Mengenal TBC Lebih Dalam, Waspadai Gejalanya!

TBC bisa dicegah dengan melakukan 5M

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang organ tubuh lain, seperti tulang belakang, otak, dan ginjal. 

Menjelang Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati setiap 24 Maret, IDN Times menghadirkan dr. Indra Yovi, SpP(K), dokter spesialis paru Eka Hospital Pekanbaru, dalam program Health Talk yang disiarkan langsung di Instagram @idntimes pada Kamis (16/3/2023).

1. Gejala TBC yang harus kamu waspadai

Mengenal TBC Lebih Dalam, Waspadai Gejalanya!ilustrasi pasien TBC (unsplash.com/Taylor Brandon)

Dokter Yovi menjelaskan bahwa gejala TBC bisa dibagi menjadi dua, yaitu gejala respirasi dan sistemik.

Untuk respirasi, beberapa gejala yang bisa diperhatikan meliputi batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, batuk berdarah, dan sesak napas.

Sementara untuk gejala sistemik, gejala yang bisa timbul bisa bermacam-macam. Menurut dr. Yovi, salah satu gejala yang paling sering terjadi adalah penurunan berat badan secara signifikan.

Selain itu, gejala sistemik meliputi penurunan nafsu makan, demam, dan berkeringat pada malam hari walaupun cuaca dingin. 

"Kalau ada gejala itu, salah satu saja muncul, itu mesti dipastikan TBC atau bukan dengan pemeriksaan darah atau radiologi," ucap dr. Yovi. 

2. Kenali faktor risiko TBC

Mengenal TBC Lebih Dalam, Waspadai Gejalanya!ilustrasi rokok (unsplash.com/Andres Siimon)

Faktor risiko utama seseorang lebih mungkin terkena TBC adalah jika orang tersebut memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Ini termasuk orang-orang yang memiliki penyakit diabetes, masalah hati, atau penyakit ginjal kronis

Selain itu, menggunakan vape atau rokok konvensional juga bisa meningkatkan risiko terkena TBC. Ini karena paru-paru yang terpapar asap rokok atau vape akan lebih mudah terkena infeksi.

"Orang yang memiliki penyakit yang membuat daya tahan tubuhnya rendah, itu mereka lebih mudah terkena TBC," ujar dr. Yovi. 

Baca Juga: TBC Laten dan TBC Aktif, Apa Saja Perbedaannya?

3. Diagnosis TBC paru-paru

Mengenal TBC Lebih Dalam, Waspadai Gejalanya!ilustrasi pemeriksaan dokter (freepik.com/tirachardz)

Diagnosis TBC paru bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu pemeriksaan dahak dan radiologi. Untuk pemeriksaan dahak, dokter akan mengambil dahak pasien yang kemudian akan dianalisis oleh tenaga kesehatan.

Selain itu, radiologi atau rontgen berfungsi untuk melihat kerusakan yang terjadi pada paru-paru. Dokter Yovi menyarankan untuk segera melakukan diagnosis jika mengalami satu atau lebih gejala TBC. 

4. Tips mencegah TBC

Mengenal TBC Lebih Dalam, Waspadai Gejalanya!ilustrasi protokol kesehatan (unsplash.com/Ashkan Forouzani)

Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah TBC. Dokter Yovi mengatakan bahwa protokol kesehatan 5M yang kita lakukan selama pandemi sudah cukup mencegah TBC. Langkah tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.

Selain itu, dr. Yovi mengingatkan untuk selalu menerapkan etika batuk. Pastikan untuk menutup mulut dengan lengan atau tisu saat batuk. Kalau kamu mengalami batuk pilek, gunakan masker untuk melindungi orang sekitar kamu.

"Dengan langkah-langkah itu (5M dan etika batuk), kemudian kita disiplin, kita bisa mencegah TBC," jelas dr. Yovi. 

TBC merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kondisi fatal. Akan tetapi, penyakit ini bisa dicegah dan ditangani dengan mewaspadai gejalanya. Segera periksa ke dokter jika kamu mengalami gejala-gejala yang mengarah pada TBC, ya!

Baca Juga: Indonesia Jadi Penyumbang Terbanyak Nomor 2 Kasus TBC

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya