Apakah Tato di Alat Kelamin Bahaya? Ini Risiko yang Mengintai

Tato di area genital bisa sebabkan ereksi berkepanjangan

Tato tubuh sering dikaitkan dengan nilai seni, kelompok, atau suku tertentu. Banyak orang yang ingin mengukirnya di badan.

Bagi yang ingin seru-seruan dan tidak permanen, tato temporer bisa menjadi solusi. Namun, tak sedikit yang memilih tato permanen. Punggung, leher, kaki, tangan, bahkan area alat kelamin tidak luput menjadi tempat mengukir tato. 

Tato di area genital mungkin menimbulkan kepuasan tersendiri. Sebenarnya, amankah mengukir tato di area alat kelamin? Mari kenali risiko kesehatan yang bisa ditimbulkannya.

1. Penyebaran penyakit menular seksual

Apakah Tato di Alat Kelamin Bahaya? Ini Risiko yang Mengintaiilustrasi HIV (pexels.com/Anna Shvets)

Pembuatan tato permanen dilakukan dengan cara memasukkan tinta memakai jarum yang ditusukkan ke dalam lapisan kulit. Jarum tidak steril dan cairan tubuh (darah, sperma, cairan vagina) bisa menjadi media penyebaran penyakit menular seksual. Apa saja penyakit menular seksual yang bisa terjadi akibat tato di area genital?

Sebuah studi dalam Journal of Infection and Public Health menyebutkan infeksi yang muncul akibat pembuatan tato salah satunya hepatitis. Kasus penyakit hepatitis B dan C banyak dilaporkan terkait pengaplikasian tato.

Selain itu, komplikasi lain yang ditimbulkan tato yaitu HIV, chancroid, dan sifilis

2. Muncul reaksi alergi

Apakah Tato di Alat Kelamin Bahaya? Ini Risiko yang Mengintaiilustrasi tinta tato (pexels.com/Brett Sayles)

Apakah kamu pernah mengalami reaksi alergi? Gejala ringan reaksi alergi berupa rasa gatal dan ruam merah pada kulit.

Reaksi alergi dapat timbul setelah pengaplikasian tato permanen. Dilansir Mayo Clinic, beberapa orang mengalami alergi tato karena zat warna pada tinta yang dipakai. Jika muncul reaksi alergi terhadap tato, segera kunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan segera.

Baca Juga: Berencana Tindik Puting? Kenali Dulu 5 Risikonya

3. Infeksi pada kulit

Apakah Tato di Alat Kelamin Bahaya? Ini Risiko yang Mengintaiilustrasi demam (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Infeksi kulit akibat tato dapat disebabkan oleh peralatan tidak steril, tinta yang terkontaminasi, air pengencer tidak steril, kulit tubuh tidak bersih, atau bahan campuran tinta berbahaya.

Gejalanya beragam, mulai dari kemerahan, demam, gatal, nyeri pada kulit, serta timbul pembengkakan. Apabila mengalami infeksi kulit, tentunya ini akan mengganggu kegiatan sehari-hari.

Dilansir WebMD, Staphylococcus aureus adalah bakteri penyebab infeksi kulit yang kerap dikaitkan dengan tato. Walaupun jarang terjadi, tetapi methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) bisa masuk ke tubuh dan menimbulkan infeksi serius. Tato area genital dapat memicu penyakit herpes simplex, tuberkulosis kulit, serta vaccinia. 

4. Nyeri pada organ intim

Apakah Tato di Alat Kelamin Bahaya? Ini Risiko yang Mengintaiilustrasi tato di tulang selangka (pexels.com/cottonbro studio)

Tingkat toleransi nyeri setiap orang memang berbeda-beda. Namun, kamu juga perlu mengetahui area tertentu yang menimbulkan rasa sakit berlebih ketika membuat tato.

Beberapa lokasi tersebut yakni ketiak, jemari tangan kaki, leher, tulang selangka, bagian kepala, area genital, belakang lutut, dada, perut, serta lengan bagian dalam. 

Penyebab nyeri berlebih disebabkan oleh sedikitnya lapisan lemak, lapisan kulit tipis, banyak serabut saraf, atau dekat dengan tulang. Organ intim termasuk bagian tubuh sensitif dan terasa lebih sakit saat ditato.

Mengutip laman Healthline, luka kulit area tato dapat menyebabkan rasa terbakar, bengkak, dan nyeri.

5. Ereksi berkepanjangan

Apakah Tato di Alat Kelamin Bahaya? Ini Risiko yang Mengintaiilustrasi ereksi berkepanjangan (pexels.com/Deon Black)

Ereksi berkepanjangan tanpa rangsangan seksual dalam istilah medis dikenal sebagai priapismus. Tidak dapat disepelekan, ereksi berkepanjangan dapat berujung pada komplikasi kesehatan serius (disfungsi ereksi).

Studi kasus dalam Journal of Sexual Medicine melaporkan kejadian priapisme non iskemik akibat pembuatan tato pada penis. Tusukan jarum menembus penis yang terlalu dalam menjadi penyebab ereksi berkepanjangan setelah pembuatan tato. 

Tato di alat kelamin dianggap bisa meningkatkan daya seksual dan menambah kecantikan, di antara beberapa alasan lainnya. Apabila ingin membuat tato di area kelamin, atau di bagian tubuh mana pun, kenali berbagai risikonya terlebih dulu sebagai bahan pertimbangan, ya.

Baca Juga: Tanda Tato di Tubuhmu Terinfeksi dan Cara Mencegahnya

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya