12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahui

Salah satunya adalah kerutan di dahi, lo!

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan RI, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Diperkirakan setidaknya 15 dari 1.000 orang atau 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.

Sering kali penyakit jantung tidak terdiagnosis hingga akhirnya seseorang mengalami gejala serangan jantung (nyeri dada), gagal jantung (sesak napas), atau aritmia (jantung berdebar). Nah, kita perlu tahu berbagai faktor risiko penyakit jantung sehingga bisa melakukan langkah-langkah pencegahan.

Kondisi kesehatan, gaya hidup, usia dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Berikut ini 12 faktor risiko penyakit jantung yang jarang diketahui.

1. Kerutan di dahi

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi kerutan di dahi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penelitian yang dipresentasikan pada konferensi tahunan European Society of Cardiology tahun 2018 menyebutkan bahwa orang yang memiliki kerutan di dahi yang dalam, berpotensi meninggal karena penyakit jantung.

Yolande Esquirol, associate professor kedokteran okupasi di Centre Hospitalier Universitaire de Toulouse France, Prancis, menyatakan bahwa kamu tidak dapat melihat atau merasakan faktor risiko seperti kolesterol tinggi, tetapi kerutan di dahi bisa terlihat.

"Kerutan di dahi digunakan sebagai tanda karena sangat sederhana dan mudah dilihat," kata Yolande kepada Health

"Hanya dengan melihat wajah saja, kami bisa memberikan saran untuk menurunkan risiko penyakit jantung," lanjutnya. 

2. Ketinggian tempat tinggal 

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi dataran tinggi pegunungan (pexels.com/Krivec Ales)

Sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Physiology tahun 2017 menemukan bahwa orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena sindrom metabolik seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas.

Pedro Gonzalez-Muniesa, profesor di University of Navarra, Spanyol, berspekulasi bahwa udara di dataran tinggi memiliki lebih sedikit oksigen, sehingga membantu jantung dan paru-paru untuk berfungsi lebih efisien. Akan tetapi, menurut Mary Ann Bauman, MD, juru bicara gerakan American Heart Association's Go Red for Women, diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan kebenaran dari spekulasi tersebut.

Baca Juga: Manfaat Puasa untuk Kesehatan Jantung, Sayang untuk Dilewatkan!

3. Banyaknya anak yang dilahirkan 

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi keluarga dengan tiga anak (pexels.com/Pixabay)

Sebuah penelitian di jurnal Circulation, menyatakan bahwa hamil lebih dari satu kali meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Atrial fibriliasi adalah detak jantung tidak beraturan yang menyebabkan pembekuan darah, stroke, dan komplikasi lainnya.

Bauman mengatakan bahwa selama kehamilan, terjadi perubahan seperti jantung membesar dan perubahan hormon yang kemungkinan dapat menyebabkan penyakit jantung. Namun, tetap diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan antara melahirkan banyak anak dengan penyakit jantung. 

4. Melahirkan bayi prematur

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi bayi prematur (pexels.com/Lisa)

Studi dalam jurnal Circulation menemukan hubungan antara penyakit jantung dan persalinan. Perempuan yang melahirkan bayi prematur (sebelum 37 minggu) memiliki risiko 40 persen lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding perempuan yang melahirkan bayi normal.

Melahirkan bayi prematur bukanlah penyebab penyakit jantung tetapi dapat menjadi faktor prediksi yang penting. Hal ini mungkin bisa digunakan untuk mengidentifikasi perempuan muda yang berisiko tinggi mengalami penyakit jantung di kemudian hari. 

5. Sarapan 

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi sarapan (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Menurut American Heart Association (AHA), orang yang rutin sarapan memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan hipertensi yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak sarapan. 

Bauman mengatakan, saat kamu melewatkan sarapan, risiko terkena diabetes, peningkatan kolesterol, penambahan berat badan, dan obesitas akan meningkat. 

6. Vaping

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi vaping (pexels.com/Miguel Arcanjo Saddi)

Vape atau rokok elektrik dianggap lebih aman dibandingkan rokok tembakau, tetapi sebenarnya vape tetap berbahaya bagi tubuh.

Sebuah laporan dalam jurnal JAMA mencatat bahwa rokok elektrik mengandung bahan kimia seperti formaldehida yang dapat memengaruhi tekanan darah dan pembekuan darah.

Vape dikatakan mengandung nikotin yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Selain itu, makin ke sini makin banyak penelitian yang menemukan bukti tentang bahaya vape terhadap kesehatan.

7. Nyeri bahu 

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi fisioterapi untuk nyeri bahu (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penelitian dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menyatakan bahwa orang dengan faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes kemungkinan menderita nyeri bahu.

Peneliti tidak yakin mengenai hubungan tersebut, tetapi mereka mengatakan bahwa mengobati tekanan darah tinggi dan faktor risiko penyakit jantung lainnya dapat membantu meredakan nyeri bahu. 

Baca Juga: Perempuan Lebih Rentan Terkena Penyakit Jantung? Berikut 5 Faktanya!

8. Tingkat pendidikan 

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi kegiatan belajar di sekolah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Penelitian di Australia tahun 2016 yang diterbitkan dalam International Journal for Equity in Health menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah kemungkinan mengalami serangan jantung.

Mendapatkan pendidikan yang tinggi dapat memengaruhi tempat tinggal, jenis pekerjaan, uang yang dihasilkan, serta makanan dan gaya hidup yang dijalani. Itu semua secara tidak langsung ikut memengaruhi kesehatan jantung.

9. Stres 

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi stres (pexels.com/Nathan Cowley)

Sebuah penelitian dalam jurnal The Lancet tahun 2016 mengatakan bahwa amigdala (area otak yang berhubungan dengan stres) berhubungan dengan penyakit jantung dan stroke.

Para ahli telah menduga bahwa stres dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Stres kronis meningkatkan pelepasan hormon adrenalin yang menyebabkan hipertensi. Pola makan yang baik, tidak merokok, menjaga berat badan, dan mampu mengelola stres dengan baik adalah cara terbaik untuk melindungi jantung.

10. Flu 

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuipexels.com/Andrea Piacquadio

Sebuah studi dalam New England Journal of Medicine tahun 2018 menemukan bahwa risiko terkena serangan jantung enam kali lebih besar setelah seminggu terinfeksi virus influenza

Alfred Casale, MD, ketua Geisinger Heart Institute di Danville, Pennsylvania, AS, menjelaskan bahwa mekanisme pertahanan tubuh berusaha untuk menghancurkan virus influenza, tapi proses tersebut menyebabkan peradangan pada jantung dan pembuluh darah. Vaksinasi flu dapat melindungi jantung karena mengurangi peradangan pada jantung. 

11. Kanker payudara 

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi pita pink simbol awareness kanker payudara (pexels.com/Miguel A. Padrinan)

AHA mengatakan bahwa perempuan yang menjalani kemoterapi dan radiasi kanker payudara berisiko lebih besar terkena penyakit jantung.

William Frishman, MD, profesor kedokteran di New York Medical College, AS, mengatakan bahwa pengobatan kanker payudara memiliki konsekuensi jangka panjang. Maka dari itu, penting bagi perempuan untuk menyadari risiko penyakit jantung akibat pengobatan kanker payudara dan berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter. 

12. Menonton film terlalu lama

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi menonton TV (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tidak ada salahnya streaming episode serial favorit atau menonton film. Namun, jika kamu mengembangkan kebiasaan duduk terlalu lama, maka itu lama-lama bisa menimbulkan masalah bagi jantung.

AHA mengatakan bahwa duduk terlalu lama merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke. Ini karena gaya hidup sedenter atau tidak aktif memengaruhi pembekuan darah. Selain itu, saat menonton film, orang cenderung mengonsumsi junk food yang dapat menyebabkan obesitas.

12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Jarang Diketahuiilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)

Dilansir MedlinePlus, ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa diubah, seperti: 

  • Usia. Risiko meningkat seiring usia bertambah. Laki-laki berusia 45 tahun dan lebih tua serta perempuan berusia 55 tahun dan lebih tua memiliki risiko lebih besar
  • Jenis kelamin. Beberapa faktor risiko dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung secara berbeda pada perempuan dibanding laki-laki pria. Misalnya, estrogen memberi perempuan perlindungan terhadap penyakit jantung, tetapi diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung lebih banyak pada perempuan ketimbang laki-laki.
  • Ras atau etnis. Kelompok tertentu memiliki risiko lebih tinggi daripada yang lain. Afrika-Amerika lebih berisiko dibanding kulit putih untuk memiliki penyakit jantung, sementara Amerika-Hispanik lebih kecil risikonya. Beberapa kelompok Asia, seperti Asia Timur, memiliki tingkat yang lebih rendah, tetapi penduduk Asia Selatan memiliki risiko yang lebih tinggi.
  • Riwayat keluarga. Kamu akan lebih berisiko bila memiliki anggota keluarga inti yang punya penyakit jantung pada usia muda.

Namun, jangan khawatir karena terdapat berbagai faktor risiko yang bisa dimodifikasi, sehingga risiko penyakit jantung bisa diminimalkan. Contohnya:

  • Kontrol tekanan darah setidaknya 1 tahun sekali untuk orang dewasa dan lebih sering bila ada hipertensi
  • Jaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam batas normal
  • Jaga berat badan tetap sehat
  • Terapkan pola makan sehat bergizi seimbang. Batasi lemak jenuh, makanan tinggi garam, dan asupan gula tambahan
  • Rutin olahraga
  • Batasi atau hindari alkohol
  • Tidak merokok
  • Kelola stres dengan baik
  • Mengelola diabetes
  • Tidur cukup

Itulah berbagai faktor risiko penyakit jantung. Memang ada beberapa faktor risiko yang tidak bisa diubah, seperti usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga. Akan tetapi, masih ada faktor risiko yang bisa dimodifikasi mulai sekarang yang bisa meminimalkan kemungkinan kamu terkena penyakit jantung dan kontribusinya sangat besar. Yuk, hidup sehat mulai hari ini juga!

Baca Juga: 9 Cara Turunkan Kadar Trigliserida, Pemicu Sakit Jantung

Sita Vilosa Photo Verified Writer Sita Vilosa

Read a thousand books, and your words will flow like a river.” ― Lisa See

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya