Demam Scarlet: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Disebabkan oleh bakteri dan dapat menular

Saat anak demam, wajar bila orang tua khawatir. Demam biasanya muncul sebagai salah satu gejala dari penyakit atau hal lainnya. Demam ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh, kadang juga disertai menggigil.

Selain demam biasa, ada kondisi demam yang muncul disertai ruam di kulit, yang menjadi gejala dari demam scarlet atau demam skarlatina. Orang tua perlu waspada dengan kondisi ini.

1. Apa itu demam scarlet?

Demam Scarlet: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan PengobatanRuam pada kulit anak penderita demam scarlet. (nhs.uk)

Dilansir Mayo Clinic, demam scarlet adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang dapat berkembang pada sebagian penderita radang tenggorokan.

Penyakit ini menimbulkan ruam merah pada kulit dan biasanya disertai sakit tenggorokan dan demam tinggi. Demam scarlet paling sering terjadi pada anak-anak usia 5 hingga 15 tahun. Berbeda dari demam biasa, orang tua harus waspada jika anaknya mengalami kondisi ini.

2. Gejala

Demam Scarlet: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak demam (pexels.com/Gustavo Fring)

Gejala demam scarlet yang paling umum yaitu munculnya ruam merah. Ruam terlihat seperti terbakar matahari dan terasa kasar seperti amplas.

Biasanya ruam mulai muncul di wajah atau leher dan menyebar ke seluruh bagian tubuh lainnya. Jika ditekan, maka kulit yang memerah akan menjadi pucat.

Lipatan kulit di sekitar selangkangan, ketiak, siku, lutut dan leher menjadi lebih merah dibandingkan ruam di sekitarnya. Ruam pada kulit biasanya berlangsung sekitar 1 minggu. Setelah gejala mereda, kulit yang terkena ruam sering kali mengelupas.

Selain ruam, beberapa gejala lainnya yang juga bisa muncul yaitu:

  • Demam, sering kali disertai menggigil.
  • Sakit tenggorokan, terkadang disertai bercak putih atau kekuningan.
  • Wajah menjadi kemerahan, tetapi area sekitar mulut tampak pucat.
  • Strawberry tongue, lidah yang merah, bergelombang dan tampak bengkak. Terkadang lidah tertutup lapisan putih sebelum berubah menjadi merah.
  • Sulit menelan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Mual atau muntah.
  • Sakit kepala.

Baca Juga: Jamur Gurun Bisa Menyebabkan Demam? Ketahui 5 Fakta Demam Valley 

3. Penyebab

Demam Scarlet: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi bakteri Streptococcus pyogenes (flickr.com/ZEISS Microscopy)

Seperti dijelaskan di laman Healthline, demam scarlet disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A atau Streptococcus pyogenes, bakteri yang hidup di mulut dan saluran hidung. Bakteri ini bisa menghasilkan racun yang dapat menyebabkan ruam merah pada tubuh.

Demam scarlet termasuk penyakit menular. Infeksi dapat menyebar melalui percikan air liur, cairan hidung, bersin, atau batuk orang yang terinfeksi. Setiap orang bisa terserang demam scarlet jika kontak atau bersentuhan langsung dengan percikan air liur penderita lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Selain itu, seseorang dapat tertular demam scarlet apabila minum atau makan menggunakan peralatan yang sama dengan orang yang terinfeksi. Demam scarlet cenderung menyebar di lingkungan dengan interaksi rutin, seperti dalam keluarga serumah maupun sekolah.

4. Diagnosis

Demam Scarlet: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan kesehatan anak oleh dokter (firstchc.org)

Saat pemeriksaan fisik, dokter akan:

  • Melihat kondisi tenggorokan, tonsil, dan lidah anak.
  • Meraba leher anak untuk mencari tahu apakah kelenjar getah bening membengkak.
  • Menilai penampakan dan tekstur ruam.
  • Tes usap (swab) tenggorokan.

Bila dokter mencurigai adanya infeksi bakteri Streptococcus sebagai penyebab anak sakit, dokter juga akan melakukan tes usap pada tonsil dan bagian belakang tenggorokan untuk mengambil sampel yang mungkin mengandung bakteri tersebut.

5. Pengobatan

Demam Scarlet: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jika tidak ditangani dengan tepat, demam scarlet dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Komplikasi bisa terjadi apabila bakteri telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Pengobatan demam scarlet adalah dengan pemberian antibiotik. Pastikan agar pasien menjalani pengobatan hingga tuntas dan menghabiskan obat antibiotik sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini dapat membantu dalam mencegah terjadinya komplikasi dan agar pasien bisa sembuh sepenuhnya.

Perawatan juga dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan sakit pada penderita demam scarlet, antara lain:

  • Konsumsi ibuprofen atau asetaminofen untuk meredakan demam dan sakit tenggorokan.
  • Minum cukup air untuk menjaga tenggorokan tetap basah dan mencegah dehidrasi.
  • Berkumur menggunakan air garam untuk mengurangi sakit tenggorokan.
  • Mengonsumsi permen pelega tenggorokan atau lozenges.
  • Menghindari pemicu iritasi, seperti asap rokok dan produk pembersih yang dapat mengiritasi tenggorokan.

6. Pencegahan

Demam Scarlet: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mencuci tangan (pixabay.com/Couleur)

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat mencegah penyebaran bakteri penyebab demam scarlet. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Membiasakan mencuci tangan menggunakan air dan sabun, terutama setelah bersin atau batuk, sebelum makan, saat menyiapkan makanan, dan setelah ke toilet.
  • Jika tidak ada air dan sabun, bisa menggunakan hand sanitizer hingga menemukan tempat cuci tangan.
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin.
  • Membuang tisu yang telah digunakan ke tempat sampah.
  • Jika tidak ada tisu, tutup menggunakan lengan atas atau siku saat bersin dan batuk.
  • Tidak menggunakan piring, gelas, atau peralatan lain yang sama dengan orang yang terinfeksi. Cuci semua peralatan makan dengan sabun setelah digunakan oleh penderita.

Itulah informasi seputar penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan demam scarlet. Jika anak mengalami gejalanya, bawa ia ke dokter agar mendapat penanganan tepat dan mencegah komplikasi. Dalam mencegah penyebarannya, hal yang paling penting yaitu selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.

Baca Juga: Anak Demam sampai Kejang? Ketahui 5 Hal Penting Ini

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya