Sering Bersin dan Meler di Pagi Hari? Itu Pertanda Rhinitis Alergi

Rasanya seperti pilek tiap pagi

Apakah kamu bersin-bersin, hidung meler, dan gatal di pagi hari saat bangun tidur? Bila iya, mungkin kamu punya rhinitis alergi.

Sebagian orang mungkin akan menyadari dirinya sensitif terhadap sesuatu yang memicu bersin atau batuk. Terutama saat bangun tidur, mencium bau yang tajam atau terpapar debu dan polusi, hidung seketika meler dan terasa gatal. Butuh waktu beberapa lama agar pernapasan kembali normal.

Kondisi di atas tak dialami semua orang, hanya para mereka yang punya sensitivitas pada indra penciumannya saja. Kondisi tersebut bisa dikategorikan sebagai bentuk alergi yang disebut sebagai rhinitis alergi.

Rhinitis alergi adalah bentuk alergi pada sistem pernapasan, terutama pada rongga hidung. Ketika terpapar alergen, seperti tungau debu, serbuk sari, atau bau yang tajam, maka tubuhnya akan bereaksi. Selain itu, rhinitis alergi juga bisa menjadi pertanda seseorang menderita asma.

Cukup mengganggu dan tak bisa disepelekan, apa sih penyebab rhinitis alergi dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini penjelasannya!

1. Respons imun terhadap alergen

Sering Bersin dan Meler di Pagi Hari? Itu Pertanda Rhinitis Alergifreepik.com/master1305

Bersin-bersin, hidung meler dan tersumbat yang terjadi dalam jangka waktu lama tentu bisa sangat mengganggu aktivitas dan konsentrasi. Belum lagi, capek juga harus bolak-balik mengambil tisu.

Menurut laporan berjudul "Allergic Rhinitis" dalam The New England Journal of Medicine tahun 2015, dituliskan bahwa rhinitis alergi didefinisikan sebagai gejala bersin, pruritus hidung, penyumbatan aliran udara, dan sebagian besar cairan hidung yang jernih akibat reaksi yang dimediasi oleh IgE terhadap alergen yang dihirup dan melibatkan peradangan mukosa yang didorong oleh sel T (Th2). Alergennya biasanya adalah serbuk sari dan jamur musiman, serta alergen ruangan seperti tungau debu, hewan peliharaan, hama, dan beberapa jamur.

Beberapa orang mungkin akan mengalami yang lebih para pada musim tertentu, misalnya saat musim tertentu saat tungau debu dan serbuk sari beterbangan.

2. Apa penyebab rhinitis alergi?

Sering Bersin dan Meler di Pagi Hari? Itu Pertanda Rhinitis Alergipixabay.com/Free-Photos

Umumnya, rhinitis alergi dipicu akibat menghirup alergen berupa partikel-partikel kecil yang berada di udara. Menurut sebuah laporan berjudul "Diagnosing Rhinitis: Allergic vs Nonallergic" yang diterbitkan dalam jurnal American Family Physician tahun 2006, berdasarkan jenisnya rhinitis alergi dapat disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini:

  • Musiman: gejalanya bisa terjadi pada musim yang spesifik, seperti saat musim semi, musim panas, dan awal musim gugur. Penyebabnya adalah serbuk sari tumbuhan, rumput, dan gulma. Alergen dalam ruangan seperti tungau debu, bulu hewan peliharaan, dan jamur biasanya menyebabkan gejala tahunan. Pasien dengan rhinitis alergi musiman dan tahunan juga mungkin mengalami konjungtivitis alergi, asma, dan eksem.
  • Perenial: pada jenis ini, gejalanya dialami sepanjang tahun. Ini umumnya disebabkan oleh tungau debu, bulu atau bulu hewan peliharaan, kecoak, atau jamur (spora).
  • Occupational: dapat disebabkan oleh paparan iritan dan alergen. Penyebab subtipe alergen termasuk hewan laboratorium (misalnya tikus, marmot), biji-bijian, biji kopi, dan serbuk kayu. Penyebab subtipe iritan termasuk asap tembakau, udara dingin, formaldehida, dan semprotan rambut.

Senyawa-senyawa kimia yang berada di udara seperti asap pembakaran, parfum, larutan pembersih, asap knalpot dan polutan udara lainnya juga bisa jadi pemicu rhinitis alergi.

Baca Juga: Menahan Bersin Ternyata Sangat Berbahaya, Ini 7 Penjelasan Ilmiahnya 

3. Gejala-gejala rhinitis alergi

Sering Bersin dan Meler di Pagi Hari? Itu Pertanda Rhinitis Alergifreepik.com/evening_tao

Pada umumnya gejala klinis rhinitis alergi yang paling sering dialami adalah pilek, produksi lendir berlebihan, dan merasa seperti terkena flu. 

Selain itu, menurut keterangan dari American College of Allergy, Asthma and Immunology, saat seseorang yang sensitif menghirup alergi, sistem kekebalan tubuh dapat bereaksi dengan gejala sebagai berikut:

  • Hidung tersumbat
  • Hidung meler
  • Gatal, biasanya di bagian mata, hidung, atau tenggorokan
  • Mata merah dan berair
  • Kelopak mata bengkak
  • Bersin
  • Batuk

Gejala lainnya yang juga mungkin dialami meliputi:

  • Konsentrasi dan fokus menurun
  • Aktivitas terbatas
  • Penglihatan terganggu
  • Mudah marah
  • Gangguan tidur
  • Kelelahan

Gejala-gejala tersebut akan menimbulkan dampak secara tidak langsung pada aktivitas. Terganggunya penglihatan dan bersin secara terus-menerus membuat seseorang kehilangan konsentrasi dan mudah marah.

4. Siapa yang berisiko mengalami rhinitis alergi

Sering Bersin dan Meler di Pagi Hari? Itu Pertanda Rhinitis Alergipixabay.com/Alexa

Siapa pun dapat mengidap rhinitis alergi. Bagi beberapa orang, rhinitis alergi bisa dirasa normal. Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi tanda asma.

Masih bersumber dari laporan dalam The New England Journal of Medicine tahun 2015, kebanyakan pasien asma mengalami rhinitis alergi. Adanya rhinitis alergi (musiman maupun tahunan) secara signifikan meningkatkan kemungkinan asma: hingga 40 persen orang dengan rhinitis alergi memiliki atau akan mengembangkan asma.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti alasan seseorang bisa sangat sensitif terhadap alergen, meski di dalam keluarga terdapat riwayat yang sama. Faktor lingkungan seperti sering terpapar asap rokok dan tungau debu akan meningkatkan risikonya.

5. Pencegahan dan pengobatan alergi rhintis

Sering Bersin dan Meler di Pagi Hari? Itu Pertanda Rhinitis AlergiPixabay

Orang-orang dengan rhinitis alergi akan merasa seperti pilek setiap bangun tidur dan bisa berlangsung setiap hari. 

Salah satu tujuan pengobatan kondisi ini adalah meredakan gejalanya. Dalam studi berjudul "Allergic Rhinitis" dalam jurnal Allergy, Asthma & Clinical Immunology tahun 2018, pilihan terapeutik yang tersedia untuk mencapai tujuan ini mencakup tindakan sebagai berikut:

  • Menghindari alergen: pengobatan lini pertama rhinitis alergi adalah menghindari alergen dan iritan. Misalnya, bila kamu alergi tungau debu, rumah harus diinstruksikan untuk menggunakan penutup yang tahan alergen sebagai alas tidur dan untuk menjaga kelembapan relatif di dalam rumah di bawah 50 persen (untuk menghambat pertumbuhan tungau). Bila alergi terhadap bulu binatang, dianjurkan untuk mengeluarkan hewan dari rumah. Cara ini biasanya menghasilkan pengurangan gejala yang signifikan dalam waktu 4-6 bulan. 
  • Antihistamin: antihistamin oral generasi kedua meliputi bilastine dan rupatadine terbukti efektif mengurangi bersin, gatal, dan rinorea (hidung berair) bila diminum secara teratur pada saat gejala maksimal atau sebelum terpapar alergen. Saat ini, antihistamin ini hanya tersedia dengan resep dokter.
  • Kortikosteroid intranasal: merupakan pilihan terapi lini pertama untuk pasien dengan gejala persisten ringan hingga berat dan dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan antihistamin oral. Bila digunakan secara teratur dan benar, kortikosteroid intranasal secara efektif mengurangi peradangan.
  • Imunoterapi alergen: pengobatan yang efektif untuk alergi rhinitis, terutama untuk pasien dengan rhinitis alergi intermiten (musiman) yang disebabkan oleh serbuk sari, termasuk serbuk sari pohon, rumput, dan ragweed. Ini juga telah terbukti efektif untuk pengobatan rhinitis alergi yang disebabkan oleh tungau debu rumah, jamur Alternaria, kecoak, serta bulu kucing dan anjing.

Bila merasakan gejala-gejala rhinitis alergi seperti yang disebutkan tadi, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Bila gejalanya sangat mengganggu dan tidak bisa menghindari pemicu alergi, imunoterapi (seperti suntikan alergi) dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala.

Baca Juga: Reaksi Alergi Parah yang Berpotensi Ancam Jiwa, Waspada Anafilaksis!

Tyara Motik Photo Verified Writer Tyara Motik

The beginner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya