Aterosklerosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatan

Kondisi berbahaya penyebab penyakit jantung dan stroke

Aterosklerosis adalah salah satu kondisi yang dapat mengancam jiwa. Sayangnya, banyak orang yang tak menyadari dirinya punya kondisi ini, sampai akhirnya mengalami penyakit jantung atau stroke.

Walaupun seringnya muncul seiring bertambahnya usia, tetapi aterosklerosis bisa dialami pada usia berapa pun. Terjadi di pembuluh darah, aterosklerosis bisa memengaruhi fungsi kerja organ-organ tubuh. Kabar baiknya, walaupun kondisi ini bisa berakibat fatal, tetapi aterosklerosis bisa dicegah dan diobati.

Kenali bagaimana aterosklerosis bisa terjadi agar kamu bisa terhindar dari bahaya yang bisa diakibatkannya. Baca terus artikel ini sampai selesai, ya!

1. Apa itu aterosklerosis?

Aterosklerosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi aterosklerosis, salah satu penyebab angina (lifespan.io)

Aterosklerosis adalah kondisi penyempitan pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri.

Perlu kamu tahu, arteri adalah pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh. Lapisan tipis sel membentuk lapisan yang membuatnya halus dan memungkinkan darah mengalir dengan mudah. Ini disebut endotelium.

Nah, aterosklerosis terjadi ketika endotelium mengalami kerusakan akibat faktor-faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi, lemak, dan kolesterol dalam darah.

Kerusakan tersebut memungkinkan terjadinya penumpukan zat, disebut sebagai plak, yang menumpuk di dinding arteri. Lemak dan kolesterol termasuk di antara tumpukan zat tersebut. Seiring waktu, tumpukan plak tersebut bisa mengeras.

Penyumbatan arteri yang terjadi akan menghambat aliran darah ke organ tubuh lainnya. Penumpukan ini bisa terjadi di arteri mana pun, termasuk jantung, kaki, dan ginjal.

2. Penyebab aterosklerosis

Aterosklerosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi tekanan darah tinggi (pixabay.com/Steve Buissinne)

Penumpukan plak dan pengerasan arteri membatasi aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan organ dan jaringan tidak menerima cukup darah beroksigen yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh.

Lantas, apa penyebab terjadinya aterosklerosis?

Menurut keterangan dari American Heart Association, penyebab pastinya belum diketahui. Namun, banyak ahli meyakini bahwa kondisi tersebut terjadi ketika ada kerusakan atau cedera di lapisan dalam arteri atau endotelium.

Menurut sebuah penelitian dalam International Journal of Preventive Medicine tahun 2014, faktor risiko aterosklerosis di antaranya adalah peningkatan kadar low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat, penurunan high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik dalam darah, hipertensi, kebiasaan merokok, diabetes melitus, jarang atau tak pernah berolahraga, penuaan, dan inflamasi.

Kabar baiknya, faktor-faktor di atas bisa dikontrol, sehingga terjadinya aterosklerosis bisa diperlambat, bahkan dicegah.

Baca Juga: 7 Fakta Penyakit Whipple, Merupakan Infeksi Bakteri Langka

3. Apa saja gejala aterosklerosis?

Aterosklerosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi nyeri di dada (freepik.com/freepik)

Awalnya, aterosklerosis tidak menimbulkan gejala sampai arteri menyempit atau tersumbat, membuatnya tak bisa memasok darah yang cukup ke organ dan jaringan tubuh. Gejala yang ditimbulkan tergantung dari lokasi kejadian aterosklerosis dalam tubuh.

Bila terjadi di jantung, penderitanya bisa mengalami serangan jantung. Gejalanya berupa:

  • Nyeri dada
  • Nyeri di pundak, lengan, rahang, atau pinggang
  • Mual atau muntah
  • Sesak napas
  • Berkeringat
  • Gelisah
  • Gangguan irama jantung

Jika terjadi di otak, suplai darah yang terbatas ke otak bisa mengakibatkan stroke. Gejalanya meliputi:

  • Lemas
  • Sulit bernapas
  • Mati rasa hingga lumpuh pada wajah, lengan atau tungkai
  • Kebingungan dan sulit berbicara dengan jelas
  • Kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata
  • Hilang keseimbangan
  • Sakit kepala
  • Hilang kesadaran

Sementara itu, apabila terjadi di ginjal, penderitanya bisa mengalami gagal ginjal. Gejalanya antara lain:

  • Kehilangan nafsu makan
  • Sulit konsentrasi
  • Jarang buang air kecil
  • Merasa lelah
  • Pembengkakan di tangan dan kaki

Kalau ateroklerosis terjadi di area lengan atau kaki, gejala yang muncul bisa berupa:

  • Nyeri
  • Kram
  • Mati rasa
  • Nyeri saat berjalan
  • Luka di kaki yang tak kunjung sembuh

4. Aterosklerosis dan komplikasi yang bisa diakibatkannya

Aterosklerosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi kelumpuhan pada penderita stroke (stroke.org)

Mengingat aterosklerosis bisa terjadi di arteri mana pun di dalam tubuh, maka komplikasi yang bisa terjadi meliputi:

  • Penyakit jantung koroner
  • Gangguan ritme jantung (aritmia)
  • Stroke
  • Angina
  • Penyakit arteri perifer
  • Penyakit arteri karotis
  • Penyakit ginjal kronis

5. Pengobatan aterosklerosis

Aterosklerosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pengobatan secara dini dapat mengurangi risiko timbulnya komplikasi akibat aterosklerosis. Tujuannya adalah untuk memperlambat atau menghentikan pembentukan plak, mencegah penggumpalan darah, serta mengobati gejala yang timbul. Opsi pengobatannya antara lain:

  • Berdasarkan studi dalam Journal of the American Heart Association tahun 2014, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dapat membantu mengobati aterosklerosis. Caranya adalah dengan konsumsi makanan sehat bergizi seimbang, olahraga teratur, berhenti atau tidak merokok, hindari minuman beralkohol, dan menjaga berat badan tetap ideal.

  • Obat-obatan resep dokter untuk mencegah perburukan. Pemberian obat disesuaikan dengan kondisi pasien. Contohnya obat penurun kolesterol, penurun darah tinggi, penurun gula darah, pencegah inflamasi, dan sebagainya. Konsumsi obat-obatan harus di bawah pengawasan dokter.

  • Operasi bila dilakukan jika aterosklerosis sudah tergolong parah.

Karena gejala aterosklerosis tidak dirasakan langsung di awal, itulah kenapa kita disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Langkah pencegahan ini penting daripada kita menyesal di kemudian hari. Setuju?

Baca Juga: Mengenal Malabsorpsi, Saat Tubuh Tak Mampu Menyerap Nutrisi Makanan

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya