumbuh akibat adanya mutasi atau perubahan sel limfosit atau sel darah putih. Perubahan ini mengakibatkan kondisi sel darah putih yang sebelumnya normal menjadi abnormal bahkan ganas.

Limfosit normal bisa tumbuh di mana saja, begitu juga dengan limfosit ganas. Keduanya bisa tumbuh di kelenjar getah bening, sum-sum tulang, limpa, darah, dan berbagai organ-organ lainnya. Sistem limfatik adalah salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan jamur, bakteri, dan bahkan virus penyebab infeksi.

2. Bagaimana sih bentuk kanker kelenjar getah bening ini?

6 Fakta Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab Kematian Ria Irawanunsplash.com/LinkedInSalesNavigator

Cairan limfatik ini berupa cairan putih yang wujudnya mirip susu, mengandung protein lemak dan limfosit. Kesemuanya bisa mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfatik. Kanker getah bening ini juga bisa tumbuh di dalam saluran pencernaan, perut, serta hati. Kanker getah bening bisa menyerang siapa saja dan di berbagai usia. Namun, penyakit ini umumnya menyerang mereka yang sudah berusia 65 tahun ke atas.

3. Pemeriksaan untuk penyakit kelenjar getah bening

6 Fakta Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab Kematian Ria Irawanunsplash.com/AliYahya

Untuk mendeteksi kanker getah bening atau limfoma perlu dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan yang sifatnya integral. Pemeriksaan bisa dimulai dengan penggunaan Sinar X, CT Scan, PET scan, cek darah, atau bahkan proses biopsi.

Biopsi sendiri adalah cara penentuan stadium kanker dengan cara mengambil contoh jaringan dari tubuh pasien yang didiagnosa menderita kanker getah bening. Biopsi sendiri memiliki tiga jenis yaitu biopsi kelenjar getah bening, biopsi aspirasi jarum halus, juga biopsi sumsum tulang panggul.

Baca Juga: Waspada Ya, 7 Gejala Kanker Lidah Ini Mirip dengan Sariawan

4. Pemeriksaan mandiri dengan cara cek benjolan

6 Fakta Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab Kematian Ria Irawanunsplash.com/JesperAggergaard

Sebelum melakukan deteksi yang sifatnya medis, kamu juga perlu melakukan deteksi yang sifatnya sederhana. Deteksi sederhana bisa dilakukan dengan cara menyentuh dan meraba bagian leher, ketiak, dan pangkal paha. Jika terdapat benjolan yang tidak sakit sekalipun ditekan, bisa jadi benjolan tersebut adalah kanker kelenjar getah bening.

Hal pertama yang harus dilakukan ketika kamu menemukan benjolan pada salah satu bagian tubuh adalah mengetahui sebab terjadinya benjolan tersebut, apakah karena infeksi atau bukan. Umumnya, benjolan terjadi karena infeksi. Perlawanan antara tubuh terhadap kuman penyakit menyebabkan kelenjar menjadi membesar. Nah, jika benjolan tersebut adalah infeksi tentu tidak perlu dikhawatirkan, karena berarti kelenjar getah bening berfungsi selayaknya yaitu membantu pertahanan tubuh. 

5. Waspada ketika benjolan di tubuhmu terasa sakit

6 Fakta Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab Kematian Ria Irawanunsplash.com/JAFARAHMED

Jika kamu tidak perlu mengkhawatirkan benjolan yang tidak terasa sakit, maka hal sebaliknya harus kamu lakukan ketika benjolan di tubuhmu terasa sakit. Pasalnya, bisa jadi benjolan tersebut bukan merupakan infeksi melainkan tumor. Bahkan, tumor tersebut akan sangat berbahaya jika pertumbuhannya cepat.

Nah jika kamu menyentuh atau menekan benjolan tersebut dan kemudian terasa sakit, maka bisa dipastikan bahwa benjolan tersebut harus diwaspadai. Salah satu jalan terbaiknya adalah dengan melakukan biopsi. Teknis sederhana dari biopsi adalah melihat dan mengambil kelenjar, serta menusuknya dengan jarum.

Untuk urusan yang satu ini sebaiknya diserahkan kepada tenaga medis yang memang benar-benar ahli menangani kasus kelenjar getah bening. Usahakan untuk sesegera mungkin melakukan konsultasi pada dokter. Jangan sampai penyakit terlanjur menjalar atau kronis.

6. Waspada ketika berat badanmu menurun drastis

6 Fakta Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab Kematian Ria Irawanunsplash.com/FranciscoVenâncio

Kebanyakan kasus kelenjar getah bening atau kanker limfoma memang tidak menunjukkan gejala-gejala yang berarti atau bahkan rasa sakit. Namun, selain gejala berupa munculnya benjolan, kanker kelenjar getah bening juga bisa dideteksi dari terjadinya penurunan berat badan secara drastis.

Selain itu, ada pula gejala berupa rasa lelah yang terjadi terus-menerus, gatal-gatal, batuk-batuk, dan bahkan sesak nafas. Selain itu, ada pula gejala berupa deman yang tidak diketahui sebabnya, ada pula gejala keringat dingin di malam hari.

Nah semoga penjelasan dari artikel ini bisa membantumu memahami tentang penyakit kelenjar getah bening atau limfoma ya! Sebaiknya selalu melakukan check up rutin agar kamu bisa mencegah dan memperoleh penanganan dengan cepat.

Baca Juga: Meninggal Dunia, 10 Perjuangan Ria Irawan Melawan Kanker 

Pagi Kusumardani Photo Verified Writer Pagi Kusumardani

When in doubt, pray it out!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya