Kebakaran Hutan Lebih Bahaya bagi Kesehatan daripada Asap Kendaraan 

Bukan cuma ekosistem, kesehatan manusia pun terancam

Apa yang ada di benak saat melihat berita kebakaran hutan? Selain merusak ekosistem yang ada, kebakaran hutan juga memiliki efek berbahaya bagi kesehatan, khususnya bagi orang-orang yang tinggal di sekitar wilayah yang terdampak.

Bahkan, dampak buruk terhadap kesehatan dari kebakaran hutan dikatakan lebih berbahaya dibandingkan dengan asap dari kendaraan bermotor. Mengapa demikian? Berikut ini ulasan mengenai bahaya kebakaran hutan dan dampaknya terhadap kesehatan. Simak sampai habis, ya!

1. Asap kebakaran hutan sepuluh kali lebih berbahaya

Kebakaran Hutan Lebih Bahaya bagi Kesehatan daripada Asap Kendaraan ilustrasi kebakaran hutan (pexels.com/@deep-rajwar)

Mengutip NPR, para peneliti dari Scripps Institution of Oceanography di University of California, Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa partikel yang dihasilkan oleh kebakaran hutan sepuluh kali lebih berbahaya bagi manusia dari partikel asap kendaraan. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications pada Maret 2021 lalu.

Kasus kebakaran hutan di Indonesia pun tak sedikit. Salah satunya tahun ini terjadi Siak, Provinsi Riau, yang dilaporkan melahap sekitar 72,9 hektare.

Dilansir Eos, kebakaran hutan memproduksi karbon dioksida, karbon monoksida, dan partikel karbon hitam serta partikel PM2.5. Partikel PM2.5 ini juga ada di udara di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kualitas udara di Indonesia menurun. 

2. Bahaya dari dampak kebakaran hutan terhadap kesehatan

Kebakaran Hutan Lebih Bahaya bagi Kesehatan daripada Asap Kendaraan ilustrasi orang batuk (pexels.com/@cottonbro)

Ketika karbon dioksida, karbon monoksida, partikel PM2.5, dan partikel karbon hitam terhirup oleh manusia, maka itu dapat memengaruhi kesehatan. Partikel PM2.5 juga disebut sebagai partikel yang lebih berbahaya dari asap kendaraan.

Saat partikel-partikel ini terhirup masuk ke dalam tubuh manusia, ada kemungkinan risiko bahaya pada jantung, stroke, serta gangguan pernapasan.

Kebakaran hutan juga melepaskan sejumlah besar merkuri ke udara, yang dapat menyebabkan gangguan bicara, pendengaran dan berjalan, kelemahan otot, dan masalah penglihatan bagi orang-orang dari segala usia.

Baca Juga: Studi: Terpapar Polusi Udara Sejak Dini Ancam Kesehatan Mental

3. Berjaga-jaga

Kebakaran Hutan Lebih Bahaya bagi Kesehatan daripada Asap Kendaraan ilustrasi peratalan untuk pertolongan pertama (pexels.com/@roger-brown)

Bila kamu tinggal dekat dengan hutan khususnya yang rawan terjadi kebakaran, kamu perlu berjaga-jaga dalam menghadapi skenario terburuk. Kamu bisa menyediakan respirator yang dapat menyaring asap atau abu saat menghirup udara. Ini disarankan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Memiliki penyaring udara di ruangan juga disarankan, karena ini penting untuk menjaga udara di rumah tetap bersih, karena udara kotor dapat memengaruhi sistem pernapasan dan memunculkan berbagai masalah.

4. Perhatikan gejala

Kebakaran Hutan Lebih Bahaya bagi Kesehatan daripada Asap Kendaraan ilustrasi sesak napas (hackensackmeridianhealth.org)

Ketika terjadi kebakaran hutan, memperhatikan gejala pernapasan adalah hal yang penting. Gejala ini bisa terlihat dari ada atau tidaknya sesak napas, rasa sakit di dada, atau kemungkinan mengalami serangan jantung atau stroke yang mana pada kasus ini kamu harus segera mencari pertolongan medis.

Karena asap akibat kebakaran hutan bisa bertahan sampai beberapa hari, disarankan orang-orang yang tinggal di sekitar wilayah tersebut untuk tetap aktif melihat kondisi asap yang ada.

5. Jangan lupa untuk membawa persediaan makanan dan vitamin

Kebakaran Hutan Lebih Bahaya bagi Kesehatan daripada Asap Kendaraan Pixabay/stevepb

Disarankan untuk orang-orang memiliki persediaan suplemen sebelum terjadi kebakaran, yang nantinya itu bisa dikonsumsi untuk mendukung sistem kekebalan tubuh, mengutip laman 360-MD.

Beberapa suplemen tersebut antara lain:

  • Vitamin C: asap menyebabkan peradangan melalui kerusakan oksidatif, sehingga antioksidan akan sangat membantu tubuh manusia. Salah satu antioksidan terbaik adalah vitamin C. Rekomendasinya: 3.000 sampai 6.000mg/hari.
  • Vitamin D3: mendukung sistem kekebalan tubuh, vitamin D sangat penting ketika berhadapan dengan menghirup asap, terutama pada orang-orang yang punya komorbid. Rekomendasinya: 5.000 hingga 10.000 iu/hari dengan makanan bergizi.
  • Selenium: sebagai antioksidan, selenium membantu melawan kerusakan radikal bebas dan memoderasi stres oksidatif seluler. Rekomendasi: 200 mcg dua kali/hari.
  • Herbal: teh hijau, jahe, dan kunyit bisa membantu menghambat aktivasi karsinogen dalam asap lingkungan.

Demikianlah penjelasan mengenai bahaya asap dari kebakaran hutan yang dikatakan lebih berbahaya dibandingkan dengan asap dari kendaraan bermotor. Bila kamu tinggal di area dekat hutan apalagi yang rawan terjadi kebakaran, perhatikan hal-hal yang dijelaskan tadi, ya. Jaga pola hidup tetap sehat agar daya tahan tubuh tetap optimal dan lakukan berbagai langkah pencegahan untuk mengantisipasi skenario terburuk.

Baca Juga: 7 Penyakit Akibat Kabut Asap Karhutla, dari Asma hingga Diabetes

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya