Dry Socket: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Ditandai dengan nyeri hebat pada lubang cabutan gigi

Siapa, sih, yang mau giginya dicabut? Namun, ada beberapa kondisi yang membuat gigi perlu dicabut, misalnya gigi berlubang yang sudah parah dan tak bisa diperbaiki atau gigi bungsu yang bermasalah.

Walaupun sering kali diperlukan, tetapi seperti halnya prosedur medis lainnya, terdapat potensi risiko komplikasi setelah prosedur cabut gigi. Salah satunya adalah gangguan penyembuhan luka pada area gigi yang dicabut atau dikenal sebagai dry socket. Kondisi ini membuat penderitanya merasakan nyeri hebat pada area bekas pencabutan gigi.

Jika hal tersebut terjadi, perlu penanganan yang tepat untuk mengobatinya. Nah, kalian bisa simak ulasan berikut ini untuk lebih mengetahui dan waspada akan dry socket.

1. Apa itu dry socket?

Dry Socket: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi dry socket (askthedentist.com)

Dry socket atau alveolar osteitis adalah salah satu komplikasi yang bisa terjadi setelah pencabutan gigi. Dilansir Medical News Today, setelah gigi dicabut, biasanya gumpalan darah akan terbentuk pada area bekas pencabutan gigi. Gumpalan darah tersebut berfungsi untuk melindungi tulang, jaringan, dan saraf sebelum area bekas pencabutan gigi tersebut pulih.

Namun, pada beberapa kasus, gumpalan darah tidak terbentuk atau terlepas, sehingga tulang dan saraf pada area tersebut menjadi terbuka atau terekspos. Kondisi inilah yang disebut dengan dry socket.

Mengutip Mayo Clinic, dry socket menyebabkan nyeri yang hebat. Tidak hanya di area bekas pencabutan gigi, tetapi bisa menjalar ke sisi wajah tempat gigi dicabut. Sisa-sisa makanan dapat masuk dan membuat area yang terekspos meradang, sehingga menambah nyeri.

Jika mengalami dry socket, rasa nyeri biasanya mulai muncul 1 hingga 3 hari setelah gigi dicabut.

2. Gejala

Dry Socket: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi nyeri pada kasus dry socket (freepik.com/jcomp)

Terjadinya dry socket disertai dengan beberapa gejala yang umumnya meliputi:

  • Nyeri yang parah dalam beberapa hari setelah pencabutan gigi.
  • Hilangnya sebagian atau seluruh gumpalan darah pada area pencabutan gigi, sehingga terlihat seperti ruang kosong.
  • Terlihat tulang pada area bekas pencabutan gigi.
  • Rasa nyeri yang menjalar ke telinga, mata, pelipis, atau leher pada sisi wajah yang sama dengan area pencabutan gigi.
  • Bau mulut.
  • Rasa tidak enak di mulut.

Baca Juga: Sakit Gigi pada Malam Hari? Ini 9 Cara Meredakan Nyeri Nyut-nyutannya

3. Penyebab dan faktor risiko dry socket

Dry Socket: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan PengobatanMerokok meningkatkan risiko dry socket. (unsplash.com/Julia Engel)

Penyebab dry socket belum diketahui secara pasti. Para ahli menduga bahwa kondisi ini bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri di mulut atau trauma di lokasi operasi karena pencabutan yang sulit, seperti pada gigi bungsu.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko dry socket, di antaranya :

  • Kebiasaan merokok dan menggunakan tembakau. Zat kimiawi pada rokok atau tembakau bisa mencegah atau memperlambat penyembuhan dan mengontaminasi area luka. Merokok juga dapat melepas gumpalan darah sebelum waktunya.
  • Penggunaan kontrasepsi oral. Beberapa pil kontrasepsi mengandung kadar estrogen cukup tinggi yang dapat mengganggu proses penyembuhan setelah pencabutan gigi.
  • Tidak mengikuti instruksi perawatan pasca cabut gigi dan tidak menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
  • Memiliki infeksi gigi atau gusi di sekitar area gigi yang dicabut.
  • Menggunakan sedotan untuk minum setelah pencabutan gigi yang dapat menghilangkan gumpalan darah.
  • Pernah mengalami dry socket sebelumnya.

4. Diagnosis dan pengobatan

Dry Socket: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan PengobatanPengobatan dry socket dilakukan oleh dokter gigi. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika merasakan nyeri yang tak kunjung sembuh setelah pencabutan gigi, sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi.

Dokter gigi biasanya mencurigai dry socket bila pasien mengalami nyeri parah 3 hari setelah gigi dicabut. Diagnosis umumnya bisa dipastikan hanya dengan melihat bekas cabutan gigi.

Dalam kasus yang jarang, dokter gigi mungkin perlu melakukan rontgen untuk memastikan tidak ada fragmen gigi yang tertinggal.

Bila memang benar pasien mengalami dry socket, beberapa tahapan pengobatan yang akan dilakukan oleh dokter gigi antara lain:

  • Membersihkan area dry socket dari sisa-sisa makanan yang tertinggal
  • Melapisi area dry socket dengan gel atau pasta obat untuk mengurangi nyeri
  • Meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen

Dilansir Healthline, dry socket jarang sekali menimbulkan komplikasi. Namun, jika dibiarkan tanpa ada penanganan yang baik, kondisi ini dapat menyebabkan:

  • Penyembuhan luka yang lama
  • Infeksi pada bekas pencabutan gigi
  • Infeksi yang menyebar ke tulang

5. Perawatan lanjutan di rumah

Dry Socket: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kompres dingin untuk mengatasi sakit gigi (pixabay.com/Engin_Akyurt)

Setelah dilakukan pengobatan oleh dokter, pasien juga harus melakukan perawatan lanjutan di rumah untuk beberapa hari, seperti:

  • Berkumur dengan air garam atau obat kumur yang diresepkan
  • Minum obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter gigi
  • Banyak minum air putih dan hindari minum menggunakan sedotan
  • Menghindari makanan atau minuman yang dapat mengiritasi area dry socket, seperti minuman bersoda
  • Tidak merokok
  • Menggosok gigi secara perlahan
  • Menempelkan kompres dingin pada sisi wajah yang terasa nyeri

Jangan lupa untuk tetap membuat janji pemeriksaan dengan dokter gigi untuk tindak lanjut atau perawatan lainnya.

Itulah penjelasan mengenai dry socket. Nyeri yang timbul setelah pencabutan gigi memang hal yang normal. Segera periksa ke dokter gigi jika kondisi tersebut tidak kunjung membaik.

Hal yang tak kalah penting adalah selalu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, yaitu dengan rajin menggosok gigi minimal dua kali sehari dan bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi. Jangan lupa juga untuk cek rutin gigi setiap 6 bulan sekali, ya!

Baca Juga: Tumbuh Gigi Bungsu, Apakah Harus Dicabut?

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya