Studi: Anjing Bisa Kurangi Stres pada Anak

Interaksi dengan anjing membawa manfaat kesehatan pada anak

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE menemukan bahwa interaksi anjing dan anak bisa mengurangi stres. Studi ini meneliti level stres anak-anak di Britania Raya sebelum dan sesudah bermain dengan anjing selama 20 menit.

Sesi tersebut dilakukan sebanyak dua kali seminggu dalam kurun waktu empat minggu. Para ahli melakukan perbandingan antara grup anak-anak yang bermain dengan anjing dan grup anak-anak yang melakukan meditasi lain. 

1. Memengaruhi level hormon kortisol

Studi: Anjing Bisa Kurangi Stres pada Anakilustrasi anjing dan anak (unsplash.com/Nathan Hana)

Kortisol adalah hormon yang berperan saat tubuh mengalami stres, baik secara fisiologis maupun psikologis. Saat kamu merasa stres, hormon ini akan naik sebagai reaksi tubuh terhadap penyebab stres (stresor). 

Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa grup anak-anak yang melakukan Terapi dengan Bantuan Binatang atau Animal Assisted Intervention (AAI) bersama anjing memiliki hormon kortisol yang lebih sedikit dibanding grup anak-anak yang tidak melakukan AAI. Ini menunjukkan bahwa AAI bersama anjing bisa menekan level stres pada anak. 

Walaupun kadar kortisol dalam tubuh selalu berubah dari waktu ke waktu, tetapi bukti signifikan menunjukkan bahwa anak yang berinteraksi dengan hewan peliharaan mempunyai kadar hormon kortisol lebih rendah dalam situasi stres. 

2. Anjing bisa memberikan atmosfer positif

Studi: Anjing Bisa Kurangi Stres pada Anakilustrasi anjing dan anak (unsplash.com/Leo Rivas)

Salah satu alasan utama yang membuat anjing menjadi penekan level stres yang ideal adalah mereka bisa membuat atmosfer sosial yang positif. Hal ini bisa meningkatkan konsentrasi, perhatian, motivasi, dan meningkatkan performa di kelas secara keseluruhan. 

Para peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak menjadi lebih bersemangat dengan kehadiran anjing karena adanya aktivasi sistem nafsu makan yang mencakup sistem limbik. Sistem ini berkaitan dengan fungsi dopamin yang berperan dalam memberikan rangsangan ke seluruh tubuh. 

Pernyataan ini juga didukung oleh beberapa penelitian lain yang menggunakan pendekatan integratif dengan gabungan biofilia, proses neurobiologis, dan keterkaitan antara pengasuh dengan hewan peliharaan. 

Baca Juga: Waspada Dampak Serius Stunting pada Anak, Cegah Sejak Dini!

3. Manfaat kesehatan

Studi: Anjing Bisa Kurangi Stres pada Anakilustrasi anjing dan anak (unsplash.com/Stephen Andrews)

Hubungan anjing dan manusia memiliki berbagai manfaat kesehatan, baik itu untuk kesehatan fisiologis dan kesejahteraan psikologis. Ini karena sejarah anjing dan manusia yang hidup berdampingan sejak lama dan saling membutuhkan satu sama lain. 

Hubungan ini menjadi faktor besar yang memberikan manfaat kesehatan pada manusia, seperti kadar kortisol lebih rendah, oksitosin yang lebih tinggi, dan mengurangi tekanan darah. 

Untuk kesehatan psikologis, anjing terbukti bisa mengurangi rasa cemas dan meningkatkan interaksi sosial pada anak maupun orang dewasa. Manfaat ini berlaku bagi mereka yang sehat dan yang memiliki masalah kesehatan mental

4. Tips sebelum memberikan hewan peliharaan kepada anak

Studi: Anjing Bisa Kurangi Stres pada Anakilustrasi anjing dan anak (unsplash.com/Piscea)

Walaupun penelitian tentang hubungan anjing dan anak memiliki hasil yang positif, tetapi ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan sebelum memberikan hewan peliharaan kepada anak. 

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Temperamen anjing: Carilah jenis anjing yang bersifat tenang, penyayang, dan ramah. 
  • Keterlibatan keluarga: Pastikan setiap anggota keluarga tidak memiliki masalah dengan adanya kehadiran anjing di rumah. 
  • Komitmen untuk merawat anjing: Melatih, membawa anjing berjalan, dan mengajaknya bermain penting dilakukan untuk kesehatan anjing. 
  • Pengawasan orang tua: Ini sangat perlu dilakukan khususnya untuk anak yang usianya masih di bawah 10 tahun. 
  • Perilaku anak: Orang tua harus bisa mengajari anak untuk merawat dan memperlakukan anjing dengan baik dan sabar. 

Demikian beberapa fakta dari studi terbaru tentang hubungan antara anjing dan anak. Perlu diingat bahwa tingkat stres pada anak memiliki beragam faktor yang kompleks. Jika merasa anak memiliki tingkat stres yang tinggi, ada baiknya untuk membawa anak ke psikolog agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Rekomendasi Pola Tidur untuk Bayi Baru Lahir, Catat Bun!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya