Sering Tertawa atau Menangis Tanpa Sebab? Waspada Pseudobulbar Affect

Termasuk dalam gangguan mental, lho

Kalian pernah menonton film Joker? Sosok Arthur Fleck alias Joker diceritakan memiliki gangguan mental yang membuat dirinya tertawa dengan tidak terkendali tanpa sebab. Ternyata, kondisi ini nyata adanya, yang disebut dengan pseudobulbar affect.

Pseudobulbar affect membuat penderitanya tertawa atau menangis tiba-tiba, walaupun tidak ada sesuatu yang lucu atau menyedihkan. Hal ini tentu bisa membuat orang lain di sekitarnya kebingungan. Untuk lebih mengenal pseudobulbar affect, simak penjelasannya berikut ini.

1. Sering tertawa atau menangis tiba-tiba  

Sering Tertawa atau Menangis Tanpa Sebab? Waspada Pseudobulbar Affectpexels/Andrea Piacquadio

Melansir MayoClinic dan WebMD, pseudobulbar affect (PBA) adalah kondisi yang membuat seseorang tertawa atau menangis secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Pasalnya, mereka tertawa atau menangis pada situasi yang tidak lucu atau menyedihkan.

Berbeda dengan kondisi normal, orang dengan PBA bisa tertawa atau menangis tanpa sebab, bahkan mereka juga bisa merasa frustrasi atau marah. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa menit.

Para penderitanya juga bisa menunjukkan ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan emosi yang dirasakan. Misalnya, saat bahagia mereka malah menangis, atau sebaliknya, saat sedih mereka tertawa terbahak-bahak.

2. Dapat terjadi pada orang dengan gangguan neurologis atau cedera pada bagian otak 

Sering Tertawa atau Menangis Tanpa Sebab? Waspada Pseudobulbar Affectpixabay.com/VSRao

Melansir Cleveland Clinic, penyebab terjadinya PBA belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga kondisi ini berhubungan dengan gangguan neurologis atau cedera otak.

Beberapa gangguan, penyakit, dan cedera yang bisa menyebabkan PBA meliputi penyakit Alzheimer, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), tumor otak, epilepsi, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, stroke, dan cedera otak traumatis.

Baca Juga: Mengenal Terapi Perilaku Dialektis untuk Mengatasi Gangguan Mental

3. Memungkinkan untuk menimbulkan rasa malu dan kecemasan  

Sering Tertawa atau Menangis Tanpa Sebab? Waspada Pseudobulbar Affectpexels.com/Kat Jayne

Bagi penderita PBA, kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa malu apabila terjadi di depan umum. Mereka mungkin akan merasa khawatir jika emosi ini muncul pada tempat dan waktu yang tidak tepat, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Lebih buruknya lagi, ketika kondisinya sudah tergolong parah, PBA bisa membuat penderitanya mengalami kecemasan, depresi, hingga mengisolasi diri dari lingkungan sosial.

4. Sering dianggap sebagai depresi

Sering Tertawa atau Menangis Tanpa Sebab? Waspada Pseudobulbar Affectpexels.com/Atul Choudhary

Melansir MayoClinic, gejala PBA tak jarang melibatkan tangisan, sehingga sering dikira depresi. Walaupun mirip, terdapat perbedaan dari kedua kondisi tersebut.

Episode PBA terjadi pada durasi yang pendek atau beberapa menit, sedangkan depresi menyebabkan perasaan sedih terus-menerus.

Selain itu, orang yang mengalami depresi memiliki gejala lain seperti gangguan tidur atau kehilangan nafsu makan. Namun, depresi umum dialami pada orang-orang dengan PBA.

Mengutip sebuah laporan dalam jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management tahun 2013, sekitar 30-35 persen penderita PBA juga mengalami depresi.

5. Diagnosis pseudobulbar affect

Sering Tertawa atau Menangis Tanpa Sebab? Waspada Pseudobulbar Affectpexels/Cottonbro

Diagnosis pseudobulbar affect bisa dibilang sulit karena gejalanya terlihat seperti depresi atau gangguan mood lainnya.

Untuk membantu dokter dalam melakukan diagnosis, pasien diminta menjelaskan secara rinci tentang gejala yang dialaminya, termasuk kapan dan berapa lama gejala berlangsung.

Penggunaan kuesioner dapat digunakan untuk membantu dalam diagnosis PBA, yaitu Pathological Laughing and Crying Scale (PLACS) dan Center for Neurologic Study-Lability Scale (CNS-LS).

Selain itu, dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyakit lain yang memiliki gejala yang sama, seperti pemindaian MRI atau CT scan untuk mengetahui cedera otak dan stroke, atau elektroensefalogram (EEG) untuk pemeriksaan epilepsi.

6. Pemberian obat-obatan membantu mengurangi keparahan gejala

Sering Tertawa atau Menangis Tanpa Sebab? Waspada Pseudobulbar Affectpexels.com/Pixabay

Tujuan dari pengobatan pada penderita PBA adalah untuk mengurangi keparahan dan frekuensi emosi yang meledak-ledak. Obat-obatan yang diberikan antara lain antidepresan, dextromethorphan hydrobromide and quinide sulfate (Nuedexta). Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi tiap pasien. Tterapi okupasi juga dapat membantu pasien dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Jika kamu sering tertawa atau menangis tidak terkendali dan tanpa sebab, maka kondisi tersebut patut dicurigai. Ingat, jangan melakukan diagnosis sendiri ya! Sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapat penanganan secara tepat.

Baca Juga: 5 Hal Tentang Gangguan Mental Intermitten Explosive Disoders

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya