Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulang

Tergantung dari kebiasaan dan kebersihanmu, nih!

Mengalami ISK bukanlah hal yang menyenangkan. Kamu jadi tak nyaman karena harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil, bau urine menyengat, dan sensasi terbakar saat buang air kecil. Yang lebih mengesalkan, infeksi ini dapat terjadi lagi dan lagi sepanjang hidupmu.

Seperti yang dijelaskan Mayo Clinic, ISK merupakan sebuah infeksi yang terjadi di bagian saluran kencingmu. Infeksi biasanya dimulai saat bakteri yang biasanya ada pada usus masuk ke dalam uretra. Alih-alih ikut keluar bersama urine atau kalah diperangi oleh sistem imun tubuh, bakteri tersebut justru mulai membentuk koloni di bagian saluran kencing.

ISK yang tak terlalu parah dapat ditangani dengan mudah menggunakan antibiotik. Namun, mengonsumsi antibiotik juga tak serta membuatmu jadi kebal selamanya. Menurut Sandip Vasavada dari Center for Female Urology and Reconstructive Pelvic Surgery, faktanya justru bahwa kebanyakan penderita yang mengalami ISK berulang bahkan terjadi hingga dua kali dalam sebulan atau tiga kali dalam setahun. 

1. Kondisi yang sangat umum terutama bagi wanita

Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulangblogs.flinders.edu.au

Menurut AAFP (American Academy of Family Physicians), studi menunjukkan bahwa sekitar 30 hingga 44 persen wanita yang mengalami UTI akan kembali terjangkit dalam kurun waktu enam bulan. Hal ini pun banyak terjadi pada penderita yang sehat dan mempunyai anatomi saluran kencing yang normal. 

Alasannya pun cukup sederhana: sebagian besar kasus ISK disebabkan bakteri E. coli. Oleh karena jarak antara saluran anus dan uretra pada wanita sangatlah berdekatan (apalagi jika dibandingkan pada laki-laki), akan lebih mudah bagi E. coli untuk masuk ke saluran kemih.

2. Beberapa orang lebih rentan terkena berulang kali

Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulangadultpediatricuro.com

Ada banyak salah satu faktor yang membuat seseorang cenderung lebih rentan mengalami ISK berkali-kali. Salah satunya adalah faktor genetis. Seperti contoh, masih menurut AAFP, memiliki kerabat tingkat pertama yang mempunyai riwayat terkena ISK sebanyak lima kali atau lebih akan membuat seseorang lebih mudah terserang ISK.

Di sisi lain, ahli urologi dr. Doreen Chung menjelaskan bahwa beberapa orang memang memiliki reseptor sel yang lebih mudah ditempeli oleh bakteri. Kondisi ini pun tak lain didapat dari kondisi genetis.

3. Berhubungan seks dapat meningkatkan risiko

Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulangfromthehipphoto.com

Aktif secara seksual juga meningkatkan risiko terjangkit ISK. AAFP menyatakan bahwa melakukan hubungan intim tiga kali atau lebih dalam seminggu atau berhubungan seks dengan banyak pasangan maupun pasangan baru dapat menempatkanmu dalam risiko mengalami ISK berulang.

Menurut ahli urologi dr. Sandip Vasavada dari Center for Female Urology and Reconstructive Pelvic Surgery, aktivitas seksual selain penetrasi penis juga memungkinkan bakteri semakin terdorong masuk. Seperti contoh, memasukkan jari maupun mainan seks juga dapat memicu. Karena itu, buang air kecil setelah berhubungan seks merupakan salah satu tindakan preventif yang paling banyak disarankan.

Baca Juga: 7 Gejala Kencing Batu yang Umum Terjadi pada Setiap Orang, Wajib Tahu!

4. Beberapa gangguan kesehatan juga dapat menjadi pemicu

Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulangmedicalnewstoday.com

Menahan pipis terlalu lama dan sering adalah hal lain yang dapat meningkatkan risiko ISK dan terjadi berulang-ulang. Namun, kondisi ini tak selalu karena disengaja. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang kesulitan untuk mengosongkan kandung kemihnya seperti batu ginjal atau kerusakan saraf di sekitar kandung kemihnya.

Selain itu, diabetes juga dapat menjadi faktor lain penyebab ISK berulang. Hal ini karena kerusakan saraf di area di kandung kemih dapat mengurangi sensasi untuk buang air kecil dan kemampuan untuk mengosongkan organ tersebut. Mayo Clinic juga menjelaskan bahwa orang-orang dengan sistem imun tubuh yang lemah lebih rentang terserang infeksi, termasuk jenis yang satu ini.

5. Menopause adalah faktor penyebab lainnya

Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulangnewsnetwork.mayoclinic.org

Di sisi lain, menopause juga dapat menjadi penjelasan di balik ISK pada wanita yang telah memasuki siklus tersebut. Keadaan ini dikarenakan adanya penurunan kadar hormon estrogen sehingga membuat keseimbangan pH dan flora dalam vagina ikut terganggu.

6. Cegah sebelum terjadi (lagi)

Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulangwellandgood.com

Beberapa cara sederhana untuk mencegah agar tak terkena ISK baik untuk kali pertama maupun kesekian kalinya adalah dengan minum cukup air mineral setiap harinya, tidak menahan kencing, dan membersihkan vagina dari depan ke belakang. Selain itu, terutama bagi wanita, untuk selalu buang air kecil setelah berhubungan seks.

7. Konsumsi antibiotik

Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulangmedicalnewstoday.com

ISK menimbulkan berbagai gejala, tetapi untuk benar-benar mengetahuinya diperlakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut melalui tes urine. Dokter biasanya akan memberikan resep antibiotik tertentu untuk mengatasinya dengan dosis yang harus dihabiskan sesuai jangka waktu yang ditentukan. Bagi pasien yang sebelumnya sudah pernah mengalami ISK dan kembali mengalami gejala yang sama umumnya dapat kembali meminta resep tanpa harus melakukan tes urine lagi.

Umumnya, infeksi saluran kemih bukan penyakit yang terlalu berbahaya dan dapat diatasi dengan antibiotik serta menjaga kebersihan area kewanitaan dan saluran kencing. Namun jika ISK dibiarkan terlalu lama, bukan tak mungkin pula akan berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius sebab bakteri akan semakin masuk ke organ di bagian yang lebih atas seperti ginjal.

Baca Juga: 6 Bahaya Serius Menahan Kencing dan Fakta Medis tentang Risikonya

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya