Patut Diwaspadai, 6 Penyakit Ini Rentan Terjadi saat Musim Hujan

Bukan cuma demam berdarah

Berbagai penyakit bisa menyerang tubuh kapan saja, apalagi saat musim hujan. Sebab, pada musim ini berbagai jenis mikroba lebih mudah berkembang biak, sehingga kamu harus mewaspadai ancaman beberapa penyakit yang rentan menyerang tubuh pada musim ini.

Perubahan cuaca juga bisa menjadi salah satu faktor sistem kekebalan tubuh menurun. Terlebih jika kamu tinggal di kawasan yang rawan banjir, itu makin menambah risiko terserang penyakit.

Mengenal berbagai penyakit saat musim hujan serta penyebabnya bisa meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan pencegahan penularan. Lantas, apa saja penyakit yang mengintai? Berikut ulasannya!

1. Influenza

Patut Diwaspadai, 6 Penyakit Ini Rentan Terjadi saat Musim Hujanfreepik.com/master1305

Salah satu penyakit yang sering dialami saat musim hujan adalah influenza atau flu. Menurut keterangan dari American Lung Association, influenza merupakan infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan yaitu hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza A, B, atau C.

Influenza bisa menular ke orang lain ketika penderitanya batuk, bersin, atau berbicara. Sebab, influenza mudah menyebar melalui udara dan air liur. Penularan juga bisa terjadi jika kamu menyentuh benda yang terpapar virus influenza lalu memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan dengan air dan sabun terlebih dulu.

Oleh sebab itu, orang yang sedang flu dianjurkan untuk pakai masker, terutama jika berada di luar rumah atau di dalam rumah bila hidup dengan orang lain. Bagi yang sehat, sebisa mungkin kurang kontak dengan penderita, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari menyentuh wajah, serta perkuat sistem imun.

Perlu diketahui bahwa flu beda dengan batuk pilek biasa (common cold atau selesma). Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kondisi influenza lebih berat dibandingkan pilek.

Umumnya gejala pilek adalah hidung meler, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Sementara itu, gejala influenza meliputi demam, batuk, hidung meler atau berair, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.

Biasanya pilek tidak mengakibatkan masalah kesehatan serius, sedangkan influenza bisa menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan benar, seperti infeksi sinus, telinga, hingga pneumonia.

2. Diare

Patut Diwaspadai, 6 Penyakit Ini Rentan Terjadi saat Musim HujanDiare terjadi karena beberapa penyebab, di antaranya infeksi virus, bakteri, atau parasit. freepik.com/@bignai

Diare adalah penyakit yang menyerang sistem pencernaan, ditandai dengan feses yang encer dan buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Diare bisa terjadi karena beberapa penyebab, di antaranya infeksi virus, bakteri, atau parasit.

Ada dua tipe diare yang umum terjadi, yaitu diare akut dan diare kronis. Diare akut terjadi selama beberapa hari, sedangkan diare kronis berlangsung terus-menerus selama lebih dari seminggu. Diare membuat penderitanya kehilangan banyak cairan tubuh. Jika tidak segera ditangani, diare bisa memberikan efek serius bagi kesehatan.

Melansir Medlife, diare bisa disebabkan akibat konsumsi makanan dan air yang tercemar atau penanganan makanan yang tidak higienis. Di samping itu, biasanya diare yang terjadi saat musim hujan adalah akibat dari pola hidup atau kualitas kebersihan yang menurun. Nah, untuk mencegahnya, disarankan untuk selalu memperhatikan sekaligus menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Baca Juga: Agar Lekas Sembuh, Ini 7 Cara Mengobati Tipes di Rumah

3. Demam tifoid atau tifus

Patut Diwaspadai, 6 Penyakit Ini Rentan Terjadi saat Musim HujanDemam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. pexels.com/Andrea Piacquadio

Melansir MayoClinic dan WebMD, demam tifoid atau tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Umumnya, penyakit yang disebut awam sebagai tipes ini ditularkan lewat konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri. Bakteri ini bisa juga ditularkan oleh orang yang terjangkit penyakit ini.

Penderita tifus bisa menularkan bakteri melalui feses maupun urine. Ini terjadi akibat mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi feses atau urine yang terinfeksi bakteri. Misalnya, saat pengolahan makanan dilakukan orang yang sedang sakit tifus tetapi ia tidak mencuci tangannya dengan bersih setelah menggunakan toilet.

Gejala yang dialami meliputi demam yang meningkat tiap hari (hingga bisa mencapai 40 derajat Celcius, sakit kepala, kelelahan, tidak enak badan, diare, sakit perut, dan hilang nafsu makan.

Tifus juga bisa menyebabkan komplikasi jika dibiarkan tanpa pengobatan, seperti perforasi usus, peradangan otot jantung (miokarditis), pneumonia, dan penyakit serius lainnya.

4. Leptospirosis

Patut Diwaspadai, 6 Penyakit Ini Rentan Terjadi saat Musim HujanIlustrasi Banjir Jakarta (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir WebMDleptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Penyakit ini disebarkan melalui urine hewan yang terinfeksi bakteri, contohnya anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan hewan ternak seperti sapi atau babi.

Leptospirosis banyak terjadi pada musim hujan, terutama di daerah yang terkena banjir. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui air atau tanah yang sudah tercemar urine hewan pembawa penyakit tersebut.

Bakteri dalam urine yang mencemari tanah atau air dapat menyerang tubuh melalui kulit pada luka terbuka, goresan, area kulit kering, dan membran mukosa seperti mata, hidung atau mulut. Bisa juga ditularkan lewat konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi urine hewan tersebut.

Biasanya, gejala mulai terlihat setelah 2 minggu penderita terinfeksi, bahkan 1 bulan pada beberapa kasus. Gejala-gejala yang timbul meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, muntah, diare, kulit dan bagian mata menguning, serta ruam kulit.

Untuk mencegahnya, usahakan untuk rajin membersihkan area rumah agar tidak ada paparan dari kotoran hewan dan selalu menjaga kebersihan diri.

5. Demam berdarah

Patut Diwaspadai, 6 Penyakit Ini Rentan Terjadi saat Musim HujanDemam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. pexels.com/Pixabay

Demam berdarah (DBD) disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan melalui nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Saat nyamuk menggigit orang yang terinfeksi, virus tersebut akan terbawa oleh nyamuk yang kemudian ditularkan ke orang lain melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Penyakit ini semakin meningkat jumlahnya ketika memasuki musim hujan karena banyaknya genangan air yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

Melansir MayoClinic, biasanya gejala mulai muncul 4-10 hari setelah seseorang digigit nyamuk pembawa virus. Gejala yang timbul meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, mual dan muntah, pembesaran kelenjar getah bening, dan bintik-bintik merah di kulit.

Salah satu yang menjadi faktor risiko demam berdarah yaitu tinggal atau bepergian ke daerah tropis, termasuk Indonesia. Berdasarkan keterangan dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga Juli 2020 tercatat sebanyak 71 ribu kasus DBD di Indonesia. Oleh karena itu, selalu ingat untuk menjaga dan memelihara kebersihan rumah serta lingkungan sekitar, ya!

6. Malaria

Patut Diwaspadai, 6 Penyakit Ini Rentan Terjadi saat Musim HujanMalaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. pexels.com/Nuzree

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2019 diperkirakan terdapat 229 juta kasus malaria di seluruh dunia.

Mengutip Healthline, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit tubuh manusia, maka parasit akan masuk ke dalam aliran darah lalu bergerak dan berkembang di hati. Setelah beberapa hari, parasit memasuki aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah.

Gejala malaria yang umum ditimbulkan meliputi demam tinggi, tubuh menggigil, sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut, nyeri otot, diare, hingga buang air besar berdarah.

Untuk itulah, kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan harus ditingkatkan dalam upaya pencegahan malaria. Misalnya, dengan menyingkirkan genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan memakai losion anti nyamuk.

Itulah beberapa penyakit yang rentan menyerang saat musim hujan. Sudah selayaknya kita selalu menjaga kebersihan diri, rumah, dan sekitar. Bila mengalami gejala seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindar dari komplikasi berbahaya.

Baca Juga: DBD: 6 Cara Menangani dan Mengobati Demam Berdarah, agar Cepat Sembuh

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya