Masturbasi sebelum Olahraga, Apa Efeknya?

Bukannya malah jadi lemas, ya?

Masturbasi adalah aktivitas seksual yang sehat dan aman yang memiliki kaitan dengan banyak manfaat kesehatan, seperti penghilang rasa sakit dan pengurangan stres.

Konsep umum yang dipercaya mengenai masturbasi adalah bisa membuat seseorang lemas. Namun, mengingat efeknya untuk mood dan menurunkan stres, beberapa orang menganggap masturbasi dapat membuat olahraga makin optimal. Sebetulnya, adakah efek dari masturbasi sebelum olahraga? Mari simak pembahasannya berikut ini!

1. Masturbasi memengaruhi testosteron?

Berbagai penelitian mengungkap pengaruh masturbasi terhadap kadar testosteron, hormon yang berpengaruh besar terhadap kebugaran fisik seseorang, baik laki-laki maupun perempuan.

Sebuah penelitian hewan di Amerika Serikat (AS) pada 2017 menunjukkan bahwa testosteron memengaruhi sintesis protein otot. Sebelumnya, sebuah studi analisis pada 2016 di Malaysia juga menunjukkan bahwa testosteron bermanfaat terhadap pembentukan tulang manusia.

Masturbasi sebelum Olahraga, Apa Efeknya?ilustrasi testosteron yang tinggi (unsplash.com/Milan Csizmadia)

Seperti yang kita tahu, kadar testosteron memang naik saat sedang birahi dan turun setelah orgasme. Lantas, apakah masturbasi memengaruhi testosteron?

Studi lampau di Jerman yang dimuat dalam jurnal World Journal of Urology pada 2001 menemukan bahwa masturbasi tidak memengaruhi kadar testosteron. Sementara memiliki populasi sampel yang kecil (10 partisipan), kadar testosteron laki-laki justru naik saat mereka absen dari aktivitas seksual selama 3 minggu. 

Dua tahun kemudian, sebuah studi di China juga memantau testosteron saat seseorang tidak melakukan aktivitas seks. Kadar hormon tersebut berfluktuasi selama lima hari pertama, memuncak pada hari ke-7, lalu kadarnya stabil. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa pantang beraktivitas seksual membuat testosteron naik turun.

Baca Juga: Masturbasi Bikin Rambut Rontok, Ini Mitos atau Fakta?

2. Tetap bermanfaat untuk mood

Dengan kata lain, masturbasi tidak memiliki efek terhadap kadar testosteron. Tidak ada bukti ilmiah bahwa masturbasi bisa bermanfaat untuk performa fisik. Namun, jangan berkecil hati, ternyata masih ada manfaatnya untuk fitness, kok.

Sebuah studi pada 2019 di Israel melibatkan 1.120 pasien infark miokard (serangan jantung) lansia dan mencoba memantau manfaat aktivitas seksual para pasien. Hasilnya, mereka yang terlibat dalam aktivitas seksual justru memiliki tingkat harapan hidup yang lebih tinggi.

Salah satu penjelasan umum adalah saat klimaks, hormon dopamin, norepinefrin, dan oksitosin dilepaskan. Hormon-hormon tersebut bisa meningkatkan mood, sehingga seseorang bisa lebih bersemangat, lebih optimistis terhadap dirinya, dan lebih termotivasi untuk berolahraga.

3. Hati-hati dengan efek sampingnya

Masturbasi sebelum Olahraga, Apa Efeknya?ilustrasi penis dan cairan mani (unsplash.com/dainis graveris)

Jadi, bolehkah masturbasi sebelum berolahraga? Sebenarnya, boleh saja. Akan tetapi, masturbasi berlebihan justru tidak boleh.

Selain bisa menimbulkan stres (akibat merasa bersalah) dan menyebabkan ketergantungan, Medical News Today memperingatkan kalau masturbasi berlebihan atau melakukannya dengan teknik yang salah serta tidak aman bisa menyebabkan:

  • Kulit sensitif atau lembek di sekitar kelamin.
  • Pembengkakan/edema penis.
  • Penis kurang menanggapi rangsangan.
  • Kelelahan.

Menimbang manfaat dan mudarat masturbasi, aktivitas seks ini tidak memengaruhi testosteron maupun kinerja fisik. Kabar baiknya, masturbasi bisa meningkatkan mood, mengurangi stres, hingga semangat berolahraga.

Perlu diingat, mengenai seberapa sering frekuensi masturbasi, hal ini kembali ke individu masing-masing. Kembali ke prinsip bahwa segala sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik untuk tubuh, termasuk masturbasi.

Baca Juga: Masturbasi Bikin Kamu Gampang Sakit? Ini Kebenarannya!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya