Bolehkan Berhubungan Sex Saat Flu? Ini Jawaban Menurut Medis

Rawan nular, Guys!

Hasrat bercinta bisa datang kapan saja. Termasuk ketika badan kurang fit, hidung meler, atau batuk akibat influenza. Kamu tetap bisa tergoda menjahili pasangan untuk melakukan seks panas.

Pertanyaannya, bolehkan berhubungan sex saat flu? Pembahasan ini akan memberikan alasan mengapa kamu harus melakukan atau melewatkan seks saat kondisi tubuh sedang tidak baik-baik saja secara fisik. 

Bolehkah berhubungan sex saat flu?

Banyak headline yang menganjurkan seks saat migrain karena dapat meredakan sakit kepala. Lantas, bagaimana dengan flu? Apakah juga berlaku aturan hal serupa? 

Sayangnya, tidak. Jika kamu bertanya bolehkah berhubungan seks saat flu? Jawaban yang direkomendasikan ahli, sebaiknya tidak dilakukan hingga gejala mereda.

Biasanya, gejala flu meliputi bersin, batuk, demam, menggigil, nyeri otot dan tubuh, pilek, hingga kelelahan, sebut Dr. Michael Krychman, Direktur Eksekutif Pusat Seksual California Selatan Health and Survivorship Medicine pada Bustle. 

Seks, sebagaimana semua tahu, melibatkan banyak cairan. Termasuk air liur dan mungkin sedikit ingus saat flu. Kedua cairan ini membawa virus flu.

Meski tidak berbahaya, cairan tersebut juga bisa menyebar melalui kontak napas yang sangat dekat. Nah, itulah alasan penularan flu saat bercinta tidak bisa dicegah walau menggunakan kondom.

Aktivitas seks yang menciptakan intimasi melibatkan cairan, berpotensi besar menularkan batuk, pilek, dan gejala flu lainnya. Kamu tentu tidak ingin doi ikut tepar, karena terserang influenza, bukan?

Baca Juga: Sakit Kepala Setelah Berhubungan Seks, Normalkah Ini?

Lantas, bukankah seks bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh?

Bolehkan Berhubungan Sex Saat Flu? Ini Jawaban Menurut Medisilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dr. Rachel Needle, psikolog berlisensi dan seks terapis bersertifikat di West Palm Beach, FL yang juga Co-Director di Modern Sex Therapy Institutes, menyetujui pendapat tersebut pada Bustle. Menurutnya, benar, seks bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Seks memang berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular serta meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, seks dapat meredakan ketegangan dan stres, meningkatkan kualitas tidur, menurunkan tingkat depresi dan kecemasan, serta menghilangkan rasa sakit.

Namun, pada kasus flu, seks berperan dalam tahap pencegahan dengan meningkatkan kemampuan antibodi tubuh. Seks tetap tidak bisa mencegah penularan yang terjadi ketika terpapar batuk, ingus, dan partikel udara berisi virus.

Seks dikatakan dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena prosesnya berkontribusi pada produksi protein yang bertanggung jawab untuk melawan penyakit. Artinya, ia berfungsi pada tingkat sel. Selain itu, seks adalah tampilan cinta dan keintiman. Rasa nyaman berada di dekat pasangan mengurangi tingkat stres yang berkaitan erat dengan kesehatan tubuh.

Ada cara lain untuk tetap intim dengan pasangan saat terserang flu

Bolehkan Berhubungan Sex Saat Flu? Ini Jawaban Menurut Medisilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Flu memang membuat tubuh merasa kurang nyaman. Namun, bukan berarti gairah menjadi hilang sepenuhnya. Efek dari virus bernama influenza ini, bisa berlangsung cukup lama, bahkan jika fase penularan telah berkurang.

Meski begitu, tetap ada cara menjaga intimasi dengan pasangan, meski tidak dengan seks. Pilihannya dengan merawat pasangan yang sedang sakit. Atau, bisa pula memberikan pelukan, usapan, atau hand job yang tidak melibatkan pertukaran cairan liur atau ingus.

Seks bisa saja dilakukan dengan syarat gejala telah mereda. Biasanya, tubuh telah melewati masa penularan dan sedang berada pada momen pemulihan. 

Pada saat tersebut, rasa ingin bermanja-manja bisa meningkat dan merupakan hal yang oke saja untuk seks ringan. Paling penting, lakukan saat kondisi pasangan sehat paripurna agar bisa menghalau penularan flu.

Akhirnya, jawaban dari pertanyaan bolehkah berhubungan sex saat flu kembali ke masing-masing individu. Meski begitu, dokter menyarankan untuk tidak melakukannya. Kendati demikian, tentu saja kamu masih bisa mendapatkan seks dan mempertimbangkan risiko penularan. Dengan catatan, pasangan pun mau melakukannya.

Baca Juga: Flu Tomat: Penyebab, Gejala, Persebaran, dan Pencegahan

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya