5 Cara Mengatasi Psikosomatis, “Sakit” yang Ternyata Bukan Sakit 

"Sakit" psikis yang bisa sampai menyerang imunitas

Psikosomatis merupakan kondisi di mana tubuh seseorang mengalami gangguan tapi tidak ada penyakit fisik yang terdeteksi. Kondisi ini sebenarnya disebabkan oleh faktor psikologis hingga akhirnya ada “sakit” yang mulai dirasakan. Biasanya stres jadi pemicu utama hingga memunculkan gejala fisik yang khas seperti jantung berdebar, mual, nyeri di ulu hati, sakit kepala, sesak napas dan kehilangan nafsu makan.

Jika sudah sampai di level ini, sebaiknya segera atasi lewat terapi psikologis, baik secara mandiri maupun lewat bantuan ahli. Lakukan lima cara berikut ini untuk mengatasi psikosomatis agar terhindar dari penurunan sistem kekebalan tubuh.

1. Istirahatkan pikiran sejenak 

5 Cara Mengatasi Psikosomatis, “Sakit” yang Ternyata Bukan Sakit ilustrasi menenangkan pikiran (Pexels.com/Natalie)

Mengistirahatkan pikiran dari berbagai macam distraksi akan menjadi langkah ampuh pertama yang bisa berdampak positif. Misalnya, jauhkan diri dari pemberitaan yang berpotensi membuat gelisah agar pikiran tidak “terkontaminasi” berita tertentu yang akan memancing datangnya beban.

Bahkan menepi sejenak dari hiruk pikuk media sosial pun bisa jadi cara bijak mengistirahatkan pikiran, lho. Gak menampik fakta bahwa medsos pun kerap memicu stres dan perasaan insecure yang akan semakin membebani pikiran. Oleh karenanya, semua potensi itu wajib dihindari demi bisa memberi waktu rehat untuk pikiran.

2. Terapkan pola hidup sehat 

5 Cara Mengatasi Psikosomatis, “Sakit” yang Ternyata Bukan Sakit ilustrasi makan asupan sehat (Pexels.com/Nathan Cowley)

Menjaga kondisi fisik juga bisa menjadi langkah jitu membentengi pikiran dari hal-hal negatif yang mampu memicu gejala psikosomatis. Salah satunya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat secara konsisten. Mulailah dengan menjaga asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Perhatikan keseimbangan gizi yang masuk ke tubuhmu, termasuk kandungan dan komposisinya. Gak cuma urusan makanan, menjaga pola tidur yang teratur juga wajib dilakukan. Jangan terbiasa tidur terlalu malam apalagi sampai begadang demi memikirkan dunia yang sebenarnya mungkin bukan tanggung jawabmu.

Baca Juga: Cara Hadapi Penyesalan dan Duka, Ini Kata Psikolog dan Grief Survivor

3. Lakukan olahraga ringan secara rutin 

5 Cara Mengatasi Psikosomatis, “Sakit” yang Ternyata Bukan Sakit ilustrasi berolahraga (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjaga kondisi fisik agar tetap fit juga bisa dilakukan dengan melakukan olahraga ringan tapi rutin. Asupan makan dengan gizi seimbang dan menjaga kebugaran tubuh lewat olah fisik merupakan perpaduan sempurna untuk membentuk fisik yang kuat.

Kalau fisik yang kuat sudah membentengi tubuhmu, gangguan psikis akan mampu dihadapi karena sudah didukung oleh kekebalan imun. Ibaratnya, fisikmu sudah dikuatkan lebih dulu demi menghadapi “serangan” mental yang gak pernah tahu kapan dan bagaimana datangnya.

4. Fokuskan pikiran untuk mendahulukan prioritas hidup 

5 Cara Mengatasi Psikosomatis, “Sakit” yang Ternyata Bukan Sakit ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Candice Picard)

Seringkali gangguan psikosomatis muncul karena pikiran disibukkan dengan masalah yang sebenarnya gak perlu mendapat banyak perhatian. Ada baiknya kamu mulai fokus untuk memusatkan pikiran pada prioritas hidup yang wajib didahulukan. Bisa saja urusan pendidikan, karier, atau urusan keluarga.

Gak perlu sibuk ikut campur masalah orang lain yang berpotensi membebani pikiran hingga mengganggu ketenangan mentalmu. Belum tentu orang yang dipikirkan akan menerima dan sejalan dengan cara berpikirmu. Faktanya justru banyak orang yang akan menuding pelanggaran batas privasi, lho.

5. Jika masih merasa kesulitan, segera datangi ahli 

5 Cara Mengatasi Psikosomatis, “Sakit” yang Ternyata Bukan Sakit ilustrasi membantu orang lain (Unsplash.com/Rémi Walle)

Andai cara-cara tadi sudah dilakukan dan kamu masih merasa kesulitan dengan rasa “sakit” yang dialami, gak ada salahnya untuk pergi menemui ahlinya. Kepastian sehat secara medis dapat dijadikan acuan untuk melakukan konseling psikologi dan mencari akar permasalahan agar bisa menemukan solusi terbaik.

Gak perlu malu dengan stigma psikolog yang kerap dianggap sebagai terapis gangguan kejiwaan. Faktanya banyak penyakit fisik yang sebenarnya datang dari gangguan mental yang tidak tersentuh oleh ahlinya. Kamu yang lebih paham bahwa jiwamu memang sedang butuh bantuan. Jadi, datanglah ke ahlinya dan “sembuhkan” dirimu.

Psikosomatis memang gak seperti penyakit fisik yang bisa dicari obatnya lewat jalur medis. Terkadang butuh proses panjang untuk menangani “sakit” yang satu ini agar bisa sembuh total atau setidaknya mampu mengatasi dengan lebih terarah.

Baca Juga: 5 Efek Psikologis Rutin Salat 5 Waktu, Gak Cuma Kewajiban! 

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya