Mengenal Ruined Orgasm, Beberapa Orang Menyukainya

Kerap menjadi elemen BDSM dan permainan seksual lainnya

Orgasme sering dianggap sebagai puncak kenikmatan dan hal yang paling diharapkan orang-orang dalam seks. Orgasme sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti orgasme klitoris, puting, dan yang tidak biasa adalah ruined orgasm.

Ruined orgasm mengacu pada orgasme yang tidak terlalu menyenangkan. Meskipun begitu, bukan berarti ruined orgasm tidak menarik atau sama sekali tidak menyenangkan. Jenis orgasme ini sering kali memungkinkan pihak yang terlibat untuk bermain dengan dinamika kekuatan, kendali, dan emosi. Ini kerap menjadi elemen BDSM dan permainan seksual lainnya.

Biar makin paham, langsung saja kita bahas seputar ruined orgasm. Berikut informasinya yang telah dirangkum dari laman Mind Body Green dan Women's Health.

1. Apa itu ruined orgasm?

Ruined orgasm melibatkan pemberian stimulasi seksual menuju orgasme, tetapi kemudian berhenti sebelum benar-benar mencapai orgasme. Ruined orgasm juga dapat mencakup orgasme yang terputus.

Jenis orgasme ini juga kerap terjadi tanpa sengaja, misalnya di tengah aktivitas seksual tiba-tiba ada gangguan yang menyebabkan seks dihentikan sebelum mencapai puncak.

Untuk mendapatkan ruined orgasm, kedua pihak membutuhkan persetujuan dan menetapkan batasan, termasuk mengatakan kapan harus berhenti. Jika ini dilakukan seorang diri, maka stimulasi seksual perlu dihentikan begitu mengalami kontraksi otot atau beberapa detik sebelumnya. Dengan demikian, orang tersebut cenderung mengalami kenikmatan yang meningkat, tetapi tidak mencapai klimaks.

2. Alasan orang menyukai ruined orgasm

Mengenal Ruined Orgasm, Beberapa Orang Menyukainyailustrasi adegan dalam film barat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dari nama dan penjelasannya, ruined orgasm tidak tampak seperti jenis orgasme yang menyenangkan. Namun, nyatanya beberapa orang justru menyukai pengalaman seks seperti ini.

Alasan ruined orgasm disukai bermacam-macam. Bagi beberapa orang, ini tentang menikmati seks dan menghilangkan orgasme sebagai tujuan akhir. Bagi yang lain, ini tentang menyerahkan kendali kesenangan kepada orang lain, seperti pada praktik BDSM.

Dalam praktik BDSM, pihak yang tunduk atau submisif mungkin mendapatkan kesenangan dengan ruined orgasme. Begitu pula dengan pihak dominan yang mendapatkan kepuasan dengan tidak membiarkan pasangannya mencapai puncak kenikmatan.

Baca Juga: 7 Pengaruh Menyusui terhadap Kehidupan Seks, Dipicu Perubahan Hormon

3. Seperti apa rasanya ruined orgasm?

Ruined orgasm tentunya menjadi pengalaman yang berbeda-beda untuk setiap orang. Ini bisa terasa seperti orgasme yang sangat halus tanpa pelepasan. Terkadang, ini juga bisa terasa tidak nyaman atau seperti seks tanpa kesenangan.

Dalam praktik BDSM, ruined orgasm mungkin sengaja dilakukan untuk membuat pasangan merasa frustrasi secara emosional. Terutama jika pihak submisif memberikan reaksi seperti menggelinjang dan mengerang dari sensasi ruined orgasm. Ini dilakukan pihak dominan untuk memberi kesan pada pihak submisif bahwa ia tidak memiliki kendali atas tubuhnya sendiri.

4. Ruined orgasm versus edging

Mengenal Ruined Orgasm, Beberapa Orang Menyukainyailustrasi orgasme perempuan (pexels.com/Ivan Babydov)

Ruined orgasm dan teknik edging memang mirip, tetapi keduanya berbeda.

Edging sengaja dilakukan untuk menunda orgasme selama hubungan intim. Jadi, ini melibatkan stimulasi seksual untuk mendekati orgasme, lalu berhenti tepat sebelum klimaks. Stimulasi kemudian diulangi kembali hingga pihak yang terlibat merasa siap mencapai klimaks. Bisa dibilang, edging sengaja dilakukan untuk memperpanjang durasi seks dan mendapatkan orgasme yang lebih kuat.

Sama seperti edging, ruined orgasm juga melibatkan stimulasi dan berhenti sebelum orgasme. Namun, pada ruined orgasm, gairah mereda tanpa klimaks setelah menjadi sangat terangsang.

Jika edging sengaja dilakukan untuk menghasilkan kesenangan yang maksimal, ruined orgasme justru menghasilkan kesenangan yang minimal.

5. Cara memberi atau mendapatkan ruined orgasm

Cara mendapatkan ruined orgasm sebenarnya cukup sederhana:

  1. Pastikan terdapat persetujuan dari pihak-pihak yang terlibat. Jangan terlibat dalam permainan seksual apa pun tanpa persetujuan dari semua pihak. Sangat penting untuk melindungi hak masing-masing pihak dengan komunikasi yang jelas, persetujuan, dan batasan.
  2. Lakukan eksperimen. Siapa pun yang tertarik mencoba ruined orgasm perlu mendapatkan referensi dengan membaca berbagai sumber dan melakukan eksperimen. Ini bertujuan untuk mencari tahu seperti apa stimulasi yang disukai dan ruined orgasm tidak mengganggu kenyamanan pihak yang terlibat.
  3. Fokus menggoda pasangan. Ruined orgasm berkaitan dengan rangsangan yang luar biasa lalu ditinggalkan tanpa merasakan momen orgasme yang mengasyikkan. Di situlah seni menggoda penting. Perlahan-lahan, kamu dan pasangan perlu saling menggoda dan membangun ketegangan seksual. Selanjutnya, berhenti tepat sebelum benar-benar mencapai klimaks. Setelah memberikan jeda beberapa saat, permainan bisa dimulai lagi.
  4. Hentikan semua rangsangan sebelum klimaks. Menghentikan rangsangan sesaat sebelum klimaks adalah bagian paling penting dari ruined orgasm.

Kalau kamu penasaran dengan sensasi ruined orgasm, tidak ada salahnya mencobanya dengan pasangan halalmu. Siapa tahu, ini memberikan pengalaman seks yang berbeda dan lebih menarik.

Baca Juga: 6 Penyebab dan Cara Mengatasi Kesulitan Orgasme saat Berhubungan Seks

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya