Halusinasi Hipnagogik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Biasa muncul saat penderitanya akan tertidur

Sebagian orang mungkin pernah mengalami halusinasi. Ada yang seperti melihat orang lain di sekitarnya padahal sedang sendirian atau merasa mendengar bunyi sesuatu. Namun, pernahkah kamu berhalusinasi saat hendak tertidur? Mungkin itu adalah halusinasi hipnagogik.

Halusinasi tidur bisa terjadi pada salah satu dari dua waktu, yaitu saat akan tertidur (hipnagogik) atau saat baru saja bangun tidur (hipnopompik).

Selain dapat mencegah seseorang tidur lebih lelap, halusinasi ini juga bisa menimbulkan rasa cemas. Pada artikel ini, kita akan fokus membahas halusinasi hipnagogik. Disimak, ya!

1. Apa itu halusinasi hipnagogik?

Halusinasi Hipnagogik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan PengobatanHalusinasi hipnagogik terjadi saat akan tertidur. (unsplash/Kinga Cichewicz)

Dilansir Medical News Today, halusinasi hipnagogik terjadi ketika seseorang akan tertidur. Saat berhalusinasi, orang tersebut melihat, mendengar, mencium, menyentuh, atau merasakan sensasi dari sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Menurut keterangan dari laman Sleep Education, halusinasi ini lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan halusinasi pun cenderung berkurang. Di samping itu, halusinasi umumnya lebih banyak dialami perempuan dibandingkan laki-laki dan lebih sering terjadi pada orang-orang dengan narkolepsi.

Halusinasi hipnagogik sering membuat seseorang merasa kebingungan. Sebab, mereka sulit membedakan antara halusinasi dan kenyataan.

Halusinasi menciptakan gambaran yang kuat dan rumit serta sering kali menimbulkan rasa takut bagi orang yang mengalaminya. Pada beberapa kasus, mereka bisa melompat dari tempat tidur yang berisiko melukai diri sendiri tanpa disengaja.

2. Gejala

Halusinasi Hipnagogik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi gejala halusinasi hipnagogik. (freepik.com/Karlyukav)

Dilansir Healthline, gejala halusinasi hipnagogik yaitu membayangkan objek atau peristiwa yang terasa sangat nyata tepat sebelum tertidur. Biasanya secara visual.

Halusinasi pendengaran juga bisa terjadi saat seseorang tertidur dan lebih sering dialami saat sedang stres. Misalnya, merasa mendengar suara melengking, suara aneh, atau suara yang tidak jelas.

Halusinasi lainnya yang bisa dirasakan yaitu adanya sensasi sesuatu, seperti serangga yang merayap di tubuh. Hal ini dapat menyebabkan seseorang untuk menggaruk atau menggosok tubuhnya untuk menyingkirkan serangga tersebut.

Baca Juga: Hipotensi Ortostatik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Perbedaaan antara halusinasi hipnagogik dan mimpi

Halusinasi Hipnagogik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi halusinasi hipnagogik (freepik.com/Jcomp)

Halusinasi hipnagogik berbeda dengan mimpi. Dirangkum dari beberapa sumber, halusinasi hipnagogik dapat terjadi dalam kondisi di antara bangun dan tidur. Di sisi lain, mimpi terjadi saat tidur.

Perbedaan lainnya yaitu halusinasi terasa sangat nyata. Seseorang mungkin merasa yakin bahwa telah melihat atau merasakan sesuatu. Hal tersebut dapat terasa menakutkan atau membingungkan.

4. Penyebab dan faktor risiko

Halusinasi Hipnagogik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi minuman beralkohol (freepik.com/freepic.diller)

Belum diketahui secara pasti penyebab dari halusinasi hipnagogik. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:

  • Konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang
  • Insomnia
  • Kecemasan
  • Stres
  • Narkolepsi
  • Gangguan suasana hati atau mood seperti depresi
  • Kejang epilepsi

5. Kapan harus periksa ke dokter untuk mendapat diagnosis?

Halusinasi Hipnagogik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)

Halusinasi hipnagogik umumnya tidak berisiko bagi kesehatan. Kondisi medis tertentu bisa berhubungan dengan halusinasi ini. Bila kamu memiliki salah satu dari gejala berikut, baiknya temui dokter:

  • Gejala narkolepsi: termasuk kelemahan otot, sangat mengantuk pada siang hari, dan tidur terganggu pada malam hari.
  • Gejala skizofrenia: meliputi mendengar suara-suara, memiliki pikiran yang membingungkan, dan mengalami perubahan perilaku.
  • Gejala penyakit Parkinson: termasuk gerakan lambat, kekakuan otot, dan gemetar di tangan dan bagian tubuh lainnya.

Migrain juga dapat menyebabkan seseorang melihat warna, cahaya, atau gambar yang tidak ada. Visualisasi ini disebut aura. Ini biasanya terjadi bersamaan dengan sakit kepala dan berbeda dari halusinasi.

Halusinasi hipnagogik bisa sangat mengganggu dan membuat penderitanya sulit tidur serta memicu stres atau kecemasan. Jadi, sebaiknya temui dokter.

6. Pengobatan

Halusinasi Hipnagogik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro)

Sering kali halusinasi cenderung berkurang seiring waktu. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:

  • Tidur yang cukup
  • Membuat jadwal tidur yang teratur
  • Menghindari konsumsi alkohol dan narkotika

Jika halusinasi menyebabkan gangguan tidur atau kecemasan, dokter akan meresepkan obat-obatan atau merekomendasikan perawatan psikiatri yang melibatkan terapi bicara, meditasi, atau pengobatan serta perawatan di rumah untuk mengurangi stres. Sementara itu, dokter akan memberikan obat jika halusinasi terjadi karena narkolepsi.

7. Komplikasi yang bisa terjadi

Halusinasi Hipnagogik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kecemasan (unsplash.com/Joice Kelly)

Bila halusinasi tidak disebabkan oleh kondisi yang mendasari, ini biasanya tidak memiliki komplikasi jangka panjang. Efeknya yang paling umum adalah gangguan tidur, dan stres atau kecemasan.

Meski begitu, halusinasi hipnagogik bisa menyebabkan seseorang terbangun dengan ketakutan bahkan berteriak, yang mana ini dapat mengganggu pasangan atau orang lain di rumah.

Selain itu, ada pula kemungkinan penderitanya jatuh dari tempat tidur atau melukai dirinya sendiri tanpa disengaja. 

Banyak dari masalah ini dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan. Jadi, yang paling bijak adalah dengan mencari bantuan dari profesional kesehatan.

Itulah beberapa hal tentang halusinasi hipnagogik. Bisa mengurangi kualitas tidur, tentunya halusinasi ini terasa mengganggu, terlebih jika halusinasi menimbulkan rasa cemas atau takut. Sebisa mungkin hindari faktor-faktor pemicu halusinasi dan usahakan selalu cukupi kebutuhan tidur, ya!

Baca Juga: Shaken Baby Syndrome: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya