Beda dengan Gondok, Ini 5 Fakta Gondongan yang Perlu Kamu Ketahui

Termasuk penyakit yang bisa menular

Saat kecil, apakah kamu pernah mengalami gondongan? Penyakit ini menyebabkan bagian pipi dan sekitar rahang membengkak. Selain dapat menimbulkan nyeri, kondisi ini juga membuat penderitanya merasa tidak nyaman.

Walau sering terjadi pada anak-anak, tidak menutup kemungkinan dapat dialami juga oleh orang dewasa. Hal yang juga perlu diketahui adalah gondongan termasuk penyakit yang menular. Untuk lebih mewaspadainya, kamu bisa simak ulasan seputar gondongan berikut ini.

1. Apa itu gondongan?

Beda dengan Gondok, Ini 5 Fakta Gondongan yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi gondongan (emedihealth.com)

Dilansir Mayo Clinic, gondongan merupakan infeksi virus yang memengaruhi kelenjar penghasil air liur (kelenjar parotis), yang terletak di dekat telinga. Gondongan dapat menyebabkan pembengkakan pada salah satu atau kedua kelenjar tersebut. Penyakit yang juga dikenal dengan parotitis atau mumps ini umumnya lebih sering dialami oleh anak-anak.

Walaupun jarang terjadi, gondongan yang tidak diobati dapat berpotensi menimbulkan beberapa komplikasi. Sebagian besar komplikasi tersebut melibatkan peradangan dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti orchitis (peradangan pada testis), radang otak (ensefalitis), meningitis, pankreatitis, gangguan pendengaran hingga keguguran pada ibu hamil.

2. Disebabkan oleh virus dan menular

Beda dengan Gondok, Ini 5 Fakta Gondongan yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi virus (pixabay.com/qimono)

Dikutip dari National Health Service (NHS), gondongan disebabkan oleh virus yang termasuk dalam paramyxoviruses. Ketika seseorang mengalami gondongan, virus berpindah dari saluran pernapasan (hidung, mulut, dan tenggorokan) ke kelenjar parotis, di mana virus mulai bereproduksi. Hal ini menyebabkan kelenjar membengkak.

Gondongan juga dapat menular ke orang lain. Penyebaran penyakit ini, misalnya melalui percikan air liur ketika penderitanya bersin atau batuk, menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus atau menggunakan peralatan makan yang sama dengan orang yang terinfeksi.

3. Gejala gondongan

Beda dengan Gondok, Ini 5 Fakta Gondongan yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi gondongan (nhs.uk)

Gejala gondongan biasanya muncul dalam waktu dua minggu setelah seseorang terpapar virus. Dilansir Healthline, gejala yang muncul di awal mungkin mirip dengan flu, seperti :

  • Kelelahan
  • Pegal-pegal
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
  • Demam ringan

Setelah itu, demam tinggi (mencapai 39 derajat Celcius) dan pembengkakan kelenjar air liur terjadi selama beberapa hari berikutnya. Kelenjar tersebut mungkin tidak membengkak sekaligus, umumnya akan membengkak dan menjadi menyakitkan secara berkala. Penderitanya juga merasa nyeri ketika mengunyah atau menelan.

Baca Juga: 5 Mitos Urine yang Harus Diabaikan, Gak Terbukti secara Medis

4. Perbedaan gondongan dengan gondok

Beda dengan Gondok, Ini 5 Fakta Gondongan yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi gondok (healthline.com)

Sama-sama menimbulkan bengkak di sekitar area leher, gondongan berbeda dengan gondok. Seperti yang telah disebutkan, kondisi ini disebabkan oleh virus dan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar penghasil air liur (kelenjar parotis), terletak di dekat telinga.

Sementara itu, gondok atau goiter merupakan pembesaran abnormal yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di pangkal leher, tepat di bawah jakun. Mengutip Mayo Clinic, penyebab paling umum dari penyakit gondok yaitu kekurangan yodium dalam makanan yang dikonsumsi.

5. Pengobatan gondongan

Beda dengan Gondok, Ini 5 Fakta Gondongan yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Gondongan disebabkan oleh virus, sehingga pemberian antibiotik tidaklah efektif. Umumnya, gondongan pada anak-anak dan orang dewasa dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, seperti :

  • Beristirahat yang cukup sampai gejala mereda
  • Perbanyak minum air putih
  • Minum obat pereda nyeri untuk meredakan gejala
  • Menggunakan kompres hangat atau dingin untuk meredakan nyeri pada kelenjar yang bengkak
  • Pilih makanan yang bertekstur lembut atau lunak, seperti bubur, sup atau kentang tumbuk
  • Menghindari makanan atau minuman asam karena dapat menyebabkan kelenjar air liur terasa sakit

Selain itu, penderita juga dapat melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.

Berdasarkan keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), cara mencegah atau mengurangi risiko anak terkena gondongan adalah dengan pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksin ini digunakan untuk melindungi tubuh dari tiga penyakit yaitu campak, gondok dan rubella. Anak-anak harus mendapatkan dua dosis vaksin MMR yaitu dosis pertama pada usia 12-15 bulan dan dosis kedua pada usia 4-6 tahun.

Agar terhindar dari berbagai penyakit, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Apabila kamu mengalami gondongan dan tidak membaik dalam waktu seminggu atau gejalanya terasa semakin memburuk, sebaiknya periksakan ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. 

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Lansia, Rutin Praktikkan!

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya