7 Hal Seputar Penyakit Gigi dan Mulut pada Anjing dan Kucing

Pet parents wajib tahu! 

Merawat hewan peliharaan adalah sebuah komitmen. Tidak hanya sekadar memberi makan dan minum, kesehatan mereka juga hal penting yang harus kita perhatikan. Salah satunya adalah kesehatan gigi dan mulut.

Kesehatan gigi dan mulut pada hewan peliharan seperti anjing dan kucing yang tidak dijaga dengan baik bisa berpotensi menimbulkan penyakit yang lebih serius, bahkan bisa memengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Di bawah ini ada 7 hal seputar penyakit gigi dan mulut pada anjing dan kucing yang perlu pet parents perhatikan. Apa saja? Mari kita simak!

1. Kebanyakan penyakit gigi dan mulut ditemukan pada usia 3 tahun

7 Hal Seputar Penyakit Gigi dan Mulut pada Anjing dan KucingPixabay

Dilansir American Animal Hospital Association, melakukan pengecekan masalah gigi dan mulut pada hewan peliharaan adalah hal penting yang sebaiknya dilakukan sejak dini. Bermula dari plak, jika dibiarkan terus-menerus plak yang menempel pada gigi bisa menjadi ancaman serius.

Menumpuknya plak bisa mengakibatkan infeksi yang dapat menyebar tidak hanya pada akar gigi tetapi juga ke seluruh tubuh. Kebanyakan kasus penyakit gigi dan mulut memang ditemukan pada usia 3 tahun, namun bukan berarti kita bisa abai di tahun-tahun awal. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?

2. Usia, ras, dan makanan memengaruhi masalah kesehatan gigi dan mulut pada anjing dan kucing

7 Hal Seputar Penyakit Gigi dan Mulut pada Anjing dan KucingPixabay

Dilansir Hill's Pet, tiga faktor yang memengaruhi masalah kesehatan gigi dan mulut pada anjing adalah usia, ras, dan makanan. Anjing dengan ras tubuh yang kecil misalnya, memiliki tulang rahang yang kecil dan mengakibatkan gigi berlebih atau gigi berantakan. Hal serupa juga berlaku pada kucing.

Dalam laman yang ditulis MSD Veterinary Manual, faktor-faktor seperti usia, genetik, nutrisi harian, kebersihan mulut, dan tulang rahang yang kecil berpengaruh dalam penyakit periodontitis baik kucing maupun anjing.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Indonesia Medicus Veterinus tahun 2016 menyebutkan bahwa dari 30 anjing yang diberi makan makanan kering, 24 di antaranya memiliki karang gigi.

3. Gingivitis dan Periodontitis adalah penyakit gigi dan mulut yang paling umum terjadi pada anjing dan kucing

7 Hal Seputar Penyakit Gigi dan Mulut pada Anjing dan KucingPixabay

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang seringkali terjadi pada anjing dan kucing. Dilansir American Veterinary Medical Association, perkembangan penyakit gigi dan mulut dimulai dari tahap 0 (normal) sampai tahap 4 (parah). Di tahap 1, kita bisa melihat adanya tartar yang melapisi gigi serta gusi yang merah dan bengkak.

Tahap selanjutnya gusi terlihat semakin membengkak dan kemungkinan adanya akar gigi yang hilang. Di tahap 3, hilangnya akar gigi semakin parah. Dan di tahap 4 kondisi semakin parah, mulai dari tartar yang semakin menumpuk, penyusutan lapisan gusi, kerusakan gigi, dan pengeroposan tulang gigi.

Gingivitis dan periodontitis menjadi penyakit gigi dan mulut yang umum pada anjing dan kucing. Melansir Cornell University College of Veterinary Medicine, gingivitis terjadi ketika gusi mengalami apabila peradangan yang ditandai dengan gusi berwarna merah dan bengkak, serta terasa sakit.

Jika tidak segera ditangani, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis. Di tahap ini, jaringan yang melekat pada gigi bisa hancur karena bakteri bisa menyebabkan gigi renggang atau tanggal. Dilansir MSD Veterinary Manual, kasus periodontitis lebih sering terjadi pada anjing dan kucing pada ras tertentu.

Baca Juga: 9 Hal yang Harus Disiapkan sebelum Pelihara Kucing, Pemula Wajib Tahu

4. Bau mulut yang menyengat adalah tanda adanya masalah gigi dan mulut

7 Hal Seputar Penyakit Gigi dan Mulut pada Anjing dan KucingPixabay

Menurut penuturan Dr. Sandra Marfa Marretta, dokter gigi hewan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Illinois, dilansir dari University of Illinois College of Veterinary Medicine, bau mulut yang menyengat adalah tanda bahwa hewan peliharaan memiliki masalah di mulutnya.

Gejala lainnya antara lain hewan peliharaan hanya mengunyah makanan pada satu sisi mulutnya, jatuhnya makanan dari mulut saat makan, bengkak pada wajah, adanya darah pada mangkuk air dan mainan yang digigit, air liur yang menetes secara berlebihan, dan luka pada wajah yang tidak kunjung sembuh.

5. Penyebab masalah gigi dan mulut pada anjing dan kucing bukan hanya plak

7 Hal Seputar Penyakit Gigi dan Mulut pada Anjing dan KucingPixabay

Penyakit gigi dan mulut seperti gingivitis dan periodontitis bermula dari plak. Namun, tidak hanya plak yang menjadi penyebab masalah gigi dan mulut pada anjing dan kucing.

Dilansir American Veterinary Medical Association, gigi patah atau tanggal, abses atau infeksi gigi, kista atau tumor mulut, gigi berantakan, tulang rahang yang patah, dan adanya kelainan langit-langit mulut (palate defect) juga bisa menjadi penyebabnya.

6. Oral Squamus Cell Carcinoma (SCC), kanker mulut yang paling umum terjadi pada kucing

7 Hal Seputar Penyakit Gigi dan Mulut pada Anjing dan KucingPixabay

Dilansir University of Florida Small Animal Hospital College of Veterinary Medicine, Squamus Cell Carcinoma (SCC) termasuk kanker ganas yang tumbuh pada tulang rahang atau lidah. Pada tahap awal, tumor kerap tidak terdeteksi karena lokasinya yang sulit dijangkau oleh pandangan mata, seperti di bawah lidah atau mulut bagian belakang.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini antara lain air liur yang menetes secara berlebihan, bau mulut, sulit mengunyah, keluarnya darah dari mulut, dan penurunan berat badan. SCC memiliki tingkat harapan hidup sampai 1 tahun kurang dari 10%.

7. Oral papillomas adalah tumor jinak yang biasanya terjadi pada anak anjing

7 Hal Seputar Penyakit Gigi dan Mulut pada Anjing dan KucingPixabay

Dilansir VCA Animal Hospital, oral papillomas (disebut juga kutil atau wart) merupakan jenis tumor jinak yang biasanya terjadi pada anak anjing. Oral papillomas terbagi atas papillomas dan fibropapillomas. Kedua tumor ini disebabkan oleh virus bernama paillomaviruses yang menyerang lapisan epitel mulut dan tenggorokan.

Papillomaviruses memiliki masa inkubasi selama satu bulan dan dapat sembuh dengan sendirinya jika anjing yang terkena memiliki kondisi tubuh yang sehat dan sistem imun yang baik. Masa penyembuhan membutuhkan waktu selama 2-3 bulan.

Walaupun bisa hilang dengan sendirinya, namun penyakit ini bisa muncul kembali. Oleh karena itu, tindakan operasi disarankan untuk memastikan bahwa massa tersebut adalah kutil (wart) atau apabila ditemukan adanya pendarahan atau infeksi.

 

Mengetahui banyaknya penyakit yang bisa ditimbulkan pada gigi dan mulut, penting untuk mereka yang memiliki hewan peliharaan untuk memerhatikan dan menjaga kesehatan gigi dan mulut hewan peliharannya, karena menjaga lebih baik daripada mengobati. Yuk, jaga kesehatan gigi dan mulut hewan peliharaan kita!

Baca Juga: 7 Fakta Ini Membuktikan Kucing Tak Kalah Cerdas dengan Anjing

Putri Tama Photo Writer Putri Tama

INFP according to online personality test.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya