Bakteremia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Kondisi ketika bakteri masuk ke dalam aliran darah

Ada berbagai jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit, salah satunya yaitu bakteri. Tubuh kita punya sistem imun yang berperan dalam melawan penyebab penyakit dan mencegah zat asing masuk ke tubuh. Namun, jika imunitas tubuh menurun, penyakit akan mudah menyerang.

Saat bakteri masuk ke tubuh, ada kondisi ketika bakteri masuk ke aliran darah, yang disebut dengan bakteremia. Kondisi ini bisa membahayakan jika bakteri terus berkembang biak dan tidak segera ditangani.

Apa itu bakteremia, gejala, penyebab, seberapa bahaya, dan bagaimana cara mengobatinya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Bakteri di dalam aliran darah

Bakteremia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan PengobatanBakteremia terjadi ketika bakteri memasuki aliran darah (pixabay.com/Geralt)

Dilansir MSD Manuals, bakteremia adalah suatu kondisi adanya bakteri di dalam aliran darah. Jika jumlah bakterinya sedikit, sistem kekebalan tubuh akan dengan cepat melawannya. Namun, saat jumlah bakteri cukup banyak dan sistem imun menurun, ini dapat menyebabkan infeksi hingga sepsis.

Apabila tidak ditangani dan bakteri terus berkembang di dalam darah, kondisi ini berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi penyakit yang serius.

2. Penyebab bakteremia

Bakteremia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan PengobatanApa saja berbagai jenis bakteri yang bisa menyebabkan bakteremia? (pixabay.com/Qimono)

Berdasarkan sebuah laporan dalam jurnal Virulence tahun 2014, penghalang pertama tubuh dari serangan bakteri patogen adalah kulit dan membran mukosa.

Umumnya, mikroba masuk ke dalam tubuh melalui kulit, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan. Jika penghalang tersebut rusak, maka hal ini dapat menjadi celah bagi bakteri untuk masuk ke tubuh.

Dilansir Healthline, berbagai bakteri dapat menyebabkan bakteremia. Beberapa bakteri tersebut menimbulkan infeksi di dalam darah, contohnya Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Pneumococcal bacteria, Streptococcus, spesies Salmonella, dan Pseudomonas aeruginosa.

Sementara itu, beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bakteremia yaitu:

  • Prosedur medis minor: contohnya saat pembersihan gigi atau mencabut gigi, pemasangan selang kateter ke dalam saluran kemih, memasang selang ke saluran pernapasan, dan saat menjalani operasi.
  • Infeksi: seperti infeksi paru-paru (pneumonia) dan infeksi yang menyebar dari bagian tubuh lainnya ke dalam aliran darah. Bakteri yang memasuki aliran darah dapat menyebabkan bakteremia.
  • Penyuntikan obat-obatan menggunakan jarum suntik yang tidak steril atau tidak dilakukan pembersihan area kulit terlebih dahulu sebelum disuntik.
  • Kondisi lainnya: seperti luka terbuka dan luka bakar.

Baca Juga: Hati-hati, 7 Bakteri Ini Bisa Menular lewat Toilet!

3. Gejala yang perlu diwaspadai

Bakteremia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan PengobatanDemam adalah salah satu gejala bakteremia. (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Bakteremia tidak menimbulkan gejala pada beberapa kasus. Ini karena sistem imun mampu mengatasi serangan bakteri. Akan tetapi, jika bakteremia sudah menyebabkan infeksi, gejala-gejala yang bisa dialami yaitu:

  • Demam
  • Tubuh gemetar
  • Menggigil

Apabila infeksi berkembang menjadi sepsis atau syok septik, penderita akan merasakan gejala yang lebih parah, di antaranya:

  • Napas menjadi lebih cepat
  • Detak jantung yang cepat
  • Menggigil
  • Penurunan frekuensi buang air kecil
  • Tekanan darah rendah
  • Tampak kebingungan atau linglung

Jika infeksi terjadi di saluran pencernaan, keluhan yang bisa muncul yaitu sakit perut, mual, muntah, dan diare.

Pada anak-anak, gejala yang juga bisa timbul antara lain anak menjadi lebih rewel, sulit makan, lemas, dan tidak aktif.

4. Perbedaan antara bakteremia dan sepsis

Bakteremia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan PengobatanBakteremia dapat berkembang menjadi sepsis yang lebih berbahaya. (pexels.com/Muskan Anand)

Bakteremia sering kali dikaitkan dengan sepsis. Sebenarnya keduanya adalah kondisi berbeda. 

Bakteremia mengacu pada keberadaan bakteri dalam aliran darah. Bakteri bisa memasuki aliran darah akibat berbagai kondisi, seperti saat membersihkan gigi atau menjalani prosedur medis minor.

Pada orang sehat, bakteremia akan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika sistem imun menurun dan bakteri terus berkembang, infeksi bisa terjadi.

Dilansir Mayo Clinic, sepsis adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa karena respons tubuh terhadap infeksi. Tubuh akan melepaskan senyawa kimia ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi.

Nah, sepsis merupakan respons sistem kekebalan tubuh yang ekstrem terhadap suatu infeksi. Ini terjadi ketika senyawa kimia yang masuk ke dalam pembuluh darah untuk melawan infeksi memicu respons peradangan di dalam tubuh. Peradangan akibat sepsis dapat berujung pada kerusakan organ tubuh.

Pada kasus yang cukup parah, sepsis dapat berkembang menjadi syok septik dan membuat tekanan darah menurun secara drastis, yang bisa mengakibatkan kematian. Sepsis disebabkan oleh berbagai jenis infeksi bakteri, virus, atau jamur, salah satunya yaitu bakteremia. Adapun beberapa faktor risiko sepsis meliputi:

  • Bayi, anak-anak, dan lansia
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Orang-orang dengan diabetes atau sirosis hati
  • Pasien dengan penyakit berat yang sedang menjalani perawatan di intensive care unit (ICU)
  • Memiliki luka atau cedera, contohnya luka bakar
  • Pasien yang menggunakan peralatan medis invasif, seperti kateter intravena atau selang pernapasan
  • Pasien yang menjalani pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi

5. Pengobatan bakteremia

Bakteremia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan PengobatanBakteremia diobati dengan antibiotik. (pexels.com/Pixabay)

Pengobatan bakteremia perlu dilakukan dengan cepat dan tepat, dengan pemberian antibiotik sesegera mungkin. Upaya tersebut bisa membantu mencegah komplikasi seperti sepsis. Dokter akan memberikan antibiotik sesuai jenis bakteri penyebab serta tingkat keparahan penyakit.

Di samping pemberian antibiotik, upaya yang dilakukan yaitu dengan mengatasi sumber infeksi lainnya. Sebagai contoh, bakteremia yang disebabkan oleh prosedur medis seperti pemasangan kateter di saluran kemih, maka kateter tersebut harus dilepas dan diganti. Kadang, operasi dibutuhkan jika disebabkan oleh abses pada bagian tubuh tertentu.

6. Komplikasi yang bisa terjadi

Bakteremia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan PengobatanBakteremia yang tidak ditangani bisa menyebabkan berbagai komplikasi. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bakteremia yang dibiarkan dan tidak diobati berpotensi menimbulkan komplikasi serius yang bisa mengancam jiwa. Ini terjadi saat bakteri dalam aliran darah menuju ke area tubuh lainnya. Beberapa komplikasi akibat bakteremia dapat mencakup:

  • Sepsis: terjadi karena respons imun tubuh yang kuat terhadap infeksi. Respons ini bisa memicu inflamasi atau peradangan pada tubuh, yang dapat membahayakan bahkan menyebabkan kerusakan organ.
  • Syok septik: ketika kondisi ini terjadi, maka tekanan darah akan turun secara drastis dan bisa menyebabkan kegagalan organ.
  • Meningitis: peradangan pada selaput otak.
  • Pneumonia: peradangan pada paru-paru.
  • Endokarditis: infeksi pada lapisan bagian dalam jantung.
  • Osteomielitis: infeksi pada tulang.
  • Artritis septik: infeksi yang terjadi pada sendi.
  • Selulitis: infeksi bakteri pada kulit.
  • Peritonitis: peradangan pada peritoneum, yaitu selaput yang melapisi dinding abdomen bagian dalam dan menyelimuti organ pada abdomen.

Itulah hal-hal seputar bakteremia, meliputi penjelasan penyakit, gejala, penyebab, faktor risiko, risiko komplikasi, dan cara penanganannya. Jika kamu merasakan gejala-gejala yang mengarah ke kondisi ini serta memiliki faktor risikonya, segera periksa ke dokter supaya bisa cepat ditangani.

Hal terpenting adalah untuk selalu menjaga imunitas tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi seimbang, minum vitamin sesuai arahan dokter, istirahat yang cukup, kelola stres dengan baik, dan rutin berolahraga.

Baca Juga: 7 Fakta Penyakit Whipple, Merupakan Infeksi Bakteri Langka

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya