Memilih KB Alami dengan Menyusui? Ini Fakta Metode Amenore Laktasi! 

Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan 

Setelah melahirkan, beberapa ibu mungkin memutuskan untuk memilih metode kontrasepsi alami dengan menyusui. Pasalnya, selain baik untuk kesehatan bayi, menyusui juga dapat digunakan sebagai metode pengendali kehamilan yang aman dan efektif.

Di dunia medis, pengendalian kelahiran dengan menyusui disebut dengan metode amenore laktasi. Ini adalah salah satu jenis kontrasepsi yang mengandalkan praktik ASI eksklusif untuk mencegah kehamilan.

Sayangnya, tidak semua ibu menyusui bisa cocok menggunakan kontrasepsi ini. Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan untuk mendapatkan efektivitasnya yang optimal. Nah, apa saja hal yang harus kamu ketahui sebelum menggunakan kontrasepsi amenore laktasi? Yuk, simak ulasannya di bawah sampai tuntas!

1. Mengenal metode amenore laktasi 

Memilih KB Alami dengan Menyusui? Ini Fakta Metode Amenore Laktasi! ilustrasi ibu menyusui bayi baru lahir (pexels.com/Helena Jankovičová Kováčová)

Metode amenore laktasi atau lactational amenorrhea method (LAM) adalah metode kontrasepsi alami jangka pendek yang dapat digunakan untuk mengendalikan kehamilan pascapersalinan dengan menyusui. Ini mengacu pada kata “laktasional”, yang berarti menyusui, dan “amenore”, yang berarti tidak mengalami menstruasi.

Disebut sebagai metode amenore laktasi jika ibu bisa memberikan makan bayi dengan ASI ekslusif, yaitu menyusui bayinya setidaknya 6 kali sehari, dengan kedua payudara, hanya dengan ASI, tidak ada makanan tambahan atau pengganti lainnya.

2. Seberapa efektif metode amenore laktasi mencegah kehamilan? 

Memilih KB Alami dengan Menyusui? Ini Fakta Metode Amenore Laktasi! ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ivan Samkov)

Amenore laktasi memiliki efektivitas yang sangat tinggi sebagai pengendali kelahiran jika digunakan dengan tepat, yaitu mencapai 98 persen. Ini bisa sama efektifnya seperti metode kontrasepsi hormonal seperti pil.

Dilansir Verywell Health, pada penggunaan umum, LAM efektif hingga 95 persen. Sedangkan pada penggunaan sempurna, ia efektif hingga 98 persen. Artinya, dari setiap 100 perempuan yang menggunakan LAM, 5 akan hamil dalam 6 bulan pertama (dengan penggunaan biasa) dan kurang dari 2 akan hamil dengan penggunaan sempurna.

Namun untuk mencapai efektivitas ini, kamu harus memenuhi beberapa syarat tertentu, yakni:

  • Digunakan kurang dari 6 bulan sejak melahirkan dan menstruasi belum kembali.
  • Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran. Tidak ada makanan pengganti ASI, tidak memompa ASI atau memberikan ASI melalui botol. American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan bahwa menyusui langsung (bukan memompa) adalah metode yang paling efektif bagi ibu yang mengandalkan LAM.
  • Harus menyusui bayi setidaknya setiap 4 jam di siang hari dan 6 jam di malam hari.
  • Bersiaplah menggunakan metode kontrasepsi lain pada usia 6 bulan, ketika menstruasi sudah kembali, atau jika kamu mulai memberi makan bayi dengan makanan tambahan atau susu formula.

Baca Juga: 7 Kontrasepsi Terbaik setelah Melahirkan, Cegah Kehamilan Tak Terduga 

3. Cara kerja metode amenore laktasi 

Memilih KB Alami dengan Menyusui? Ini Fakta Metode Amenore Laktasi! ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/MART PRODUCTION)

Metode amenore laktasi bekerja dengan menghambat ovulasi atau pelepasan sel telur. Proses ini dapat menunda kembalinya kesuburan, yang berarti tidak akan menghasilkan kehamilan.

Seorang ibu yang menyusui bayinya terus-menerus atau memberikan ASI eksklusif, menghasilkan hormon prolaktin dalam jumlah yang tinggi. Ini adalah hormon yang memproduksi ASI.

Hormon prolaktin yang tinggi ini, secara alami dapat mencegah terjadinya ovulasi. Tidak adanya ovulasi, akan menghentikan menstruasi, yang pada akhirnya dapat mencegah kehamilan. Oleh sebab inilah beberapa ibu menyusui, biasanya mengalami penundaan menstruasi selama beberapa bulan, bahkan hingga 1 atau 2 tahun setelah melahirkan.

4. Kelebihan metode amenore laktasi 

Memilih KB Alami dengan Menyusui? Ini Fakta Metode Amenore Laktasi! ilustrasi menggendong bayi (pexels.com/Sarah Chai)

Menggunakan metode laktasi sebagai pengendali kelahiran, memiliki beberapa manfaat baik pada ibu maupun bayi yang baru lahir. Pada ibu, ini bisa memberi keuntungan, seperti:

  • Metode amenore laktasi tidak memiliki efek samping seperti kontrasepsi lainnya, misalnya memengaruhi keseimbangan hormon.
  • Nyaman dan gratis.
  • Tidak memerlukan resep atau pengawasan medis.
  • Segera efektif setelah melahirkan.
  • Dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
  • Memungkinkan spontanitas seksual yang lebih besar.
  • Menyusui dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara.

Sedangkan pada bayi baru lahir, LAM dapat memberi manfaat, termasuk:

  • Meningkatkan kontak tubuh antara ibu dan bayi yang dapat membentuk ikatan yang baik.
  • Perlindungan bayi terhadap alergi atau asma.
  • Memberikan perlindungan bayi terhadap kemungkinan infeksi tertentu.
  • Memberikan nutrisi terbaik yang tersedia untuk bayi.

5. Kekurangan metode amenore laktasi 

Memilih KB Alami dengan Menyusui? Ini Fakta Metode Amenore Laktasi! ilustrasi bayi menangis (pexels.com/Sarah Chai)

Meskipun menawarkan banyak manfaat, LAM juga memiliki beberapa kekurangan sebagai pengendali kelahiran. Di antaranya:

  • Tidak melindungi dari infeksi menular seksual.
  • Hanya bisa diandalkan selama 6 bulan pertama setelah melahirkan.
  • Pemberian ASI eksklusif mungkin sulit dilakukan. Ini membutuhkan energi dan waktu yang mungkin tidak semua orang mampu.
  • Membutuhkan hubungan menyusui yang kuat, di mana bayi sangat pandai menyusu dari payudara. Karena menyusui yang lemah dapat membuat LAM kurang efektif.
  • Menyusui dapat mengurangi pelumasan vagina.
  • Beberapa perempuan mengatakan bahwa menyusui dapat membuat payudara tampak kurang seksual.

Metode amenore laktasi bukanlah metode kontrasepsi jangka panjang. Jadi, kamu harus mempertimbangkan jenis kontrasepsi lainnya setelah usia bayi 6 bulan atau setelah menstruasi kembali. Ada banyak jenis kontrasepsi lain yang bisa menjadi pilihan, seperti kondom, intrauterine device (IUD), atau kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestin.

Baca Juga: 5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya