12 Penyebab Pusing, Jangan Abaikan Tanda Kesehatan yang Satu Ini

Dari stres, kecemasan, hingga penyakit kardiovaskular

Berbeda dengan sakit kepala, istilah pusing merujuk pada sensasi kepala yang terasa ringan, berputar, dan limbung. Kondisi ini sangat umum dialami oleh siapa saja tanpa melihat jenis kelamin maupun usia.

Pusing bisa terjadi saat kamu berubah posisi dengan cepat seperti dari duduk ke berdiri, memutar tubuh, dan beraktivitas fisik dengan intensitas tinggi. Dengan istirahat, biasanya kamu akan pulih. Namun, ada pula penyebab pusing yang lebih serius dan terjadinya terus-menerus.

Sementara pusing adalah salah satu masalah paling umum yang membuat banyak orang menemui dokter, tetapi ini jarang menjadi tanda dari sesuatu yang serius. Namun, jika pusingnya akut, parah, atau berkepanjangan, atau terkait dengan sakit kepala parah, nyeri dada, atau pingsan, ini harus segera diperiksakan ke dokter. Berikut adalah sejumlah penyebab potensial pusing, kenali satu per satu, ya!

1. Vertigo

Penyebab pusing yang paling umum adalah vertigo posisi paroksismal jinak atau benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Ini bisa menyebabkan serangan pusing yang intens namun singkat.

BPPV juga dapat memicu mual, muntah, kehilangan keseimbangan, dan gerakan mata yang tidak teratur, menurut Mayo Clinic. Gejala-gejala ini dapat datang dan pergi, atau mungkin berhenti dan kambuh setelah beberapa saat. Kondisi ini biasanya dipicu oleh posisi kepala atau posisi badan yang berputar.

2. Tekanan darah rendah

12 Penyebab Pusing, Jangan Abaikan Tanda Kesehatan yang Satu Iniilustrasi tekanan darah rendah saat hamil (pexels.com/Thirdman)

Penurunan tekanan darah yang cukup drastis bisa menyebabkan sensasi pusing yang singkat. Perubahan tekanan darah dapat terjadi setelah duduk atau berdiri terlalu cepat.

Dilansir Medical News Today, kondisi lain yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah antara lain:

  • Dehidrasi.
  • Kehilangan darah.
  • Reaksi alergi yang parah, atau anafilaksis.
  • Kehamilan.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik, beta-blocker, atau antidepresan.

3. Penyakit kardiovaskular

Penumpukan plak pada arteri dan gagal jantung kongestif dapat menjadi faktor penyebab pusing. Pada orang yang mengalami stroke atau serangan jantung, biasanya pusing dialami sebelum atau sesudah terjadinya serangan. Adapun beberapa gejala lain yang ditunjukkan bila kamu mengalami gangguan kesehatan ini antara lain:

  • Napas pendek.
  • Kelelahan.
  • Rasa tidak nyaman pada bagian dada.
  • Batuk terus-menerus.
  • Detak jantung yang tak teratur.
  • Keringat berlebihan di area telapak tangan atau kaki.
  • Mual, muntah, atau keduanya.

4. Kurang zat besi

12 Penyebab Pusing, Jangan Abaikan Tanda Kesehatan yang Satu Iniilustrasi pusing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kekurangan zat besi bisa membuatmu terserang anemia sehingga pasokan oksigen pun akan berkurang. Selain pusing, defisiensi zat besi juga kerap ditandai dengan beberapa tanda lain, seperti:

  • Lesu dan lelah.
  • Sakit di area dada.
  • Napas pendek.

5. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau kadar gula rendah biasanya terjadi bila kamu makan tidak teratur, mengonsumsi alkohol, adanya ketidakseimbangan hormon, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti insulin atau aspirin. Kamu pun biasanya akan mengalami beberapa gejala lain seperti berikut selain kepala pusing bila mengalami hipoglikemia.

  • Hilang keseimbangan (limbung).
  • Sakit kepala.
  • Perubahan suasana hati.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Debar jantung tak teratur.
  • Lapar.
  • Lelah.

6. Migrain

12 Penyebab Pusing, Jangan Abaikan Tanda Kesehatan yang Satu Iniilustrasi migrain atau sakit kepala sebelah (freepik.com/jcomp)

Migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang dapat menyebabkan nyeri berdenyut atau menusuk di satu sisi kepala. American Migraine Foundation memperkirakan bahwa 30–50 persen orang akan mengalami pusing selama episode migrain.

Terkadang, pusing terjadi sebelum serangan migrain. Gejala neurologis lainnya, atau aura, dapat mendahului rasa sakit dari migrain. Aura dapat memengaruhi penglihatan, ucapan, dan kontrol motorik.

Baca Juga: Pusing setelah Bangun Tidur? Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya

7. Stres

Stres dan pusing juga dua kondisi yang saling berkaitan. Bila kamu mengalami stres kronis alias berkepanjangan, problem kesehatan lain yang signifikan juga dapat muncul, seperi depresi, penyakit jantung, gangguan imun, diabetes, dan lain-lain.

Pasalnya, saat stres tubuhmu akan melakukan sekresi hormon tertentu yang dapat memengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular dengan mempersempit pembuluh darah, meningkatkan denyut jantung, serta menyebabkan napas pendek sehingga menimbulkan kondisi lain seperti:

  • Berkeringat.
  • Sulit tidur.
  • Mual.
  • Nyeri di dada.
  • Sulit berkonsentrasi.

8. Labirinitis

12 Penyebab Pusing, Jangan Abaikan Tanda Kesehatan yang Satu Iniilustrasi pusing (vecteezy.com/Witsanu Patipatamak)

Pusing juga bisa menjadi gejala labirinitis, yaitu infeksi telinga bagian dalam, biasanya dipicu oleh pilek atau flu, mengutip Women's Health. Gangguan pendengaran, pusing, dan vertigo adalah ciri khas dari kondisi ini.

Gejala lainnya yang mungkin dirasakan meliputi:

  • Kehilangan keseimbangan.
  • Mual dan muntah.
  • Penglihatan kabur.
  • Tinitus atau telinga berdenging.
  • Sulit konsentrasi.
  • Nistagmus.

9. Neuritis vestibular

Neuritis vestibular, yang memengaruhi saraf vestibular yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak, juga bisa menjadi penyebab pusing. Mirip labirinitis, kondisi ini juga menyebabkan vertigo yang berkepanjangan, tetapi biasanya tidak ada gangguan pendengaran.

Menurut Everyday Health, gejala neuritis vestibular sering muncul begitu tiba-tiba. Gejalanya bisa muncul saat bangun tidur, atau bisa berkembang kemudian. Selain pusing dan vertigo, gejala neuritis vestibular lainnya di antaranya:

  • Kesulitan menyeimbangkan atau berjalan (biasanya setelah vertigo awal atau dalam fase kronis).
  • Mual dan muntah.

10. Gangguan otak

12 Penyebab Pusing, Jangan Abaikan Tanda Kesehatan yang Satu Iniilustrasi pusing (pixabay.com/geralt)

Kalau kamu didiagnosis dengan penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau terserang stroke, normal untuk mengalami pusing. Bicarakan dengan dokter mengenai cara terbaik untuk menangani efek ini. Dokter mungkin akan menyesuaikan obat-obatan atau merekomendasikan teknik khusus untuk menangani pusing.

11. Kecemasan

Menurut studi dalam Journal of Audiology & Otology tahun 2018, pusing adalah gejala umum kecemasan. Namun, kaitan pasti antara keduanya bisa bervariasi pada setiap orang.

Beberapa orang mungkin mengalami serangan kecemasan yang memicu pusing, sementara yang lain mungkin mengalami pusing tiba-tiba yang memicu serangan kecemasan.

Kondisi penuh tekanan, seperti ujian atau situasi emosional yang menantang, dapat memicu serangan kecemasan. Orang mungkin merasa pusing, disorientasi, dan mual selama serangan kecemasan.

12. Penyakit Ménière

12 Penyebab Pusing, Jangan Abaikan Tanda Kesehatan yang Satu Iniilustrasi penyakit Meniere (pexels.com/Marcus Aurelius)

Penyakit Ménière adalah kondisi telinga bagian dalam yang langka yang disebabkan oleh penumpukan cairan di ruang-ruang di telinga bagian dalam, mengutip Johns Hopkins Medicine. Kondisi ini dapat memengaruhi keseimbangan dan pendengaran. Penyakit Ménière ini dapat menyebabkan pusing, vertigo, dan kehilangan pendengaran. 

Vertigo yang terjadi disini biasanya berlangsung lama, bisa terjadi dengan telinga berdenging, sensasi telinga tersumbat atau telinga berdenging.

Meski terlihat sepele, pusing adalah kondisi yang sangat mengganggu dan dapat menghambatmu melakukan produktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, perhatikan apa saja gejala yang menyertai pusing dan segera berkonsultasi ke dokter agar penyebab pusing bisa diketahui, terutama jika pusing terjadi secara berulang atau intensitasnya parah.

Baca Juga: 7 Penyebab Pusing saat Menstruasi, Apakah Ini Berbahaya?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya