5 Hal tentang Amnesia Anterograde, Kesulitan Membentuk Memori Baru

Berkaitan dengan trauma yang terjadi pada otak

Amnesia adalah suatu kondisi seseorang kehilangan ingatan atau memori yang berkaitan dengan informasi, fakta, dan kejadian yang pernah dialami. Ingatan yang hilang bisa sebagian atau seluruhnya.

Orang yang mengalami amnesia sulit untuk mengingat kejadian di masa lalu ataupun hal-hal yang baru terjadi.

Di antara beberapa jenis amnesia, salah satunya adalah amnesia anterograde yang mengakibatkan penderitanya tidak mampu untuk membuat memori baru. Nah, seperti apa kondisi amnesia yang satu ini? Yuk, simak ulasan berikut.

1. Tidak mampu membentuk memori baru

5 Hal tentang Amnesia Anterograde, Kesulitan Membentuk Memori BaruPenderita amnesia anterograde sulit menyimpan ingatan yang baru. pexels.com/Nathan Cowley

Melansir Verywell Mind, amnesia anterograde adalah kondisi seseorang tidak mampu atau sulit untuk membentuk memori baru setelah mengalami peristiwa yang menjadi pemicu amnesia tersebut. Kondisi ini membuat penderitanya sulit untuk mengingat informasi atau hal-hal yang baru dialami.

Amnesia anterograde melibatkan ketidakmampuan sebagian atau total untuk mengingat peristiwa yang telah terjadi. Amnesia ini dapat bersifat sementara ataupun permanen. Kondisi ini tentu saja menyulitkan penderitanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja dan melakukan interaksi sosial.

2. Perbedaan amnesia anterograde dan amnesia retrograde

5 Hal tentang Amnesia Anterograde, Kesulitan Membentuk Memori Baruhuman-memory.net

Terdapat beberapa tipe amnesia yang umum terjadi. Dua di antaranya yaitu amnesia anterograde dan amnesia retrograde. Kedua tipe amnesia tersebut berbeda dalam hal waktu ketika ingatan menghilang.

Pada amnesia anterograde, seseorang tidak dapat mengingat informasi atau hal-hal yang baru dialami setelah terjadinya peristiwa pemicu amnesia. Namun, mereka bisa mengingat semua hal sebelum peristiwa tersebut. Sebagai contoh, mereka mungkin lupa tentang makanan yang dikonsumsinya baru-baru ini.

Sebaliknya, orang dengan amnesia retrograde tidak bisa mengingat hal-hal sebelum terjadinya trauma pemicu amnesia, tetapi mereka mengingat apa yang terjadi setelahnya. Misalnya, tidak ingat tentang kejadian atau orang yang pernah ditemuinya di masa lalu. 

Baca Juga: Infantile Amnesia, 7 Fakta Alasan Kamu Sulit Ingat Memori Masa Kecil

3. Gejala yang muncul memengaruhi memori jangka pendek

5 Hal tentang Amnesia Anterograde, Kesulitan Membentuk Memori BaruGejala amnesia anterograde memengaruhi memori jangka pendek. pexels.com/Public Domain Pictures

Melansir Healthline, gejala amnesia anterograde memengaruhi pemrosesan memori jangka pendek. Kondisi ini dapat menyebabkan kebingungan dan frustrasi bagi penderitanya.

Tingkat keparahan dari amnesia yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda. Misalnya, orang dengan amnesia tipe ini bisa melupakan hal-hal yang terjadi seperti:

  • Orang yang baru saja ditemui
  • Nomor telepon baru
  • Makanan yang baru dikonsumsi
  • Nama-nama orang terkenal
  • Perubahan yang bisa terjadi pada rutinitas, seperti pekerjaan baru

Mengutip sebuah studi dalam jurnal Neuropsychology tahun 2010, sebanyak 7 dari 10 pasien amnesia mampu untuk sementara menyimpan informasi baru. Namun, terjadi sebuah fenomena yang disebut gangguan retroaktif. Hal ini terjadi ketika informasi baru mengganggu seseorang untuk mengingat informasi yang dihafalkan sebelumnya.

Sebagai contoh, kamu mengingat sebuah angka. Namun setelah itu, kamu mempelajari angka baru, maka hal tersebut akan menghilangkan atau membatalkan ingatan angka yang sebelumnya.

4. Berkaitan dengan trauma pada otak

5 Hal tentang Amnesia Anterograde, Kesulitan Membentuk Memori BaruAmnesia anterograde berkaitan dengan trauma pada otak. pexels.com/Meo

Ada beberapa kondisi yang berpotensi menyebabkan amnesia anterograde, semuanya berkaitan dengan trauma atau kerusakan pada bagian otak.

Seperti yang dijelaskan di lamanVerywell Mind, faktor-faktor yang meningkatkan risiko berkembanganya amnesia tipe ini meliputi:

  • Penggunaan obat-obatan. Amnesia anterograde jangka pendek bisa terjadi akibat penggunaan obat, termasuk benzodiazepin. Obat tersebut dikaitkan dengan amnesia ini, bersama dengan penggunaaan obat penenang non-benzodiazepin seperti zolpidem.
  • Cedera otak traumatis. Kerusakan pada hipokampus atau area di sekitarnya dikaitkan dengan amnesia anterograde. Selain itu, gegar otak dan cedera olahraga juga bisa menjadi pemicu.
  • Peradangan otak seperti ensefalitis dan juga stroke bisa memicu amnesia anterograde.
  • Operasi otak. Pasien yang menjalani operasi pengangkatan bagian otak tertentu, seperti lobus temporalis medial (MTL), berisiko mengalami gangguan yang berhubungan dengan amnesia tipe ini.
  • Hilang ingatan akibat konsumsi alkohol, seseorang yang terlalu banyak mengonsumsi alkohol dalam waktu singkat berisiko mengalami hilang ingatan untuk beberapa lama (blackout). Namun setelah itu, ingatan mereka akan kembali berfungsi normal.
  • Alkoholisme kronis. Orang yang kecanduan alkohol dapat mengalami kekurangan vitamin B1 yang mengarah pada sindrom Korsakoff. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah signifikan pada memori.
  • Terapi elektrokonvulsif (ECT). Terapi ini menjadi pengobatan untuk depresi. Namun, dapat menyebabkan efek samping berupa amnesia anterograde yang dilaporkan memiliki efek sementara atau jangka pendek.

5. Perawatan untuk penderita amnesia anterograde

5 Hal tentang Amnesia Anterograde, Kesulitan Membentuk Memori BaruDukungan dari kerabat dekat sangat diperlukan dalam perawatan pasien amnesia. pexels.com/Matthias Zomer

https://www.healthline.com/health/amnesia/anterograde-amnesia#treatment

https://www.verywellmind.com/an-overview-of-anterograde-amnesia-4581313

Tes magnetic resonance imaging (MRI) atau CT scan dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyebab fisik dari amnesia anterograde dan mencari perubahan atau kerusakan pada otak. Hingga kini, belum ada obat untuk menyembuhkan amnesia.

Perawatan amnesia terutama ditujukan untuk menangani kondisi yang dialami pasien. Perawatan ini fokus pada terapi dan teknik yang membantu meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Beberapa upaya yang bisa dilakukan yaitu:

  • Pemberian suplemen vitamin B1 jika pasien memgalami defisiensi
  • Terapi okupasi untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
  • Pelatihan memori
  • Bantuan teknologi, seperti menggunakan aplikasi pengingat atau membuat catatan untuk hal-hal penting

Apabila mengalami gejala yang berhubungan dengan gangguan memori, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Terlebih lagi bagi seseorang yang pernah mengalami kejadian yang menyebabkan trauma atau cedera otak. Di samping itu, jangan segan untuk memberikan dukungan jika ada kerabat atau orang lain yang mengalami amnesia. Sebab, hal ini bisa sangat membantu mereka dalam menghadapi kondisi tersebut.

Baca Juga: Fugue Disosiatif, Amnesia Langka yang Bikin Penderita Bepergian Jauh

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya