Sering Disalahpahami, Ini 5 Kekeliruan Tentang Kesehatan Mental 

Jangan pernah anggap sepele tentang kesehatan mental lho!

Menjaga kesehatan mental sama seperti menjaga kesehatan fisik, namun terkadang menjaga kesehatan mental tidak semudah menjaga kesehatan fisik. Karena gejala yang ditimbulkan sering tidak terlihat secara langsung seperti perilaku dan kepribadian seseorang.

Mengetahui gejala penyakit mental perlu pemahaman yang luas dan memerlukan bantuan terapis. Jika seseorang tidak segera menyadari gejala kesehatan mentalnya sedang terancam, hal tersebut bisa berakibat fatal.

Karena pentingnya memahami kesehatan mental, sering kali terdapat beberapa mitos yang diterima masyarakat luas. Mitos tersebut sering menjadi kesalahan dalam memahami dan mengobati penyakit mental. Berikut ini terdapat 5 kekeliruan seputar kesehatan mental yang hampir sebagian orang percayai.

1. Penyakit mental sering melakukan kekerasan

Sering Disalahpahami, Ini 5 Kekeliruan Tentang Kesehatan Mental Pexels/Jhefferson Santos

Film Joker ramai dibicarakan tahun lalu. Sama dengan film tersebut, penyakit mental sering disalahpahami bahwa dapat memicu serangan fisik pada orang lain maupun dirinya sendiri. Penyakit mental sering digambarkan kejam karena perilakunya tidak bisa dikendalikan, bahkan berisiko membunuh.

Namun ternyata kasus tersebut tidak dialami semua orang. Apa yang terjadi dengan penderita tidak sedramatis apa yang ada di film. Banyak penyakit mental justru pendiam dan tidak menampakkannya secara ekstrensik dan mencolok.

Di sisi lain justru penyakit mental berbahaya bagi pelaku karena banyak kasus depresi berakibat hingga bunuh diri. Jadi jangan pernah jauhi temanmu ketika kesehatan mentalnya terganggu. Justru penanganan pertama penyakit mental berasal dari orang-orang terdekat.

2. Penyakit mental tidak bisa disembuhkan

Sering Disalahpahami, Ini 5 Kekeliruan Tentang Kesehatan Mental Pexels/Rafael Barros

Memang beberapa kasus penyakit mental tidak bisa disembuhkan seperti skizofrenia. Namun hampir sebagian besar penyakit mental dapat disembuhkan secara berkala dengan penanganan profesional.

Penanganan dengan mengetahui gejala, metode terapis dan obat-obatan bisa menyembuhkan penderita. Penyakit mental dimungkinkan dapat disembuhkan, karena itu mengonsultasikan kepada terapis/psikiater adalah langkah yang harus dilakukan sedini mungkin.

Baca Juga: 8 Kepercayaan Mengenai Penyakit Mental dari Zaman ke Zaman

3. Sehat secara fisik berarti sehat secara mental

Sering Disalahpahami, Ini 5 Kekeliruan Tentang Kesehatan Mental Pexels/Engin Akyurt

Mungkin mitos ini yang sering salah dipahami. Mulai sekarang ketika melihat orang lain sehat secara fisik jangan pernah beranggapan bahwa dirinya sehat secara mental. Tidak ada kaitan antara kedua hal tersebut.

Penyakit mental jarang diketahui secara kasap mata, perlu banyak interaksi dan mengetahui gejala-gejala emosional yang dialaminya. Bahkan tidak jarang, orang terdekat pun tidak menyadarinya. Mengetahui kesehatan mental dapat dilakukan sendiri dengan menilai sejauh mana diri kita mengelola emosi, pikiran, masalah/stres, dan interaksi sosial.

4. Penyakit mental merupakan tanda seseorang lemah

Sering Disalahpahami, Ini 5 Kekeliruan Tentang Kesehatan Mental Pexels/TOPHEE MARQUEZ

Mitos ini berkaitan dengan masalah seperti ‘orang berpenyakit mental tidak akan berani menceritakannya kepada siapa pun’. Masyarakat kita menganggap bahwa orang dengan penyakit mental menunjukkan seseorang yang lemah. Hal ini mengakibatkan pelaku semakin tertekan karena tidak berani menceritakannya kepada siapa pun.

Seseorang sangat takut dicap lemah ketika menceritakan penyakit mentalnya. Padahal salah satu langkah awal menangani penyakit mental adalah dengan membicarakannya secara terbuka.

Kesalahpahaman ini sering menunjukkan fakta yang sebaliknya, bahwa terkadang seorang pengidap depresi tetap memiliki kekuatan mental dan melakukan banyak kegiatan produktif. Tentu seorang dengan gangguan mental masih mampu menjalani hari-harinya seperti biasa, hanya saja ada batasnya.

5. Penyakit mental tidak dapat dicegah

Sering Disalahpahami, Ini 5 Kekeliruan Tentang Kesehatan Mental Pexels/Маша Реймерс

Penyakit mental dapat datang kapan pun dan tidak mengenal waktu. Ketika bermain Instagram timbul gejala depresi, ketika berkaca di cermin muncul gejala obsesif kompulsif dan sebagainya. Namun bukan berarti penyakit mental tidak dapat dicegah.

Gejala penyakit mental sering timbul dikarenakan apa yang coba kita lakukan dan kita pikiran. Dengan mengetahui gejala apa yang bisa ditimbulkan kita bisa mengantisipasi untuk tidak melakukan hal tersebut.

Menyingkirkan kebiasaan yang merusak mental perlu dilakukan agar sisi emosional kita tidak mudah terguncang. Mencegah datangnya gangguan mental sering berawal dari diri kita sendiri.

Stigma negatif tentang penyakit mental harus dihindari, salah satu caranya dengan mengetahui fakta-fakta dan pengetahuan yang luas tentang kesehatan mental. Jangan sampai pelaku telat menyadari dan telat mengobatinya, karena penyakit mental dapat disembuhkan sesegera mungkin.

Baca Juga: Kesehatan Mental Itu Penting, 7 Pekerjaan Ini Rentan terhadap Depresi

thariq bintoro Photo Verified Writer thariq bintoro

Member IDN Times Community ini sudah tidak malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya