Virus Hendra: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Ditemukan varian baru virus Hendra yang bisa tulari manusia

Dunia masih diselimuti COVID-19 dan beberapa waktu belakangan telah dilaporkan beberapa kasus hepatitis akut misterius di beberapa negara. Tak habis sampai di situ, ada lagi kabar virus yang dikabarkan bisa menjadi ancaman baru bagi manusia, yaitu virus Hendra (HeV).

Peneliti dari Griffith University, Australia, menemukan varian baru HeV yang bisa menular ke hewan dan manusia. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Disease ini mendeteksi virus dalam urine kelelawar yang ditemukan di Australia bagian tengah dan utara.

Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus Hendra adalah salah satu bentuk zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini anggota famili Paramyxoviridae, genus Henipavirus.

HeV diidentifikasi selama wabah penyakit pertama yang tercatat di pinggiran kota Brisbane, Hendra, Australia, pada tahun 1994. Wabah tersebut melibatkan 21 kuda pacu yang dikandangkan dan dua kasus pada manusia.

Pada Juli 2016, 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda telah dilaporkan. Semua insiden ini hanya terjadi di pantai timur laut Australia. Sebanyak tujuh manusia telah tertular virus Hendra dari kuda yang terinfeksi, terutama melalui kontak dekat selama perawatan atau nekropsi kuda yang sakit atau mati.

1. Gejala

Virus Hendra: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi demam (unsplash.com/Matteo Fusco)

Dilansir NSW Health, pada kuda, gejala infeksi virus Hendra antara lain:

  • Serangan penyakit yang cepat.
  • Demam.
  • Peningkatan denyut jantung dan penurunan yang cepat, dengan tanda-tanda pernapasan dan/atau neurologis (sistem saraf). 

Sementara itu, pada manusia gejalanya antara lain:

  • Gejala biasanya berkembang antara 5 dan 21 hari setelah kontak dengan kuda yang sakit.
  • Demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kelelahan adalah gejala awal yang umum. Meningitis atau ensefalitis (radang otak) dapat berkembang, menyebabkan sakit kepala, demam tinggi, dan kantuk, dan terkadang kejang-kejang dan koma.
  • Infeksi virus Hendra bisa berakibat fatal.

2. Penyebaran

Virus Hendra: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi kelelawar buah (unsplash.com/Karl Callwood)

Menurut laman kesehatan Government of South Australia, penyebaran virus Hendra tidak bisa dipastikan. Diduga, kuda bisa terkena virus dengan cara mengonsumsi air maupun makanan yang terkontaminasi air liur atau kotoran kelelawar buah yang sudah terinfeksi. 

Penyebaran ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kuda yang sakit, seperti sekresi hidung atau darah. Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa virus bisa menyebar dari manusia ke manusia lain.

3. Faktor risiko

Virus Hendra: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi perawat kuda (unsplash.com/Jennifer Griffin)

Dilansir Better Health Channel, orang-orang yang memiliki pekerjaan atau aktivitas dengan kuda memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus Hendra. Beberapa orang yang rentan terhadap infeksi virus Hendra termasuk:

  • Dokter hewan dan asisten dokter hewan.
  • Dokter gigi kuda.
  • Perawat kuda.
  • Pedagang pengiriman pakan.
  • Pemilik kuda.

Orang-orang yang sempat berada dalam jarak lima meter dari kuda yang terinfeksi disarankan untuk segera menemui spesialis penyakit menular agar mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Infeksi COVID-19 Bisa Menurunkan Kesehatan Otak

4. Pengobatan

Virus Hendra: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Adam Niescioruk)

Tidak ada pengobatan khusus untuk orang terinfeksi virus Hendra. Pasien umumnya akan dirawat secara suportif maupun intensif di rumah sakit. Obat antivirus masih belum terbukti efektif dalam mengobati infeksi virus Hendra. 

Orang yang pernah terpapar cairan tubuh kuda yang terinfeksi akan diberikan obat eksperimental dengan jenis antibodi. Obat ini diberikan sebagai bentuk pencegahan sebelum infeksi virus terjadi. 

5. Pencegahan

Virus Hendra: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi cuci tangan (unsplash.com/Curology)

Hingga saat ini, masih belum ada vaksin yang tersedia untuk virus Hendra. Cara terbaik untuk mencegah infeksi virus adalah dengan menjaga kebersihan. Berikut ini beberapa pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Mencuci tangan secara teratur sebelum dan sesudah memegang kuda.
  • Jangan mencium kuda pada moncongnya.
  • Jangan meletakkan air atau pakan kuda di bawah atau di dekat pohon yang sedang berbuah untuk menghindari penularan dari kelelawar buah.
  • Menghindari kontak dengan kuda yang sakit. 
  • Tutup luka dengan pembalut tahan air sebelum menyentuh kuda. Jika cairan tubuh kuda mengenai luka yang terbuka, segera basuh area tersebut dengan air dan sabun. 

Jika kamu memiliki kontak erat dengan kuda dan merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi virus Hendra

Baca Juga: Waspadai Hepatitis Akut Misterius, Kenali Gejalanya!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya