Studi: Pakai Soft Lens Tingkatkan Risiko Infeksi Mata Akut

Bisa meningkatkan risiko Acanthamoeba keratitis

Menggunakan soft lens atau lensa kontak menjadi solusi untuk masalah penglihatan, seperti rabun dekat, rabun jauh, mata silinder, dan mata tua. Tidak hanya itu, lensa kontak juga digunakan untuk kepentingan estetika.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Ophthalmology menemukan bahwa penggunaan soft lens bisa meningkatkan risiko infeksi mata langka, yaitu Acanthamoeba keratitis. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari University College London dan Moorfields Eye Hospital

1. Studi ditujukan untuk mengetahui faktor risiko Acanthamoeba keratitis

Studi: Pakai Soft Lens Tingkatkan Risiko Infeksi Mata Akutilustrasi penampakan bakteri dari mikroskop (unsplash.com/CDC)

Para peneliti melakukan perbandingan antara 83 pasien dengan Acanthamoeba keratitis dan kelompok kontrol yang terdiri dari 122 orang dengan kondisi mata lainnya. Studi ini menggunakan metode analisis kuesioner yang dikelola sendiri. 

Studi ini bertujuan untuk menetapkan perbandingan faktor risiko perkembangan Acanthamoeba keratitis bagi pengguna soft lens sekali pakai sehari-hari dan lensa kontak yang bisa dipakai. Ini penting karena dalam banyak kasus, penggunaan soft lens bisa menjadi penyebab utama keratitis mikroba.

2. Risiko lebih tinggi pada pengguna soft lens yang dapat dipakai ulang

Studi: Pakai Soft Lens Tingkatkan Risiko Infeksi Mata Akutilustrasi lensa kontak (pixabay.com/Gedesby1989)

Secara keseluruhan, risiko mengembangkan Acanthamoeba keratitis menjadi 3,8 kali lebih tinggi untuk pengguna soft lens yang dapat digunakan kembali (reusable, seperti soft lens mingguan atau bulanan). Para peneliti memperkirakan bahwa 30 hingga 62 persen kasus Acanthamoeba keratitis dapat dicegah dengan beralih ke penggunaan soft lens sekali pakai. 

Dokter Yuna Rapoport, seorang dokter spesialis di New York, Amerika Serikat, mengatakan kepada Healthline bahwa soft lens menyebabkan mikroabrasi dan gangguan pada epitel kornea. Hal ini membuat kornea lebih rentan terhadap patogen yang bersifat oportunistik. Hasilnya, Acantheomeba lebih mudah menempel pada kornea serta permukaan soft lens, sehingga meningkatkan risiko keratitis.

Baca Juga: Tips Mengatasi Mata Kering Menurut Pakar, Jangan Lupa Kedip!

3. Pasien dengan Acantheomeba keratitis bisa memerlukan transplantasi kornea

Studi: Pakai Soft Lens Tingkatkan Risiko Infeksi Mata Akutilustrasi menjaga kebersihan (unsplash.com/Curology)

Acantheomeba keratitis adalah infeksi mikroba pada kornea. Infeksi oleh Acanthamoeba dapat menyebabkan kista pada kornea. Dilansir Healthline, gejala yang ditimbulkan meliputi sakit dan peradangan pada kornea. 

Sekitar satu dari empat orang dengan Acanthamoeba keratitis menderita kehilangan penglihatan yang serius. Ini ditandai dengan penglihatan yang kurang dari 25 persen setelah infeksi. Pasien bisa memerlukan transplantasi kornea untuk memulihkan atau meningkatkan penglihatan mereka.

Keamanan penggunaan soft lens yang aman bisa ditingkatkan dengan melalui regulasi dan informasi terkait pencegahan risiko yang lebih baik. Kebersihan yang baik juga penting dilakukan untuk menghindari infeksi mata akibat penggunaan soft lens.

Pemakaian soft lens, khususnya yang bisa dipakai ulang, meningkatkan risiko Acanthamoeba keratitis. Infeksi mikroba ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Menjaga kebersihan dengan baik dan beralih ke soft lens sekali pakai atau soft lens harian bisa mengurangi risiko Acanthamoeba keratitis. 

Baca Juga: Herpes Mata: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya