Takut Berlebihan terhadap Benda Berukuran Besar? Waspada Megalofobia

Bisa berdampak buruk terhadap kualitas hidup penderitanya

Di Inggris ada berita seorang perempuan bernama Amy Carson punya ketakutan terhadap benda berukuran besar. Ketika ada pesawat terbang melintas di atas kantornya, dia merasa begitu ketakutan bahkan sampai pingsan. Ini merupakan tanda megalofobia.

"Aku takut pada hal-hal besar yang tidak bernyawa tapi seolah-olah mereka bisa hidup, yang terburuk adalah kapal besar. Jika melihatnya, aku berkeringat, jantungku berdebar kencang dan jatuh pingsan serta mengalami serangan panik saat berdiri terlalu dekat dengan benda-benda itu", ujar Amy mengutip Daily Mail.

Cerita di atas menggambarkan megalofobia alias takut terhadap benda-benda berukuran besar. Menurut laporan dalam jurnal Learning & Memory tahun 2017, fobia merupakan ketakutan ekstrem dan terus-menerus terhadap objek atau situasi tertentu. Orang dengan fobia berusaha untuk menghindari rangsangan fobia, meskipun mereka tahu tidak ada ancaman atau bahaya. Namun, mereka tidak berdaya untuk menghentikan ketakutan irasional yang dialami.

Selain kehidupan pribadi, megalofobia juga berdampak bagi kehidupan sosial penderitanya. Nah, untuk lebih mengetahui tentang fobia ini, simak ulasan berikut ya!

1. Memiliki rasa takut pada objek berukuran besar

Takut Berlebihan terhadap Benda Berukuran Besar? Waspada Megalofobiaunsplash.com/Stephanie Klepacki

Melansir Healthline, megalofobia merupakan rasa takut berlebihan yang dimiliki seseorang terhadap objek berukuran besar. Ada banyak objek besar yang bisa dijumpai dan membuat penderita fobia ini merasa takut, seperti :

  • Gedung-gedung tinggi
  • Patung dan monumen
  • Bangunan besar
  • Bukit dan pegunungan
  • Kendaraan besar, seperti truk, kereta, bus, pesawat, kapal laut
  • Lautan luas
  • Hewan besar seperti paus dan gajah

Dalam kondisi ini, penderita akan berusaha untuk menghindari berbagai objek tersebut. Sama seperti fobia lainnya, seseorang dengan megalofobia juga dapat mengalami kecemasan jika melihat atau berada di antara objek yang besar.

Bisa menjadi masalah serius, fobia ini harus segera diatasi. Sebab, penderita mungkin akan merasa kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari terutama ketika berada di luar rumah.

2. Gejala fisik dan mental yang bisa ditimbulkan

Takut Berlebihan terhadap Benda Berukuran Besar? Waspada MegalofobiaPenderita megalofobia merasa cemas berada di sekitar objek besar. pexels.com/Nathan Cowley

Orang dengan megalofobia bisa mengalami sejumlah gejala fisik dan juga mental ketika berada di sekitar objek besar yang ditakuti. Beberapa gejala tersebut meliputi:

  • Berkeringat
  • Tubuh gemetar
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Detak jantung menjadi cepat
  • Sesak napas
  • Nyeri dada ringan
  • Pusing
  • Menangis
  • Panik
  • Perasaan stres

Melansir BetterHelp, jika gejala-gejala tersebut terus berlanjut, mereka dengan megalofobia juga dapat mengalami depresi sebagai akibat dari fobia yang diderita.

Baca Juga: 5 Fakta Hippopotomonstrosesquippedaliophobia, Fobia Kata-kata Panjang

3. Dapat memengaruhi kehidupan sosial

Takut Berlebihan terhadap Benda Berukuran Besar? Waspada Megalofobiapexels.com/Dimitry Anikin

Berbagai macam objek yang ditakuti penderita megalofobia seperti gedung tinggi atau alat transportasi berukuran besar bisa dengan mudah ditemui di luar rumah. Tentunya kondisi ini akan mengganggu penderitanya untuk beraktivitas di luar (misalnya pergi bekerja, sekolah, dan tempat lainnya) secara normal tanpa ada rasa panik dan ketakutan.

Melansir Psych Times dan Healthline, orang dengan megalofobia cenderung mengisolasi diri dari area-area tertentu agar tidak melihat sesuatu yang berukuran besar. Pada kasus yang serius, mereka mungkin akan menghindari bepergian ke luar rumah.

Tidak hanya mengganggu aktivitas pribadi, kondisi tersebut juga bisa membatasi interaksi sosial dengan orang lain. Oleh sebab itu, sangat penting bagi penderita untuk mendapatkan penanganan.

4. Apa penyebabnya?

Takut Berlebihan terhadap Benda Berukuran Besar? Waspada Megalofobiapexels.com/Pixabay

Penyebab megalofobia belum diketahui secara pasti. Namun, fobia ini sering kali berkembang karena adanya peristiwa buruk dan menakutkan yang melibatkan objek besar selama masa kanak-kanak atau awal dewasa seseorang.

Oleh karena itu, orang yang mengalaminya mulai menghubungkan benda berukuran besar dengan teror dan trauma. Terkadang, ketakutan akan benda besar juga bisa berasal dari perilaku atau kebiasaan yang dipelajari seseorang dari anggota keluarganya.

5. Psikoterapi dan obat-obatan dapat mengatasi megalofobia

Takut Berlebihan terhadap Benda Berukuran Besar? Waspada Megalofobiapexels.com/Cottonbro

Orang yang mengalami megalofobia perlu mendapatkan penanganan agar bisa melakukan kegiatannya dengan tenang. Perawatannya meliputi psikoterapi dan obat-obatan. Beberapa opsi yang bisa dilakukan yaitu:

  • Terapi perilaku kognitif, untuk membantu pasien mengubah rasa takut dan menggantikannya dengan pola pikir dan perilaku yang lebih rasional.
  • Terapi eksposur, melibatkan gambar atau benda besar yang menjadi pemicu ketakutan pasien.
  • Terapi bicara.
  • Terapi kelompok.
  • Obat-obatan yang diresepkan untuk mengurangi keparahan dari gejala kecemasan yang dialami, seperti beta-blockers, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs).

Walaupun penderita megalofobia cenderung menghindari berbagai objek besar, cara tersebut justru akan membuat mereka lebih sulit untuk mengatasi kondisi ini dalam jangka panjang. Alih-alih menghindar, lebih baik cobalah untuk menghadapi rasa takut sedikit demi sedikit. Dibarengi meminta bantuan kepada psikolog atau psikiater agar fobia ini bisa teratasi.

Baca Juga: 5 Jenis Fobia Seksual yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya