5 Cara Mengatasi Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Baru Lahir

Bayi tetap bisa dijemur meskipun cuaca sedang mendung

Penyakit kuning bisa dialami oleh bayi yang baru lahir, dengan tanda kulitnya menguning dan bagian putih mata bayi berwarna kuning. Kondisi umumnya tidak berbahaya dan bisa pulih dalam hitungan hari hingga minggu. Pada kondisi ringan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu mengatasinya.

Menurut keterangan dari National Health Service, warna kuning yang dialami bayi baru lahir disebabkan oleh penumpukan bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah zat kuning yang diproduksi ketika sel darah merah dipecah, dan kemudian membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Kejadian bayi kuning pada bayi baru lahir adalah hal yang umum terjadi, karena bayi memiliki jumlah sel darah merah yang tinggi dalam darahnya, yang sering rusak dan diganti dengan yang baru. Selain itu, organ hati bayi yang baru lahir belum berkembang sempurna, sehingga kurang efektif dalam mengeluarkan bilirubin dari dalam darah.

Pada umumnya ketika bayi berusia sekitar 2 minggu, organ hati mereka lebih efektif dalam memproses bilirubin, sehingga bayi kuning bisa sembuh dengan sendirinya. Pada kasus seperti, kebanyakan tidak akan berdampak buruk terhadap organ tubuh bayi lainnya.

Meskipun begitu, pada beberapa kasus yang jarang, ada kondisi ketika kondisi penyakit kuning pada bayi baru lahir bisa menjadi tanda bahaya dari komplikasi penyakit yang lebih serius. Hal ini sering terjadi jika penyakit kuning atau jaundice muncul segera setelah lahir (dalam 24 jam pertama).

Orang tua tidak boleh langsung panik bila mendapati bayi bergejala penyakit kuning. Untuk menambah wawasan, berikut ini ada penjelasan tentang beberapa cara yang bisa membantu menghilangkan kondisi bayi kuning.

1. Memberikan ASI yang cukup

5 Cara Mengatasi Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Baru Lahirunsplash.com/kevin liang

Menyusui merupakan cara pertama yang paling efekif dalam mengatasi penyakit kuning yang dialami bayi baru lahir. Pastikan bayi terhidrasi dengan baik dan tidak kekurangan nutrisi maupun cairan.

Melansir laman Birth Injury Help Center, bayi kuning saat menyusui dapat terjadi karena bayi tidak menerima cukup ASI untuk menurunkan kadar bilirubinnya. Ini menyebabkan bilirubin akan diserap kembali ke dalam usus, sehingga kadarnya tetap tinggi yang memicu bayi menjadi kuning.

Saat bayi buang air besar pada awal kelahirannya, juga penting untuk membantu mengeluarkan bilirubin dalam tubuhnya.

Kurangnya asupan ASI saat menyusui dapat disebabkan oleh:

  • Kesulitan menyusui karena faktor sakit
  • Perlekatan yang tidak tepat
  • Terganggunya proses menyusui 
  • Saluran ASI tersumbat
  • Nyeri pada payudara

Ini adalah masalah umum yang tentunya bukan kesalahan ibu. Perlu adanya dukungan dan motivasi dari orang-orang di sekitar ibu supaya proses menyusui lancar dan optimal. Perawatan untuk kondisi ini cukup sederhana dan tak perlu serta-merta berhenti menyusui. Ibu harus meningkatkan jumlah ASI setiap hari.

Bila dibutuhkan, hubungi konsultan laktasi untuk membantu kelancaran proses menyusui, sehingga bayi menerima jumlah ASI yang tepat setiap hari.

2. Menjemur bayi 

5 Cara Mengatasi Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Baru Lahirpixabay.com/Марина Вельможко

Melansir The Birth Center dan eMedicineHealth, sinar matahari telah terbukti efektif dalam membantu memecah bilirubin. Faktanya, paparan sinar matahari selama 1 jam sama dengan 6 jam di bawah lampu bilirubin khusus yang biasanya digunakan untuk terapi bayi kuning di rumah sakit. Ini tentu saja akan banyak membantu organ hati bayi dalam memproses bilirubin jadi lebih mudah.

Untuk menjemur bayi, berikut ini adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Letakkan bayi di dalam keranjang bayi dengan alas selimut di dekat jendela
  • Pastikan bayi tidak terkena sinar matahari atau cahaya langsung 
  • Jemur bayi selama 10 menit sebanyak dua kali sehari. Kamu bisa melakukannya pada pagi dan sore hari
  • Kamu tetap bisa menjemur bayi meskipun cuaca sedang mendung, karena masih efektif dalam membantu proses ini

Baca Juga: Mengenal Bayi Kuning, Berisiko Tuli dan Mengalami Kerusakan Otak

3. Fototerapi

5 Cara Mengatasi Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Baru Lahirtherabmedical.com/snuglit

Fototerapi atau biasa disebut sebagai terapi sinar biru adalah jenis terapi yang menggunakan cahaya khusus, yaitu sinar ultraviolet. Tujuannya adalah untuk mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah diuraikan oleh organ hati, sehingga bayi akan lebih mudah membuangnya melalui tinja dan urine.

Jika kadar bilirubin bayi tinggi, bayi mungkin menjalani perawatan fototerapi selama beberapa hari. Jangka waktu ini akan disesuaikan dengan diagnosis dokter yang menangani fototerapi.

Hal-hal yang perlu kamu siapkan ketika bayi menjalani fototerapi di antaranya:

  • Bayi cukup mengenakan pampers agar kulit bayi menerima sinar terapi lebih maksimal
  • Bayi harus mengenakan kaca mata khusus yang direkomendasikan dokter guna melindungi retina bayi dari cahaya
  • Dokter akan memberikan jadwal pemberian ASI selama proses ini berlangsung
  • Jangka waktu fototerapi tergantung dari rekomendasi dokter yang menangani

4. Transfusi  tukar darah 

5 Cara Mengatasi Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Baru Lahirpixabay.com/Ahmad Ardity

Melansir Nature, berdasarkan laporan dalam Journal of Perinatology yang terbit pada Februari 2021 lalu, transfusi tukar darah adalah metode pengobatan yang efektif untuk bayi dengan hiperbilirubinemia berat. 

Transfusi tukar ini bisa segera menurunkan kadar bilirubin dengan cara meningkatkan sel darah merah pada bayi baru lahir. Langkah ini biasanya dilakukan ketika proses fototerapi tidak memberikan efek yang signifikan terhadap bayi.

Setelah bayi mendapatkan transfusi tukar darah, kemudian beberapa jam setelahnya petugas medis akan memeriksa kadar bilirubin bayi.

5. Memberikan suntikan imunoglobulin (IVIg)

5 Cara Mengatasi Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Baru Lahirpixabay.com/Myriams-Fotos

Berdasarkan laporan tahun 2018 berjudul Efficacy of Intravenous Immunoglobulin in Management of Rh and ABO Incompatibility Disease (IVIG) yang dimuat di laman U.S. National Library of Medicine, pemberian terapi suntikan imunoglobulin (IVIg) bertujuan untuk menurunkan kadar antibodi yang terbentuk akibat ketidakcocokan antara darah bayi dan sang ibu.

Suntikan IVIg ini diberikan kepada bayi yang mengalami kuning karena faktor ketidakcocokan resus yang terjadi ketika ibu hamil dengan Rh-negatif terpapar sel darah merah janin Rh-positif sekunder.

Saat proses kelahiran, bayi dan ibu akan mengalami percampuran darah akibat proses persalinan, aborsi spontan atau induksi, trauma, atau prosedur kebidanan invasif. Kemudian, akan terjadi sensitivitas yang menyebabkan produksi antibodi ibu akan melawan antigen Rh asing. Akan tetapi, setelah mendapatkan antibodi Rh imunoglobulin G (IgG), darah ibu dapat bersirkulasi dengan baik melalui plasenta bayi.

Itulah beberapa tindakan dan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi akibat tingginya kadar bilirubin pada bayi baru lahir. Poin 1 dan 2 bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Namun, untuk poin 3, 4, dan 5 tentunya harus dibantu tenaga medis. Tetap pantau kondisi bayi dengan baik dan jangan lewatkan konsultasi dengan dokter. Perubahan sekecil apa pun jangan sampai luput, ya!

Baca Juga: Bayi Muntah setelah Minum ASI, Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya

Reni Purwanti Photo Verified Writer Reni Purwanti

Haiiii...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya