Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh Pria

Santai saja, tidak perlu khawatir "punyamu" jadi lebih kecil

Sunat atau tidak disunat. Ini adalah suatu budaya yang diperdebatkan sejak dahulu dan disinyalir kuat berhubungan dengan masalah kesehatan seorang pria. Walaupun banyak dilakukan oleh budaya orang timur, operasi kecil alat kemaluan itu ternyata juga banyak diminati oleh mereka yang tinggal di negara barat dan berkembang.

Menurut laporan jurnal J.M Hutson, sunat dipercaya bisa menjauhkan pria dari masalah phimosis, paraphimosis, dan balanitis. Namun tanpa metode yang benar, sunat malahan bisa menyebabkan komplikasi.

Hal ini yang menjadi penyebab adanya penurunan angka menyunat di Australia yang signifikan pada 1960 hingga 1970an. Semenjak itu banyak yang mempertanyakan apa pentingnya sunat dan seberapa berimbasnya kepada kesehatan. Dari berbagai sumber, berikut ini adalah pro dan kontra masalah itu.

1. Apakah berimbas kepada ukuran penis?

Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh Priastellar.ie

Secara fakta masalah ukuran penis berhubungan dengan genetik. Karena sunat hanya menghilangkan kulit bagian luar dan tidak sampai aliran darah, tentu saja ukuran penismu akan tetap normal. Jika kamu merasa ukuran penismu itu tidak normal, itu bukan karena masalah sunat atau tidak sunat tetapi lebih karena genetismu.

2. Apakah berimbas pada penampilan?

Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh Priaguff.com

Penis yang tidak disunat akan tampak seperti kondisi kepala yang ditutupi hoodie ketika tidak ereksi. Kepala penis tidak terlihat dan baru kelihatan jika mengalami ereksi.

Sedangkan untuk penis yang disunat, kepala penis akan selalu tampak, entah itu sedang ereksi ataupun tidak. Untuk masalah penampilan, itu akan bergantung pada pemikiranmu apakah kamu percaya diri dengan kepala penis yang tidak terlihat atau terbuka.

3. Apakah berimbas kepada higienitas?

Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh Priaparentsafrica.com

Penis yang tidak disunat memiliki usaha ekstra untuk membersihkannya. Itu karena kulit yang menutupi ujung penis menjadi tempat berkumpulnya kotoran. Jika tidak rajin dibersihkan, bakteri, kuman, kulit mati, dan minyak akan menumpuk dan memunculkan smegma.

Smegma ini dapat membuat penis menjadi bau, mengalami peradangan dan juga nyeri. Berbeda dengan yang disunat. Karena tidak ada kulit penutup, maka membersihkannya cukup mudah dan hanya perlu dilakukan mandi.

4. Apakah berimbas kepada sensitivitas seksual?

Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh PriaYoutube.com/willy wellbeing

Auajournals.org memiliki catatan jurnal yang menunjukkan jika kulit penis yang biasa dibuang saat sunat sangat sensitif terhadap sentuhan. Ini bisa menunjukkan bagaimana kulit tersebut bisa menjadi alat stimulasi seksual. Akan tetapi tidak ada riset yang mengklarifikasi hal itu.

Sedangkan untuk penis yang disunat, terdapat studi pada 2011 yang menunjukkan orang-orang dengan penis sunat mengalami kesusahan dalam masalah orgasme. Namun riset itu ditepis oleh jurnal dari Brian J Morris, Jake H Waskett, dan Ronald H Gray. Dari jurnal-jurnal ini bisa disimpulkan jika masalah sunat tidak mempengaruhi masalah sensitivitas seksual.

Baca Juga: 7 Manfaat Mengejutkan Sunat untuk Kesehatan, Yakin Kamu Gak Bersedia? 

5. Apakah berimbas kepada pelumasan?

Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh Priahealth.com

Kulit luar penis tersebut memiliki pelumas natural. Alhasil, jika disunat penismu butuh pelumas tambahan jika diperlukan. Umumnya ini diperlukan ketika melakukan semacam anal seks. Tapi sampai sejauh ini tidak ada riset lebih tentang masalah ini.

6. Apakah berimbas pada jumlah sperma yang diproduksi?

Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh Priamensopedia.com

Produksi sperma dilakukan pada testikel, bukan pada penis. Oleh karena itu sunat sama sekali tidak memiliki hubungan dengan jumlah sperma. Malahan yang dapat mempengaruhi produksi sel tersebut adalah gaya hidup yang mencakup pada konsumsi makanan dan kesehatan tubuh.

7. Apakah berimbas pada masalah infeksi?

Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh Priathefrugalchicken.com

Kembali lagi pada poin tentang higienitas, penis yang tidak disunat lebih mudah kotor. Ini mendorong risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Belum lagi adanya kemungkinan terkena phimosis, paraphimosis, dan balanitis.

Sedangkan untuk pria dengan penis tersunat, risiko infeksi berkurang. Studi NCBI juga menyebutkan penis yang disunat 60 persen lebih rendah untuk menularkan HIV.

8. Apakah berimbas pada risiko terkena kanker penis?

Antara Sunat atau Tidak? Ini 8 Perbedaan Efeknya pada Tubuh PriaIDN Times / Mardya Shakti

Pria yang tidak disunat memiliki risiko lebih besar terkena kanker penis. Hal itu dikarenakan lebih mudahnya penis terinfeksi oleh smegma. Mereka yang disunat jauh lebih turun dalam masalah risiko terkena kanker penis.

Secara garis besar, sunat sebenarnya tidak terlalu banyak berpengaruh kepada kehidupan. Akan tetapi jika kamu ingin menghindari masalah kanker penis tersebut dan ingin lebih mudah menjaga kebersihan, ada baiknya melakukan sunat.

Baca Juga: 5 Manfaat Sunat Bagi Kehidupan Seksual, Tak Cuma Bikin Hot

Topik:

  • Abraham Herdyanto
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya