Fakta Cabin Fever, Kondisi Psikologis Saat Terisolasi Dalam Ruangan 

Rentan terjadi saat physical distancing nih!

Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, masyarakat diminta untuk physical distancing. Kurangi aktivitas di luar rumah, bepergian, dan berkerumunan dengan banyak orang agar tidak tertular dan memutus rantai penularan penyakit tersebut. Namun, mengisolasi diri di rumah ternyata tidak mudah bagi semua orang.

Seseorang yang lebih suka keluar dan keramaian, misalnya seorang ekstrovert tidak mudah untuk mengisolasi diri di rumah. Rasa bosan akan menyerang, bahkan bisa muncul gejala dan gangguan akibat isolasi diri tersebut. Salah satu gangguan yang bisa terjadi akibat terisolasi adalah cabin fever. Apa itu cabin fever? Melansir dari laman healthline dan webMD, berikut penjelasannya.

1. Pengertian cabin fever

Fakta Cabin Fever, Kondisi Psikologis Saat Terisolasi Dalam Ruangan pexels/ pixabay

Cabin fever adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala yang terjadi karena terlalu lama berada dalam suatu ruangan. Gangguan ini rentan terjadi pada orang yang terisolasi dalam jangka waktu yang lama. Namun, cabin fever bukanlah suatu diagnosis penyakit psikologis. Gangguan ini hanya merupakan suatu respon psikologi terhadap suatu situasi.

2. Gejala yang dialami penderita

Fakta Cabin Fever, Kondisi Psikologis Saat Terisolasi Dalam Ruangan pexels/ Nathan Cowley

Apakah kamu merasa sedih, tertekan,  tidak nyaman, dan tidak bahagia selama physical distancing? Jika iya, bisa jadi kamu mengalami cabin fever. Berikut beberapa gejala cabin fever yang bisa dialami:

  • Merasa sedih atau depresi
  • Lemas dan tidak semangat
  • Kelelahan 
  • Sulit tidur
  • Sensitif dan lebih mudah marah 
  • Sulit fokus dan konsentrasi
  • Merasa tidak termotivasi dan putus asa
  • Mudah stres

Setiap  orang tidak selalu mengalami gejala yang sama.

3. Pencegahan dan penanganan yang bisa dilakukan

Fakta Cabin Fever, Kondisi Psikologis Saat Terisolasi Dalam Ruangan Pexels/ Andrea Piacquadio

Kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang mungkin membuatmu harus di rumah saja. Jika kamu harus membatasi keluar rumah atau diisolasi, maka kamu harus mempersiapkan diri dengan baik. Berikut beberapa tips agar kamu tidak terserang cabin fever selama masa physical distancing:

  • Tetap berkomunikasi dengan keluarga dan teman. Melakukan physical distancing bukan berarti kamu harus menjauh dari kehidupan sosial. Kamu tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga atau teman dengan memanfaatkan video call.
  • Tetap lakukan hobimu dari dalam rumah. Kamu juga bisa mencari hiburan dengan nonton film atau drama yang lucu, mendengarkan musik, atau membaca buku.
  • Kamu harus tetap rutin berolahraga walaupun dari dalam rumah. Olahraga tidak selalu harus keluar rumah. Kamu bisa olahraga di ruangan, misalnya yoga atau senam. Kamu bisa mencari instruktur senam dari YouTube.
  • Konsumi makanan bergizi yang mengandung omega-3, vitamin B12, dan vitamin D misalnya ikan salmon, dipercaya dapat memperbaiki suasana hati atau mood. Selain itu, berjemur di halaman rumah pada pagi hari juga akan menambah asupan vitamin D dalam tubuhmu.

Baca Juga: 8 Risiko Penyakit selama Isolasi Diri dari COVID-19, Ubah Kebiasaanmu

4. Kapan harus menemui dokter

Fakta Cabin Fever, Kondisi Psikologis Saat Terisolasi Dalam Ruangan mydr.com.au

Jika kamu masih merasakan emosi negatif atau depresi walaupun sudah berusaha melakukan penanganan, maka sebaiknya kamu menghubungi ahlinya. Kamu bisa berkonsultasi kepada dokter, psikolog, atau psikiater jika gejala yang kamu alami memburuk hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Itulah 4 fakta cabin fever. Walaupun sekarang kamu sedang melakukan physical distancing, kamu tetap harus menjaga kesehatanmu ya. Jangan sampai sakit!

Baca Juga: 5 Fakta Delusion Of Grandeur, Mengenal Gangguan Kejiwaan Langka Ini

wiwit widiastuti Photo Verified Writer wiwit widiastuti

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya