KB Spiral atau IUD Tidak Membuat Orang Gemuk, Ini Faktanya! 

Penambahan berat badan bisa jadi karena faktor lain

Beberapa metode kontrasepsi sering kali dikaitkan dengan efek samping menyebabkan penambahan berat badan atau membuat orang gemuk. Tak terkecuali dengan metode kontrasepsi terbaru, yakni intrauterine device (IUD) atau KB spiral.

IUD merupakan metode kontrasepsi yang umum digunakan untuk mencegah kehamilan dengan efektivitas yang tinggi. Ini berupa perangkat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim. Ia dapat bekerja secara hormonal maupun nonhormonal, tergantung jenis yang digunakan.

Kaitan antara KB IUD dengan penambahan berat badan memang tidak terlalu banyak diteliti. Namun, banyak perempuan yang mengkhawatirkan penggunaannya terkait efek samping tersebut. Nah, untuk menjawab kekhawatiran ini, yuk kita simak penjelasan ahli di bawah ini!

1. Cara kerja KB IUD 

KB Spiral atau IUD Tidak Membuat Orang Gemuk, Ini Faktanya! ilustrasi rahim (freepik.com/brgfx)

Secara umum, ada dua jenis KB IUD yang tersedia saat ini, yaitu IUD hormonal dan IUD nonhormonal (tembaga). Kedua jenis ini bekerja mencegah kehamilan dengan cara yang berbeda.

IUD tembaga adalah jenis IUD dengan kawat tembaga yang dililitkan di sekelilingnya. Ia bekerja dengan melepaskan ion tembaga yang beracun bagi sperma sehingga dapat mencegah sperma untuk membuahi sel telur.

Sedangkan IUD hormonal, merupakan jenis IUD yang melepaskan hormon progestin, yaitu bentuk sintetis dari hormon reproduksi progesteron, ke dalam rahim. Ia bekerja melalui beberapa cara yaitu mengentalkan lendir serviks, menipiskan lapisan rahim, dan mencegah pelepasan sel telur, sehingga menghalangi pertemuan antara sel sperma dan sel telur.

IUD nonhormonal dapat langsung bekerja setelah pemasangan. Sementara itu, IUD hormonal biasanya mulai berfungsi melindungi terhadap kehamilan setelah 7 hari pemasangan.

2. Efek samping KB IUD 

KB Spiral atau IUD Tidak Membuat Orang Gemuk, Ini Faktanya! ilustrasi perempuan sakit perut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sama seperti metode kontrasepsi lainnya, kedua jenis IUD juga memiliki efek samping sebagai pengendali kehamilan. Namun, ini mungkin berbeda dari orang ke orang.

Dilansir Healthline, beberapa efek samping dari IUD tembaga, termasuk:

  • Menstruasi yang lebih berat
  • Perdarahan di antara periode
  • Anemia
  • Sakit punggung
  • Kram
  • Vaginitis
  • Keputihan

Sementara itu, IUD hormonal dilaporkan memiliki efek samping seperti:

  • Perubahan perdarahan menstruasi. Terkadang membuat menstruasi lebih ringan atau lebih pendek, bahkan bisa menghentikan menstruasi sama sekali.
  • Periode yang terlewat atau tidak teratur
  • Jerawat
  • Depresi
  • Perdarahan hebat saat menstruasi
  • Sakit kepala, seperti migrain

Baca Juga: Penyebab KB Spiral (IUD) Lepas Sendiri, Waspadai!

3. Efek IUD terhadap penambahan berat badan 

KB Spiral atau IUD Tidak Membuat Orang Gemuk, Ini Faktanya! ilustrasi konsultasi dengan dokter (pexels.com/Gustavo Fring)

Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, baik IUD tembaga maupun IUD hormonal tidak mencantumkan penambahan berat badan sebagai kemungkinan efek sampingnya. Namun secara anekdot, beberapa perempuan melaporkan kenaikan berat badan ketika menggunakan IUD, terutama IUD hormonal. Itulah kenapa, pada beberapa merek IUD hormonal, terkadang dicantumkan efek samping ini.

Dilansir Pop Sugar, Leah Millheiser, dokter obstetri dan ginekologi dan direktur Program Pengobatan Seksual Perempuan di Stanford Health Care menjelaskan bahwa kemungkinan efek samping kenaikan berat badan pada IUD hormonal berkaitan dengan pelepasan hormon progestin.

Sebagian besar hormon ini bekerja secara lokal di dalam rahim atau tempat pemasangan IUD, tetapi sebagian kecil lainnya bisa mengalir pada aliran darah. Inilah yang kemudian mungkin berpotensi menyebabkan penambahan berat badan. Akan tetapi ini bukanlah efek samping yang umum dari KB IUD hormonal, jelasnya.

Henry Dorn, MD, seorang dokter obstetri dan ginekologi di High Point North Carolina, juga menambahkan, lagi pula jumlah hormon progestin yang masuk ke dalam sistem tubuh juga sangat sedikit. Ini hanya memberi efek yang sangat kecil terhadap penambahan berat badan, seperti dilansir WebMD.

Sementara terkait IUD tembaga, kontrasepsi ini dilaporkan tidak menyebabkan kenaikan berat badan, seperti yang dijelaskan dalam publikasi “Long-acting Reversible Contraception” tahun 2005, yang dilansir National Library of Medicine.

4. Bagaimana bisa orang yang menggunakan KB hormonal mengalami peningkatan berat badan?

KB Spiral atau IUD Tidak Membuat Orang Gemuk, Ini Faktanya! ilustrasi penambahan berat badan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengutip laman National Library of Medicine, ada beberapa alasan seseorang mengalami peningkatan berat badan, di antaranya:

  • Retensi cairan (penumpukan cairan dalam tubuh).
  • Peningkatan jaringan otot.
  • Peningkatan lemak tubuh.

Dalam kebanyakan kasus, jika IUD hormonal menyebabkan peningkatan berat badan, ini terjadi karena retensi cairan, bukan karena peningkatan lemak tubuh. Akan tetapi, efek samping ini bisa segera hilang ketika tubuh sudah terbiasa dengan kehadiran hormon.

Mengutip GoodRX Health, hormon progestin yang dikeluarkan oleh KB hormonal dapat membuat tubuh menahan lebih banyak cairan dan menyebabkan kembung, seperti sensasi yang kamu rasakan selama siklus menstruasi. Retensi cairan ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan sekitar 2,2 kilogram. Namun efek ini dapat segera hilang dalam waktu sekitar 3 bulan setelah tubuh terbiasa dengan hormon.

5. Jadi, apakah KB IUD menyebabkan gemuk? 

KB Spiral atau IUD Tidak Membuat Orang Gemuk, Ini Faktanya! ilustrasi penambahan berat badan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Para peneliti tidak sepenuhnya yakin bahwa KB IUD dapat menyebabkan gemuk atau penambahan berat badan. Karena banyak faktor lain yang lebih potensial daripada penggunaan KB hormonal, seperti faktor penuaan dan pilihan gaya hidup.

Beberapa penelitian yang tersedia tentang efek samping penambahan berat badan dari IUD, masih sangat minim dan kurang memadai untuk mengambil kesimpulan. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah, meskipun IUD dapat meningkatkan berat badan, ini hanya pada tingkat kenaikan yang sangat rendah.

Jika kamu berencana menggunakan metode kontrasepsi dan mengkhawatirkan dengan efek samping kenaikan berat badan, atau kamu merasa berat badan bertambah ketika menggunakan kontrasepsi hormonal, sebaiknya bicarakan dengan dokter. Dokter akan membantu menemukan jenis metode kontrasepsi terbaik berdasarkan gaya hidup, kesehatan, dan rencana reproduksi kamu.

Baca Juga: Apakah IUD Ganggu Kenyamanan Hubungan Seks? Ini Faktanya

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya