Pseudogout: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pengobatan

Akibat dari penumpukan kristal kalsium pirofosfat pada sendi

Munculnya rasa sakit atau nyeri pada sendi tentu menyebabkan ketidaknyamanan dan secara umum dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri sendi dapat menjadi gejala suatu kondisi medis, salah satunya adalah pseudogout.

Jika dilihat dari nama dan gejalanya, kondisi ini sering dikira sama dengan gout atau peradangan pada sendi akibat kadar asam urat di dalam tubuh yang terlalu tinggi. Meskipun sama-sama menimbulkan gejala nyeri sendi, ada perbedaan antara gout dan pseudogout.

Untuk memahami pseudogout lebih mendalam, simak informasi lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Apa penyebab pseudogout?

Pseudogout: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pseudogout (news-medical.net)

Pseudogout muncul ketika kristal kalsium pirofosfat dihidrat (calcium pyrophosphate dihydrate crystals) terbentuk dalam cairan sinovial dalam sendi. Kristal juga bisa terkumpul di tulang rawat, di mana mereka dapat menyebabkan kerusakan. Penumpukan kristal dalam cairan sendi menyebabkan sendi bengkak dan nyeri akut.

Para peneliti belum sepenuhnya memahami mengalami kristal kalsium pirofosfat dihidrat terbentuk. Peluang pembentukannya meningkat seiring usia menua. Menurut Arthritis Foundation, kristal terbentuk pada sekitar setengah orang-orang yang berusia di atas 85 tahun. Meski begitu, tidak semuanya memiliki pseudogout.

2. Faktor risiko pseudogout

Pseudogout: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan PengobatanUsia lanjut menjadi salah satu faktor risiko pseudogout. (pexels/Chevanon Photography)

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena pseudogout, seperti:

  • Berusia lanjut
  • Pernah mengalami cedera sendi
  • Faktor genetik atau memiliki riwayat pseudogout dalam keluarga
  • Ketidakseimbangan mineral, seperti kadar kalsium atau zat besi yang berlebih dalam darah maupun kadar magnesium yang terlalu sedikit
  • Memiliki kondisi medis lainnya, seperti kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) atau kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hiperparatiroidisme)

Baca Juga: Mengenal 9 Fakta Artritis, Radang Sendi yang Menyakitkan

3. Gejala pseudogout

Pseudogout: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi nyeri lutut (freepik.com/jcomp)

Pseudogout lebih sering terjadi di sendi lutut. Namun, bisa juga mengenai area lain seperti pergelangan tangan, bahu, pergelangan kaki, siku atau tangan.

Gejala yang dapat dialami penderita pseudogout antara lain:

  • Nyeri sendi yang tiba-tiba dan intens
  • Pembengkakan sendi yang terkena
  • Area sendi terasa hangat saat disentuh
  • Kaku pada persendian
  • Kemerahan pada area kulit di sekitar sendi yang terdampak

4. Perbedaan antara gout dan pseudogout

Pseudogout: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi gout (curearthritis.org)

Gout dan pseudogout termasuk tipe artritis atau radang sendi. Meskipun keduanya menyebabkan nyeri sendi dan bengkak, gout dan pseudogout merupakan kondisi yang berbeda. Dilansir Healthline, perbedaan antara keduanya termasuk letak sendi yang terdampak, jenis kristal yang menjadi penyebab, serta penanganannya.

Gout lebih sering terjadi di jempol kaki, tetapi bisa juga memengaruhi area lainya, seperti sendi jari, lutut, pergelangan kaki dan pergelangan tangan. Sementara itu, pseudogout biasanya menyerang sendi di lutut dan sendi besar lainnya, termasuk pinggul, pergelangan kaki, siku, pergelangan tangan, bahu, dan tangan.

Gout dan pseudogout dapat menimbulkan gejala secara tiba-tiba atau dapat dipicu oleh cedera minor pada sendi. Gejala gout umumnya dapat hilang timbul, sedangkan nyeri sendi pada pseudogout biasanya tetap sama dan dapat berlangsung beberapa hari atau minggu.

Seseorang dapat terkena gout jika memiliki terlalu banyak asam urat dalam darah yang menyebabkan penumpukan kristal asam urat di persendian. Di sisi lain, pseudogout disebabkan oleh penumpukan kristal kalsium pirofosfat dihidrat pada sendi.

Gout ditangani dengan menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan obat-obatan penurun asam urat. Pengaturan pola makan dan gaya hidup dapat menurunkan asam urat dalam tubuh, sehingga membantu dalam mencegah terjadinya gout.

Pada pseudogout, dokter mungkin merekomendasikan untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari sendi. Hal ini membantu dalam menghilangkan sebagian kristal. Pseudogout juga ditangani dengan obat-obatan yang mengontrol rasa nyeri dan bengkak. Pada kasus yang parah, mungkin diperlukan operasi untuk memperbaiki sendi yang rusak.

5. Diagnosis pseudogout

Pseudogout: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi arthrocentesis untuk diagnosis pseudogout (empendium.com)

Dilansir Cleveland Clinic, pseudogout tidak bisa didiagnosis hanya dengan tes darah. Kondisi ini didiagnosis dengan mempelajari cairan sinovial dari sendi yang meradang, yang diamati di bawah mikroskop untuk melihat kristal kalsium pirofosfat dihidrat.

Cairan disedot melalui jarum dari sendi yang meradang (artrosentesis). Mengeluarkan cairan juga dapat membantu mengurangi tekanan di dalam sendi, dan ini dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Karena berbagai jenis kristal di sendi dapat menjadi penyebab bentuk lain dari radang sendi, penting untuk membuat diagnosis yang akurat, sehingga dokter bisa meresepkan perawatan yang sesuai.

Diagnosis pseudogout bisa dicurigai dengan sinar-X tertentu dan tes pencitraan atau computed tomography (CT). Namun, temuan kristal kalsium pirofosfat dihidrat pada analisis cairan sinovial bisa memberikan diagnosis yang lebih pasti.

6. Pengobatan pseudogout

Pseudogout: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan Ipexels.com/Pixabay)

Selain pseudogout, terdapat beberapa kondisi lainnya yang memiliki gejala serupa. Inilah kenapa butuh pemeriksaan dokter untuk menegakkan diagnosis.

Pengobatan pseudogout bertujuan untuk meredakan nyeri dan peradangan serta memperbaiki fungsi sendi. Penanganannya sering kali mencakup pemberian obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid atau kortikosteroid.

Untuk sendi yang sangat nyeri dan bengkak, dokter mungkin akan memasukkan jarum ke dalam persendian untuk mengeluarkan cairan sendi dan menyuntikkan kortikosteroid pada persendian untuk mengurangi peradangan. Pada kasus yang parah, operasi untuk mengganti sendi yang rusak menjadi salah satu pilihan.

Di samping upaya tersebut, pasien pseudogout dianjurkan melakukan perawatan di rumah. Misalnya dengan mengistirahatkan sendi dan mengompres dingin sendi untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Selain itu, pasien juga perlu menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, dan menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang.

Jadi, itulah penjelasan tentang pseudogout dan bedanya dengan gout. Ada beragam kondisi yang dapat menyebabkan nyeri sendi. Jika kamu sering mengalami nyeri sendi, tak kunjung sembuh, atau intensitas nyerinya meningkat, sebaiknya periksa ke dokter untuk mendapat pemeriksaan, diagnosis, dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 7 Pantangan Asam Urat yang Harus Dipatuhi, Gak Bikin Kambuh

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya