Perempuan Sulit Merespons Rangsangan Seksual? Mungkin Itu FSIAD

Yuk, memahami female sexual interest/arousal disorder!

Gangguan minat atau gairah seksual pada perempuan terjadi ketika tubuh tidak mampu merespons rangsangan secara seksual sebagaimana mestinya.

Dulunya kondisi ini dikenal dengan istilah female sexual arousal disorder, sebelum akhirnya buku panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition: DSM-5  mengganti istilahnya dengan female sexual interest/arousal disorder (FSIAD).

Menurut studi tahun 2008 dalam American Family Physician, diperkirakan sebanyak 40 persen perempuan mengalami disfungsi seksual termasuk FSIAD. Ini tentunya akan memengaruhi harga diri, hubungan dengan pasangan, serta kesejahteraan hidup.

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini ulasan lengkap mengenai FSIAD yang menarik untuk dipahami.

1. Memahami lebih dalam FSIAD

Perempuan Sulit Merespons Rangsangan Seksual? Mungkin Itu FSIADilustrasi perempuan makan semangka (pexels.com/Andrea Piacquadio)

FSIAD adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan atau kehilangan hasrat seksual secara signifikan. FSIAD dulunya terpecah menjadi dua gangguan terpisah, yakni:

  • Hypoactive sexual desire disorder atau kurangnya minat pada seks
  • Female sexual arousal disorder atau kurangnya sensasi, kesenangan, atau kegembiraan selama beraktivitas seksual. Kondisi ini merujuk pada kurangnya pelumasan dan pembengkakan alat kelamin perempuan

Beberapa ahli berpendapat adanya kesalahan konsep pada female sexual arousal disorder. Ini karena tingkat pelumasan yang rendah tidak selalu menunjukkan gairah perempuan dan mencegahnya melakukan hubungan seksual.

Dengan kata lain, ada hubungan yang erat antara keinginan seksual dan gairah fisik. Oleh karena itu, DSM-5 menggabungkan dua kondisi tersebut menjadi FSIAD.

2. Tanda dan gejala FSIAD

Perempuan Sulit Merespons Rangsangan Seksual? Mungkin Itu FSIADilustrasi perempuan memegang pisang (pexels.com/cottonbro)

Tanda dan gejala FSIAD meliputi:

  • Berkurangnya minat dan hasrat seksual. Bisa karena kurangnya gairah atau gejala stres dan kecemasan karena mengalami FSIAD.
  • Berkurangnya kenikmatan atau gairah saat berhubungan seks.
  • Berkurangnya sensasi genital atau non-genital saat berhubungan seks. Ditandai dengan ketidakmampuan merasakan area genital atau zona sensitif seksual lain.
  • Berkurangnya isyarat seksual internal maupun eksternal. Seseorang yang mengalami FSIAD mungkin tidak lagi tertarik oleh keintiman psikologis, membaca cerita seks, atau berfantasi erotis.
  • Memiliki sedikit pemikiran yang berhubungan dengan aktivitas seksual.

Menurut DSM-5, seseorang yang menunjukkan tanda dan gejala FSIAD harus mengalaminya selama 6 bulan atau lebih, merasakan penderitaan yang signifikan, serta mengecualikan kondisi lain (gangguan kesehatan mental non-seksual, kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan zat, pengobatan, atau diagnosis medis lainnya).

Baca Juga: Mengapa Orang Bisa Tewas Saat Berhubungan Seks?

3. Penyebab FSIAD

Perempuan Sulit Merespons Rangsangan Seksual? Mungkin Itu FSIADilustrasi perempuan marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak faktor yang dapat memengaruhi hasrat seksual, termasuk mekanisme tubuh ketika merespons keintiman. Beberapa faktor berikut diduga berkontribusi menyebabkan FSIAD, di antaranya:

  • Faktor psikologis: merujuk pada masalah kesehatan mental seperti perasaan rendah diri, kecemasan, depresi, trauma, pemikiran negatif, tekanan, masalah hubungan, dan citra tubuh yang buruk.
  • Faktor hormonal: hal-hal yang dapat menyebabkan perubahan sistem hormon dalam tubuh perempuan adalah konsumsi pil KB, kehamilan, dan menopause.
  • Faktor anatomis: jika sistem peredaran darah dan saraf tubuh bermasalah, tentunya akan berdampak pada kinerja seksual seseorang, tidak terkecuali FSIAD. Penyebab potensial terkait masalah anatomis mencakup kerusakan saraf di pinggul, infeksi vagina atau kandung kemih, berkurangnya aliran darah ke vagina, serta pengeringan jaringan vagina.
  • Faktor lain: mengacu pada konsumsi obat-obatan tertentu (antidepresan), perawatan medis (radiasi, kemoterapi, atau operasi), kondisi medis (diabetes), dan rangsangan seksual yang tidak memadai.

4. Diagnosis FSIAD

Perempuan Sulit Merespons Rangsangan Seksual? Mungkin Itu FSIADilustrasi sesi konseling suami istri (pexels.com/cottonbro)

Studi tahun 2010 dalam jurnal Archives of Sexual Behavior menunjukkan, hasrat seksual yang rendah dan masalah gairah seksual sangat bervariasi menurut usia, latar belakang budaya, durasi gejala, dan ada tidaknya hambatan terkait seksualitas.

Sementara studi tahun sebelumnya dalam Journal of Sexual Medicine tahun 2009 menemukan gangguan gairah seksual terjadi pada partisipan usia 18 sampai 44 tahun (3,3 persen) dan usia 45 sampai 64 tahun (7,5 persen).

Untuk menggalakkan proses diagnosis, kebanyakan dokter memulai sesi wawancara terkait kesehatan seksual dan mental pasien. Lalu dilakukan pula serangkaian pemeriksaan fisik (seperti pemeriksaan panggul) untuk mengesampingkan penyebab lain. Tes hitung darah lengkap mungkin juga akan diberlakukan untuk mengidentifikasi informasi kesehatan secara menyeluruh.

Jika gejala yang ditunjukkan pasien bukan karena penyebab fisik, dokter biasanya akan merujuk pasien ke psikoterapis khususnya di bidang kesehatan seksual. Tenaga profesional ini akan membantu pasien menggali penyebab emosional terkait FSIAD dan membuat perencanaan perawatan yang tepat.

5. Pengobatan dan perawatan FSIAD

Perempuan Sulit Merespons Rangsangan Seksual? Mungkin Itu FSIADilustrasi sesi terapi seks (pexels.com/SHVETS production)

Beberapa pendekatan medis berikut bisa diterapkan guna membantu manajemen gejala dan mengobati FSIAD:

  • Psikoterapi atau terapi seks: terapis seks akan membantu pasien untuk belajar mengatasi stres dan kecemasan, berkomunikasi secara lebih terbuka pada pasangan, menyelesaikan trauma masa lalu terkait hubungan seksual, serta secara bertahap mengubah citra diri dan mengembangkan self-love.
  • Konsumsi obat-obatan: dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan khusus seperti bremelanotide atau terapi hormon.
  • Mengobati kondisi lain: jika hasrat seksual atau respons fisik terhadap rangsangan seksual mengalami perubahan akibat masalah kesehatan fisik atau mental, maka dokter akan fokus mengobati kondisi yang diderita pasien tersebut terlebih dahulu.

FSIAD merupakan jenis disfungsi seksual yang terjadi ketika hasrat atau gairah seksual perempuan mengalami penurunan dari biasanya. Kondisi ini dapat merugikan individu yang bersangkutan sekaligus pasangannya. Akan tetapi, FSIAD sebenarnya bisa diobati. Jika kamu merasa menunjukkan indikasi penurunan minat atau gairah seksual, jangan ragu berkonsultasi pada dokter, ya.

Baca Juga: Dampak Pelecehan Seksual terhadap Kondisi Psikis Korban, Ini Kata Ahli

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya