8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik Alergi

Yang pasti, butuh komitmen 100 persen!

Alergi dapat sangat memengaruhi kualitas hidup, bahkan dalam beberapa kasus bisa sebabkan kematian. Untuk beberapa jenis alergi, imunoterapi alergen (dikenal sebagai suntik imunoterapi alergi atau suntik alergi) bisa sangat membantu. 

Meski bisa makan waktu, upaya, dan biaya, tetapi manfaat dari suntik alergi bisa meningkatkan kualitas penderitanya jadi lebih baik, pada setiap usia.

Efektivitasnya pada anak-anak dan dewasa muda sudah terbukti, dan studi dalam Annals of Allergy, Asthma and Immunology tahun 2016 juga membuktikan bahwa suntik alergi efektif untuk dewasa yang lebih tua, yakni mengurangi gejala demam pada orang berusia 65 hingga 75 tahun sebesar 55 persen setelah 3 tahun, dan mengurangi kebutuhan pengobatan hingga 64 persen.

Bila kamu terdiagnosis mengalami alergi dan sedang mempertimbangkan untuk melakukan perawatan imunoterapi, berikut ini adalah beberapa hal yang harus diketahui.

1. Mengandung alergen, sehingga memiliki efek samping

8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik AlergiIlustrasi Penyuntikan Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Suntik alergi bekerja dengan memaparkan pasien terhadap sejumlah kecil alergen. Jumlah alergen tiap suntikan akan ditambahkan, sehingga tubuh bisa perlahan membangun toleransi.

"Itu mengubah sistem imun seseorang dari yang tadinya memiliki reaksi buruk jadi mengabaikan alergi," kata Laura Dziadzio, MD, ahli alergi anak dan asisten profesor di Virginia Tech Carilion School of Medicine, Amerika Serikat (AS), kepada Health.

“Untuk beberapa pasien, hal itu cukup mengurangi alergi mereka sehingga mereka dapat sepenuhnya berhenti menggunakan obat, dan bagi sebagian orang hal itu membantu obat-obatan mereka menjadi lebih efektif," katanya lagi.

Namun, karena menggunakan alergen, terjadinya reaksi sangat mungkin. Reaksi ini bisa bervariasi dari bengkak, gatal di area suntikan (umumnya lengan), bersin dan hidung meler, dan syok anafilaktik pada kasus yang jarang. Itulah kenapa pasien harus dipantau 30 menit setelah menerima suntikan jaga-jaga bila mengalami reaksi.

2. Membutuhkan komitmen yang tinggi 

8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik Alergipexels.com/Bich Tran

Suntikan alergi diberikan dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, pasien akan disuntik seminggu sekali atau seminggu dua kali selama sekitar 3-6 bulan. Ini adalah fase “build-up”.

Setelahnya adalah fase "maintenance", yang mana frekuensi penyuntikan akan berkurang, yaitu satu hingga dua kali dalam sebulan selama 3-5 tahun.

Mematuhi jadwal dari dokter sangat penting demi efektivitas terapi dan mengurangi risiko terjadi efek samping yang buruk. Maka dari itu, ketika memutuskan untuk menjalani perawatan ini, komitmenmu harus 100 persen.

Baca Juga: Ini 7 Cara Mudah Mengobati Mata Bengkak karena Alergi

3. Antihistamin melancarkan suntikan alergi 

8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik Alergipexels.com/Castorly Stock

Mengonsumsi antihistamin oral sebelum disuntik bisa membantu mengurangi efek samping dan reaksi.

Bahkan, beberapa riset menunjukkan hasil bahwa mengonsumsi antihistamin sebelum penyuntikan selama fase build-up bisa meningkatkan efektivitas suntikan.

4. Tidak semua orang bisa menerima suntikan alergi 

8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik Alergipexels.com/Pixabay

Kebanyakan orang dewasa dan anak-anak usia di atas 5 tahun bisa menerima suntik alergi. Namun, pada anak dengan asma yang tidak terkontrol, biasanya dokter tidak akan menyarankannya. 

Selain itu, perempuan yang hamil selama dalam fase maintenance bisa terus melanjutkan terapinya. Menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology, imunoterapi sebelum atau selama kehamilan bisa mengurangi kemungkinan bayi mengembangkan alergi. Meski demikian, perempuan tidak boleh memulai suntik alergi untuk yang pertama kali, atau meningkatkan dosis suntikan, saat hamil.

Beberapa obat-obatan, seperti beta blocker, bisa mengurangi efektivitas epinefrin, yaitu obat penyelamat untuk mengatasi syok anafilaktik. Karena anafilaksis jarang terjadi tetapi merupakan risiko serius bagi orang yang mendapat suntikan alergi, ini tidak direkomendasikan untuk orang-orang yang sedang menjalani pengobatan dengan beta blocker.

5. Meningkatkan kesehatan mental 

8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik Alergipexels.com/Radu Florin

Bukan cuma gejala fisik yang bisa membaik lewat imunoterapi, tetapi juga kondisi mental, khususnya bila alergi parah berdampak buruk pada kesehatan dan kebahagiaan seseorang.

Hal tersebut benar adanya, terutama pada orang dengan alergi serangga, kondisi yang membuat penderitanya kesulitan untuk menikmati alam bebas.

Studi dalam jurnal Allergy and Asthma Proceedings tahun 2014 menemukan bahwa pasien dengan alergi racun serangga yang menerima imunoterapi tak hanya memiliki risiko anafilaksis dan kematian yang lebih rendah daripada mereka yang tidak, tetapi juga memiliki skor kecemasan dan depresi yang lebih rendah.

6. Memperbaiki kondisi asma dan eksem

8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik AlergiSerangan asma. freepik.com/freepik

Biasanya reaksi alergi yang umum diketahui adalah gatal-gatal pada mata dan hidung meler dan/atau tersumbat, atau skenario terburuknya adalah syok anafilaktik. Meskipun suntikan alergi bisa membantu reaksi-reaksi tersebut, tetapi perawatan tersebut juga membantu kondisi lainnya, seperti asma dan eksem.

Bila kamu memiliki asma, mengendalikan alergi mungkin bisa membantu mengurangi kekambuhan, meningkatkan pernapasan, dan mengurangi kebutuhan akan obat-obatan. Eksem, kondisi peradangan pada kulit, sering diasosiasikan dengan (dan bisa diperburuk oleh) alergi lingkungan (environmental allergies).

7. Pada beberapa orang, bisa butuh waktu bertahun-tahun untuk imunoterapi bekerja dengan optimal

8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik AlergiIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Suntik alergi bukanlah terapi instan. Meskipun beberapa pasien mulai merasa lebih baik pada fase build-up, kebanyakan pasien tidak akan mengalami peningkatan yang nyata sampai mereka berada dalam fase maintenance selama 6-18 bulan.

Faktanya, berdasarkan studi di Inggris dalam jurnal JAMA tahun 2017, butuh waktu 3 tahun suntik alergi untuk hay fever (rinitis alergi) agar bisa bekerja efektif dibanding suntik plasebo. Fase maintenance untuk kebanyakan suntik alergi biasanya berlanjut hingga 3-5 tahun. Beberapa pasien mengalami kelegaan jangka panjang setelah itu, dan beberapa mungkin butuh perawatan lanjutan.

8. Metode imunoterapi lainnya

8 Hal yang Perlu Kamu Ketahui sebelum Menjalani Suntik Alergifreepi.com/drobotdean

Untuk orang-orang yang takut disuntik atau tak bisa mengikuti jadwal imunoterapi yang intensif, terapi sub-lingual bisa jadi opsi.

Jenis imunoterapi ini dilakukan dengan pemberian tablet harian yang dilarutkan di bawah lidah, dan hanya beberapa dosis pertama yang perlu dikonsumsi dengan kehadiran dokter. Opsi ini bisa didiskusikan dengan dokter bila memang tersedia.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui bila kamu punya alergi dan mempertimbangkan imunoterapi atau suntik alergi. Konsultasi ke dokter sangat diperlukan agar terapi bekerja secara optimal.

Baca Juga: 7 Gejala Alergi Baju yang Bisa Langsung Kamu Sadari, Sering Mengalami?

Sita Vilosa Photo Verified Writer Sita Vilosa

Read a thousand books, and your words will flow like a river.” ― Lisa See

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya