Tinea Pedis (Kutu Air): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Waspada, nih, kalau kakimu sering berkeringat!

Kutu air atau tinea pedis mungkin sudah banyak diketahui atau pernah dialami oleh sebagian orang. Penyakit yang sering menyerang area kaki ini menyebabkan gatal-gatal dan rasa tak nyaman. Di samping itu, kulit yang tampak kasar akibat kutu air juga bisa mengganggu penampilan. 

Walaupun bukan penyakit serius, tetapi penyakit kulit ini tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa penanganan. Nah, seperti apa gejala, penyebab, serta pengobatan kutu air? Simak ulasannya berikut ini, ya!

1. Pengertian dan penyebab

Tinea Pedis (Kutu Air): Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi kutu air atau tinea pedis atau athlete's foot (healthline.com)

Dilansir Mayo Clinic, kutu air atau juga dikenal sebagai athlete's foot adalah infeksi jamur yang biasanya bermula di sela jari kaki.

Penyakit kulit ini umumnya terjadi pada seseorang dengan kondisi kaki yang sering berkeringat atau menggunakan sepatu yang sempit. Pada kondisi tersebut, jamur dapat tumbuh dan berkembang karena lingkungan kaki yang hangat dan lembap.

Tidak seperti namanya, penyebab penyakit ini bukanlah kutu, melainkan infeksi jamur kelompok dermatofit. Mengutip DermNet NZ, kelompok jamur yang paling sering menjadi penyebab adalah:

  • Trichophyton rubrum
  • Trichophyton interdigitale
  • Epidermophyton floccosum

2. Penularan

Tinea Pedis (Kutu Air): Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi kutu air atau athlete's foot atau tinea pedis (doctorsaustralia.com.au)

Kutu air termasuk penyakit menular. Dilansir Medical News Today, penyakit kulit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

  • Kontak langsung: terjadi ketika seseorang menyentuh kulit penderita kutu air yang terinfeksi.
  • Kontak tidak langsung: seseorang dapat tertular melalui permukaan benda, pakaian, kaos kaki, sepatu, seprai, atau handuk yang terkontaminasi jamur.

Selain itu, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terkena kutu air.

Baca Juga: Gak Harus Pakai Salep, Ini 7 Bahan Alami yang Efektif Atasi Kutu Air

3. Faktor risiko

Tinea Pedis (Kutu Air): Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi kondisi kaki yang basah (unsplash.com/Michael Held)

Kutu air dapat menyerang siapa pun. Kebiasaan tertentu atau faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kutu air di antaranya:

  • Berjalan tanpa menggunakan alas kaki saat berada di tempat umum yang kondisinya lembap, seperti tempat pemandian umum, sauna, dan kolam renang umum.
  • Menggunakan kaus kaki, sepatu, atau handuk bergantian dengan orang yang terinfeksi jamur.
  • Sering menggunakan sepatu yang ketat atau kaos kaki yang lembap.
  • Membiarkan kaki tetap basah dalam waktu yang cukup lama.
  • Memiliki kaki yang sering berkeringat.
  • Memiliki luka di kulit atau kuku kaki.

4. Gejala

Tinea Pedis (Kutu Air): Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi kutu air, tinea pedis, atau athlete's foot (feetfirstclinic.com)

Dilansir Healthline, terdapat beberapa gejala umum kutu air, meliputi:

  • Gatal, perih, dan sensasi seperti terbakar di sela jari kaki atau telapak kaki.
  • Terdapat luka atau lepuh di kaki yang terasa gatal.
  • Kulit kaki yang pecah-pecah dan mengelupas, paling sering terjadi di sela jari kaki atau telapak kaki.
  • Kulit kering pada telapak kaki atau sisi samping kaki.
  • Kuku kaki berubah warna, menjadi tebal dan rapuh.
  • Kuku kaki yang terlepas dari bantalan atau dasar kuku.

5. Diagnosis dan pengobatan

Tinea Pedis (Kutu Air): Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi pengobatan kutu air dengan salep (healthgrades.com)

Dokter umumnya bisa mendiagnosis tinea pedis hanya dengan melihatnya di kaki pasien. Beberapa jenisnya tampak seperti kulit kering atau dermatitis. Untuk membantu mengonfirmasi diagnosis dan mengesampingkan kemungkinan penyebab lainnya, dokter mungkin akan mengerok kulit di area yang terdampak dan sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium.

Bila terkonfirmasi itu adalah kutu air, gejala yang ringan bisa diobati dengan obat antijamur yang dijual bebas, baik berupa salep, krim, bedak, atau obat semprot. 

Bila dengan obat-obatan di atas tidak berhasil, biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur yang lebih kuat. Untuk infeksi yang lebih parah, mungkin perlu obat antijamur oral atau yang diminum.

Di samping penggunaan obat-obatan, ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala atau mencegah kambuhnya kutu air, seperti:

  • Menjaga kaki tetap kering, terutama di sela jari kaki.
  • Mengganti kaus kaki secara rutin.
  • Menggunakan sepatu yang ringan, nyaman dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
  • Menggunakan sepatu alternatif atau mengganti sepatu yang dipakai setiap harinya agar memiliki waktu untuk mengeringkan sepatu setelah digunakan.
  • Menggunakan alas kaki saat berada di tempat umum.
  • Merawat kaki dengan menggunakan obat antijamur serta usahakan untuk tidak menggaruk kaki yang gatal.
  • Tidak menggunakan sepatu secara bergantian dengan orang lain.

Apabila tidak ditangani, kutu air bisa menyebar ke area tubuh lainnya, seperti tangan, kuku, bahkan selangkangan. Untuk itulah, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan tubuh. Jika mengalami gejala yang mengarah ke penyakit kulit ini, sebaiknya periksakan ke dokter agar segera mendapat pengobatan yang tepat.

Baca Juga: 10 Cara Jitu Menyingkirkan Kutu Kasur, Gigitannya Bikin Gatal-gatal!

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya