Berapa Lama Kafein dapat Menahan Rasa Ngantuk? Yuk, Simak Faktanya!

Jangan mengonsumsi kafein lebih dari porsi harian, ya!

Rasa ngantuk di malam hari merupakan hal yang sangat wajar, namun apa jadinya kalau kita mengantuk di luar waktu istirahat? Tentu hal ini sangat menganggu kita dalam beraktivitas, bukan? Salah satu solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengonsumsi asupan kafein.

Kandungan kafein memang diklaim ampuh untuk mengurangi rasa ngantuk sehingga membuat mata tetap melek walaupun sudah tengah malam. Tak heran, banyak orang yang mengonsumsi kafein sebagai doping agar mereka betah begadang. 

Kafein dalam bentuk minuman, seperti kopi dan teh memang selalu jadi andalan untuk dikonsumsi saat rasa kantuk mulai menyerang. Eits, tapi kamu pernah gak nih berpikir, kira-kira berapa lama kafein dapat bertahan dalam tubuh untuk menghalau rasa kantuk? Simak fakta kafein berikut ini. 

1. Apa itu kafein?

Berapa Lama Kafein dapat Menahan Rasa Ngantuk? Yuk, Simak Faktanya!ilustrasi biji kopi hitam (pexels.com/Elizabeth Iris)

Kafein merupakan stimulan alami yang biasanya terkandung dalam kopi, teh, dan kakao. Senyawa berbentuk bubuk kristal berwarna putih ini memiliki rasa yang pahit. Cara kerja kafein adalah dengan menstimulasi kerja otak yang mana kemampuan ini hampir setara dengan jenis obat-obatan, seperti kokain, amfetamin, dan heroin

Selain berfungsi untuk menangkal rasa ngantuk, kafein juga memiliki cukup banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi kafein tidak boleh melebihi asupan normal, yaitu sekitar 200-400 mg per hari yang hampir setara 2-4 cangkir kopi atau 4-8 cangkir teh. 

2. Cara kerja kafein dalam tubuh 

Berapa Lama Kafein dapat Menahan Rasa Ngantuk? Yuk, Simak Faktanya!ilustrasi secangkir kopi (pexels.com/Engin Akyurt)

Cara kerja kafein adalah dengan menstimulasi sistem saraf pada otak. Metabolisme ini mirip dengan kerja senyawa adenosin yang berperan sebagai neurotransmitter inhibitor atau menghambat sinyal otak yang berkaitan dengan reseptor. 

Pada kondisi normal, kadar adenosin akan meningkat sepanjang hari. Senyawa inilah yang menyebabkan rasa lelah dan mengantuk sehingga membuat kita ingin tidur. Nah, efek kafein bagi otak ini nantinya yang akan menghalangi kerja adenosin dengan tetap terhubung ke reseptor adenosin tanpa mengaktifkannya. 

Dilansir dari Medical Daily, pengaruh kafein akan membuat otak kesulitan mengikat adenosin untuk istirahat. Akibatnya kita akan terjaga dan terhindar dari rasa kantuk. Inilah alasan mengapa para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi kafein secara berlebihan. Kafein sendiri juga disebut sebagai obat psikoaktif. Efek zat ini mampu mempengaruhi fungsi otak dengan cepat hanya dalam waktu 15-60 menit. 

Baca Juga: 5 Jenis Teh Tanpa Kandungan Kafein, Mulai Gaya Hidup Sehat!

3. Berapa lama kafein bertahan dalam tubuh?

Berapa Lama Kafein dapat Menahan Rasa Ngantuk? Yuk, Simak Faktanya!ilustrasi serbuk kopi (pexels.com/Caio)

Sebenarnya tidak ada waktu pasti seberapa lama kafein bisa bertahan dalam tubuh, sebab ada banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, seperti usia, gaya hidup, dosis, jenis kopi, dan sensitivitas terhadap kafein. Dilansir dari American Academy of Sleep Medicine, umumnya kafein bisa bertahan selama 3 hingga 5 jam sejak pertama masuk ke dalam plasma. 

Konsentrasi tertinggi kafein dalam darah sendiri akan memuncak setelah 15 hingga 60 menit setelah dikonsumsi. Oleh karenanya, pada waktu inilah muncul gejala, seperti gelisah hingga ingin buang air kecil. Kemudian, efek tersebut akan perlahan menghilang seiring kafein mengalami metabolisme oleh tubuh. 

Menurut James Lane, peneliti dari Duke University School of Medicine, efek kafein akan bertahan 3 jam lebih pendek pada orang yang merokok. Sebaliknya, pada wanita yang mengonsumsi pil KB, kafein akan bertahan 4 jam lebih lama dibandingkan yang tidak mengonsumsi pil KB.

Efek lebih lama juga belaku bagi wanita hamil, dimana kafein bertahan 10 jam lebih lama, apalagi di akhir masa kehamilan. Selain itu, bagi orang yang sensitif terhadap kafein akan memerlukan waktu lebih lama bahkan sampai hari berikutnya untuk menghilangkan efek kafein. Namun, bagi mereka yang sudah kebal terhadap kafein, mungkin tidak akan merasakan efeknya sama sekali. 

4. Manfaat kafein bagi kesehatan

Berapa Lama Kafein dapat Menahan Rasa Ngantuk? Yuk, Simak Faktanya!ilustrasi wanita yang sedang minum kopi (pexels.com/Arina Krasnikova)

Selain menjadi doping untuk begadang, ada banyak manfaat lain dari mengonsumsi kafein bagi kesehatan, salah satunya mencegah penurunan fungsi otak. Hasil dari penelitian yang dimuat dalam Advances Nutrition membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi kafein memiliki kecenderungan memiliki penurunan fungsi otak lebih sedikit dibanding yang tidak mengonsumsi. 

Selain itu, kandungan dalam kafein juga diklaim mampu mencegah resiko kerusakan liver sebanyak 80 persen. Tentu angka tersebut sudah cukup sebanding untuk mengurangi resiko kematian dini dan perkembangan penyakit. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Hepatology, kopi dapat mencegah kita terhindar dari fibrosis hati, yaitu tahap awal penyakit liver yang dikenal dengan sirosis hati. 

5. Efek samping kafein 

Berapa Lama Kafein dapat Menahan Rasa Ngantuk? Yuk, Simak Faktanya!ilustrasi insomnia (pexels.com/cottonbro)

Walaupun kandungan kafein juga memberikan manfaat positif bagi tubuh. Namunn perlu diingat, kita tidak boleh mengonsumsi kafein melebihi porsi harian yang sudah disarankan. Sebab, terlalu berlebihan asupan kafein juga tentu memberikan efek samping yang buruk, bahkan berbahaya bagi kesehatan.

Salah satu dampak mengonsumsi kafein berlebihan adalah gangguan insomnia yang menyebabkan kita kesulitan tidur. Hal ini dapat mengurangi kualitas tidur kita, sebab jam tidur pun menjadi tidak optimal. Selain, itu kafein juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, faktor ini dapat meningkatkan resiko terkena serangan jantung hingga stroke.

Efek samping kafein ternyata juga bisa menimbulkan masalah pada kesehatan mental. Menurut data kesehatan yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, terdapat kaitan antara konsumsi kafein dengan peningkatan gejala gangguan mental. Sebuah studi di tahun 2005 juga menyebutkan bahwa konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan gejala yang berkaitan dengan kondisi jiwa, seperti kecemasan, gangguan tidur, hingga gejala psikotik.

Tak dapat dipungkiri bahwa kafein memang menjadi salah satu asupan yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk itu, kita harus tetap perhatikan batas normal mengkonsumsi kafein agar tidak memberikan dampak bahaya bagi tubuh di kemudian hari. 

Baca Juga: 7 Cara Boosting Energi di Sore Hari Tanpa Kafein, yuk Hidup Sehat

Salsabila Iffah Photo Verified Writer Salsabila Iffah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya