Ini Dampaknya Jika Anak Terkena Stunting, Gak Main-main!

Dampak stunting disebabkan oleh berbagai faktor

Stunting adalah salah satu permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh banyak faktor. Kondisi stunting yang terjadi pada anak usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan fungsi kognitif dan pendidikan yang buruk pada masa kanak-kanak dan remaja.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan penderitanya rentan terkena infeksi, tingkat produktivitas rendah, serta tingkat kecerdasan yang rendah pula.

Dampak stunting terdiri dari tiga macam menurut jangka waktunya, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Baca terus artikel ini untuk mengetahui berbagai dampak yang bisa terjadi jika anak sampai terkena stunting.

1. Stunting adalah salah satu permasalahan gizi kronis

Ini Dampaknya Jika Anak Terkena Stunting, Gak Main-main!ilustrasi anak-anak sedang makan (unsplash.com/imdadul hussain)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, stunting adalah salah satu permasalahan gizi kronis. Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang sebagian besar disebabkan oleh masalah nutrisi.

Balita yang terkena stunting memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Faktor penyebab stunting beragam, antara lain situasi ibu dan calon ibu, situasi bayi dan balita, serta situasi sosial ekonomi dan lingkungan.

Apabila calon ibu yang semasa remajanya tidak mendapatkan gizi yang terpenuhi dan memiliki anemia, maka ini meningkatkan efek kejadian dari stunting.

Rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan juga menjadi salah satu faktor penyebab stunting.

Kondisi ekonomi turut serta menjadi faktor penyebab stunting, karena ini akan memengaruhi pemenuhan asupan nutrisi.

Lingkungan juga berkontribusi karena terkait dengan sanitasi.

2. Infeksi adalah salah satu dampak jangka pendek dari stunting

Ini Dampaknya Jika Anak Terkena Stunting, Gak Main-main!ilustrasi anak sakit (pexels.com/jcomp)

Dampak jangka pendek pada stunting adalah peningkatan risiko kematian akibat infeksi.

Anak-anak yang mengalami stunting berat berisiko tiga kali lipat mengalami kematian akibat infeksi, seperti meningitis, tuberkulosis, hepatitis, dan selulitis.

Anak dengan stunting juga dikaitkan dengan risiko kematian akibat infeksi pneumonia dan diare akibat infeksi bakteri.

Anak yang mengalami stunting sistem imunnya lemah, sehingga rentan mengalami infeksi.

Selain itu, dampak jangka pendek dari stunting adalah gangguan kompleks fisiologi akibat malnutrisi atau kekurangan gizi.

Baca Juga: Ini Dia Cara Mencegah Stunting dari Berbagai Pihak

3. Gangguan perkembangan anak menjadi dampak jangka menengah dari stunting

Ini Dampaknya Jika Anak Terkena Stunting, Gak Main-main!ilustrasi anak-anak bermain (unsplash.com/Robert Collins)

Dampak jangka menengah dari stunting adalah gangguan perilaku, kognitif, dan pendidikan.

Anak dapat mengalami gangguan perkembangan perilaku pada awal pertumbuhannya. Hal tersebut juga akan memengaruhi pendidikannya, sehingga anak dengan stunting kemungkinan kecil dapat mengikuti pendidikan di sekolah umum.

Selain itu, anak dengan stunting dapat menunjukkan perilaku yang cenderung apatis dan kurang eksploratif. Kekurangan gizi yang mereka alami akan memengaruhi area pada otak yang terlibat dalam kemampuan kognitif anak.

4. Berbagai penyakit kronis mengintai

Ini Dampaknya Jika Anak Terkena Stunting, Gak Main-main!ilustrasi anak dan dokter (unsplash.com/CDC)

Dampak jangka panjang pada anak stunting hingga usia 2 tahun ke atas adalah memiliki risiko status kesehatan yang memburuk karena kurang gizi, kemampuan kognitif yang rendah, dan pencapaian sosial yang lebih rendah pula.

Kurang gizi saat kehamilan dapat menyebabkan perubahan metabolisme dan gangguan fungsi organ tubuh, misalnya pada pembuluh darah, hati, dan ginjal.

Perubahan dan gangguan tersebut dapat menempatkan anak pada risiko hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan diabetes melitus tipe 2, diperparah lagi jika terjadi kenaikan berat badan yang cepat dan obesitas setelah usia 2 tahun.

5. Berbagai upaya untuk mencegah stunting

Ini Dampaknya Jika Anak Terkena Stunting, Gak Main-main!ilustrasi pola makan sehat bergizi seimbang pada anak (pexels.com/Alex Green)

Ada beberapa cara untuk mencegah stunting pada balita, sehingga tidak terkena dampak stunting, antara lain:

  • Memenuhi kebutuhan gizi sejak ibu hamil dapat mencegah anak terkena stunting. Pemberian nutrisi pada ibu hamil sebaiknya mengandung mikronutrien dan makronutrien seperti protein, karbohidrat, zat besi, zink, kalsium, aneka vitamin, omega-3, dan asam lemak.
  • Mencegah anemia pada ibu hamil karena ibu hamil yang anemia dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, bayi lahir prematur, risiko perdarahan, dan kematian ibu dan bayinya. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah.
  • Mencegah dan mengobati cacingan. Infeksi cacing usus dikaitkan dengan IQ rendah, anemia, dan stunting.
  • Memenuhi asupan vitamin dan mineral bagi ibu hamil dan balita untuk mencegah stunting dan bayi berat lahir rendah.
  • Pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Kandungan gizi dalam ASI berpotensi mengurangi peluang stunting. Jika sudah 6 bulan, jangan lupa memberikan MPASI sehat untuk anak.
  • Memantau tumbuh kembang anak, utamanya tinggi dan berat badan anak. Pemantauan ini dapat dilakukan di posyandu ataupun klinik anak secara berkala.
  • Jaga kebersihan dan lingkungan agar anak-anak tidak mudah terserang penyakit, terutama infeksi.

Menjaga asupan gizi ibu hamil, calon ibu hamil, dan anak serta menerapkan perilaku hidup bersih dapat mencegah anak dari berbagai dampak stunting.

Dampak stunting tidak hanya terkait dengan kerentanan terhadap penyakit infeksi, tetapi juga berhubungan dengan perilaku kecerdasan dan kemampuan kognitifnya.

Baca Juga: 3 Cara Identifikasi Wasting pada Anak, Beda dengan Stunting

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya