7 Fakta Cystic Fibrosis, Penyakit yang Ada di Film Five Feet Apart
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah nonton film Five Feet Apart? Film ini mengisahkan dua sejoli yang sama-sama mengidap cystic fibrosis.
Cystic fibrosis adalah kelainan bawaan yang membuat paru-paru, sistem pencernaan, dan organ tubuh mengalami kerusakan parah. Penyakit ini membuat sel-sel tubuh menghasilkan keringat, lendir, dan cairan pencernaan.
Lantas, kenapa penyakit ini menyebabkan penderitanya tak bisa saling berdekatan? Dilansir dari Cystic Fibrosis Foundation, berikut fakta-faktanya!
1. Cystic fibrosis punya tanda-tanda yang memengaruhi sistem pernapasan dan pencernaan
Sebenarnya tanda dan gejala penyakit ini tergantung dari tingkat keparahannya. Penyakit ini bisa menyerang anak yang baru lahir atau bahkan setelah dewasa. Namun, sebagian besar tandanya memengaruhi sistem pernapasan dan pencernaan, seperti batuk dengan dahak yang tebal, napas yang tersengal-sengal, hidung tersumbat, napas pendek, sesak napas, sinusitis, infeksi paru, pneumonia, feses berbau, sembelit, anus yang menonjol, dan berat badan menurun.
2. Harus periksa ke dokter saat mengalami gejala-gejala di atas
Penyakit ini tak boleh disepelekan. Jika kamu atau sanak saudaramu mengalami tanda-tanda di atas, segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan melakukan tes dan melakukan perawatan medis. Penanganan dokter diperlukan terlebih jika penderita mengalami kesulitan bernapas.
3. Cystic fibrosis disebabkan kelainan pada gen CFTR
Adapun, gen CFTR berfungsi agar protein mampu mengontrol gerak garam dan air yang keluar masuk sel-sel tubuhmu. Namun, saat menderita cystic fibrosis, gen tersebut mengalami kelainan sehingga tak berfungsi dengan baik. Hasilnya, tubuh menghasilkan lendir lengket, tebal, dan keringat yang asin.
Baca Juga: Kenapa Stres Identik dengan Sakit Kepala? Ini 7 Cara Jitu Mengatasinya
Editor’s picks
4. Cystic fibrosis bisa jadi penyakit keturunan
Jika kekek, nenek, orangtua, dan kerabatmu memiliki riwayat penyakit ini, kamu pun berisiko mengalaminya. Selain itu, penyakit ini juga lebih sering menjangkiti orang kulit putih keturunan Eropa Utara.
5. Tidak ada obat untuk cystic fibrosis
Pengobatan yang ada hanya meringankan gejala dan komplikasi. Adapun, pilihan pengobatannya, antara lain obat-obatan untuk mengencerkan lendir yang menyumbat paru-paru; pemberian antibiotik; suplemen enzim untuk pankreas; terapi pernapasan, dan pencabutan polip hidung.
6. Ada beragam tes yang perlu dilakukan untuk mendiagnosis seseorang mengidap cystic fibrosis
Untuk memastikan seseorang mengidap cystic fibrosis, dokter perlu menjalankan bermacam-macam tes, seperti tes keringat, tes genetik, tes pada tinja, x-ray dada, dan tes pernapasan. Penyakit ini pun bisa didiagnosis dengan tes prenatal pada ibu hamil.
7. Pengobatan untuk meringankan penyakit cystic fibrosis bisa dilakukan di rumah
Sama seperti di film, pasien cystic fibrosis sebisa mungkin perlu menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi paru-parunya. Selain itu, pasien pun perlu melakukan vaksinasi flu; mendapatkan asupan cairan; menghindari paparan asap dan debu; olahraga rutin; dan mengonsumsi suplemen enzim. Selebihnya perlu mengikuti instruksi dokter dan melakukan medical check up sebanyak 2-4 kali dalam setahun.
Jika kamu atau orang terdekatmu ada yang mengalami gejalanya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya. Meski belum ada obatnya, cystic fibrosis bisa diringankan rasa sakitnya sehingga pasien bisa beraktivitas seperti biasa.
Baca Juga: Ternyata, Laki-laki dan Perempuan Merespons Sakit dengan Cara Berbeda!