Jangan Asal! Ini Tips Memilih Obat Batuk yang Benar

Kenali dulu jenis batuk sebelum mengonsumsi obatnya

Batuk adalah upaya tubuh untuk membersihkan saluran napas dan respons alami pertahanan tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena lendir, debu asap, dan sebagainya. Di sisi lain, batuk bisa juga merupakan gejala suatu penyakit saluran pernapasan kronis jika disertai gejala lainnya.

Umumnya, kita mengenal dua jenis batuk, yaitu batuk kering dan batuk berdahak. Batuk berdahak merupakan batuk yang disertai produksi lendir, sedangkan batuk kering adalah batuk tanpa lendir.

Kalau sedang batuk, tentu kita ingin cepat sembuh dan akhirnya buru-buru beli obat. Nah, bagaimana sih memilih obat batuk yang sesuai? Yuk, simak tipsnya di bawah ini!

1. Kenali dulu jenis batuk kamu

Jangan Asal! Ini Tips Memilih Obat Batuk yang Benarilustrasi minum obat batuk (pexels.com/Gustavo Fring)

Kalau kamu mengalami batuk berdahak, biasanya ini menandakan adanya infeksi virus seperti flu. Karena, pada saat itulah lendir diproduksi lebih banyak oleh tubuh untuk mengeluarkan kuman penyebab batuk.

Lain halnya kalau kamu merasa gatal disertai perih di tenggorokan, bahkan bisa sampai sulit berbicara dan menelan makanan, jenis batuk kamu adalah batuk kering. Batuk kering biasanya juga memburuk pada malam hari.

Kalau sudah tahu jenis batuk yang diderita, maka akan lebih mudah untuk menentukan obatnya.

2. Obat untuk batuk berdahak

Jangan Asal! Ini Tips Memilih Obat Batuk yang Benarilustrasi obat sirup (pexels.com/Cottonbro)

Batuk berdahak biasanya bisa diobati dengan obat golongan ekspektoran atau mukolitik. Obat tersebut diketahui efektif merangsang dahak atau mengeluarkannya dengan cara mengencerkan dahaknya.

Kombinasi guaifenesin dan bromheksin merupakan contoh jenis obat ekspektoran yang dapat diperoleh di apotek atau toko obat tanpa perlu resep dokter.

Baca Juga: Batuk Perokok, Apa Bedanya dengan Batuk Lainnya?

3. Obat untuk batuk kering

Jangan Asal! Ini Tips Memilih Obat Batuk yang Benarilustrasi obat batuk sirop yang mengandung kodein (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Obat golongan antitusif biasanya digunakan untuk batuk kering. Untuk batuk kering, obat ini efektif untuk mengurangi frekuensi batuk yang kamu derita.

Kombinasi dextromethorphan dan diphenhydramine merupakan contoh obat batuk yang bisa kamu beli di apotek atau toko obat tanpa resep dokter.

4. Jangan menggunakan antibiotik tanpa resep dokter untuk mengatasi batuk!

Jangan Asal! Ini Tips Memilih Obat Batuk yang Benarilustrasi obat-obatan (pexels.com/Ron Lach)

Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik sering kali dianggap hal biasa, padahal ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan tanpa indikasi medis atau petunjuk dokter.

Memang, dalam beberapa kasus orang yang mengalami batuk diberikan antibiotik sebagai salah satu jenis terapinya. Namun, tentunya ini harus disertai pemeriksaan oleh dokter. Antibiotik untuk batuk biasanya diresepkan untuk penderita batuk akibat infeksi bakteri.

Jangan mengonsumsi antibiotik apa pun untuk batuk flu karena itu tidak efektif karena penyebabnya adalah virus. Kalau dikonsumsi tanpa resep dokter, maka kamu berisiko mengalami resistansi antibiotik.

5. Bagaimana jika batuk tak kunjung membaik?

Jangan Asal! Ini Tips Memilih Obat Batuk yang Benarilustrasi obat tablet (pexels.com/Pixabay)

Dilansir Forbes, sebagian besar batuk akan sembuh dalam waktu tiga minggu. Kalau sudah lebih dari tiga minggu dan kamu masih batuk, sudah waktunya untuk menemui dokter. Ini terutama jika:

  • Batuk parah yang membuatmu sulit tidur atau berkonsentrasi.
  • Batuk darah.
  • Melihat benjolan atau pembengkakan di leher.

Kalau kamu berurusan dengan gejala yang terasa mengkhawatirkan atau yang tidak membaik dengan sendirinya, paling bijaknya adalah bekerja sama dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan apa pun.

Baca Juga: Sering Batuk saat Olahraga? Ini 7 Penyebabnya

Rifka Naila Photo Writer Rifka Naila

Serotonin needed~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya