Mengenal Apa Itu Rainbow Kiss, Ciuman dengan Darah Haid dan Mani

Gaya seks nyeleneh yang dilakukan saat menstruasi

Di antaranya banyaknya jenis ciuman, mungkin kamu belum pernah mengenal apa itu rainbow kiss. Edukasi seks yang dianggap tabu membuat seseorang jarang membahas topik-topik ini. Akibatnya, banyak istilah baru yang justru gak dikenal atau diketahui maksudnya. Termasuk jenis ciuman yang agak ekstrem ini.

Tren ciuman ini umumnya dilakukan oleh pasangan heterokseksual. Namun, dalam perkembangannya, ini juga dilakukan oleh pasangan dengan orientasi seksual lainnya. Kalau begitu, sebenarnya apa itu rainbow kiss dan kenapa dibilang cukup ekstrem? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mengenal apa itu rainbow kiss

Mengenal Apa Itu Rainbow Kiss, Ciuman dengan Darah Haid dan Maniilustrasi ciuman pelangi (pexels.com/jennifer murray)

Dilansir Women’s Health Magazine, rainbow kiss atau ciuman pelangi adalah istilah aktivitas seksual yang melibatkan air mani dan darah menstruasi. Pertukaran ini terjadi di mulut setelah proses saling merangsang dan mendapatkan orgasme.

Secara tradisional, ciuman pelangi diawali dengan laki-laki dan perempuan yang sedang haid saling memberikan oral seks dengan posisi 69. Ketika mencapai klimaks, salah satu pasangan mendapatkan air mani di mulut dan satunya lagi dipenuhi darah menstruasi. 

Masing-masing orang menahan cairan di mulut, kemudian keduanya pun saling bertukar ciuman dan mencampurkan darah haid dengan air mani. Nah, agar tidak terlalu lama di mulut, seseorang bisa memberikan cunnilingus hingga mendekati waktu orgasme bersamaan. Bagaimana menurutmu, aneh atau tidak? 

Rainbow kiss juga memiliki variasi yang biasanya dilakukan oleh perempuan dengan perempuan atau laki-laki dengan laki-laki. Dengan jenis kelamin yang sama, keduanya saling bertukar darah menstruasi maupun air mani melalui ciuman. 

Mengapa orang melakukan rainbow kiss?

Mengenal Apa Itu Rainbow Kiss, Ciuman dengan Darah Haid dan ManiCara ciuman bibir dengan melakukan variasi (freepik.com/lookstudio)

Sederhananya, beberapa pasangan menikmatinya bahkan merasa terangsang ketika melakukan ciuman ini. Mayoritas yang melakukannya dilatarbelakangi oleh kepuasan seksual bersama pasangan. Layaknya kink atau fetish lainnya, berciuman dengan menukar air mani dan darah menstruasi dapat menghadirkan kesenangan tersendiri bagi yang melakukannya. 

Carolanne Marcantonio LMSW., terapis seks bersertifikat dan salah satu pendiri Wise Sex Therapy Associates mengungkapkan pada Women’s Health Magazine bahwa rainbow kiss juga dianggap mampu meningkatkan ikatan antara pasangan. Sebab, hanya seseorang hanya bisa melakukannya dengan orang yang dipercaya.

Lebih lanjut, Danyell Fima, salah seorang pendiri Velvet Co., menjelaskan bahwa rainbow kiss merupakan cara yang bagus guna menikmati kebahagiaan katarsis setelah kedua pasangan sama-sama orgasme. Hal ini menjadikan rainbow kiss lebih dari sekadar seks yang kotor, air mani, dan darah.

Namun, tidak sedikit pula yang mencoba rainbow kiss untuk sekadar mengikuti tren. Hal ini jelas menghadirkan sensasi berbeda dari seks klasik pada umumnya. Meski tidak ada yang salah, tetapi perlu memahami risiko dan potensi bahaya di balik rainbow kiss.

Baca Juga: 21 Fetish Seksual yang Paling 'Umum' Dimiliki

Apakah rainbow kiss aman?

Mengenal Apa Itu Rainbow Kiss, Ciuman dengan Darah Haid dan Maniilustrasi ciuman (unsplash/henri meilhac)

Melakukan seks ketika menstruasi memberikan efek positif bagi tubuh. Dilansir Healthline, orgasme ketika saat periode datang bulan dapat mengurangi rasa nyeri, memperbaiki mood, meningkatkan kualitas tidur, hingga mempersingkat siklus haid. 

Nah, di luar manfaatnya, apakah rainbow kiss ini aman? Selain bertukar air mani dan darah haid yang dinilai aneh, tindakan seks yang melibatkan cairan tanpa pelindung jelas memiliki risiko kesehatan. Termasuk penularan berbagai macam penyakit menular seksual yang disebabkan oleh cairan. 

Kamu mungkin bisa mengantisipasinya ketika melakukan rainbow kiss dengan pasangan monogami. Sebab, karena hanya ada satu pasangan sehingga bisa melacak aktivitas seks yang dilakukan serta riwayat kesehatannya.

Namun, hal tersebut tidak berlaku jika kamu berhubungan intim dengan beberapa orang atau bergantian dalam waktu dekat. Kamu harus memastikan terlebih dahulu riwayat kesehatan pasangan sebelum melakukan aktivitas seks tanpa pengaman, termasuk rainbow kiss

Dr. Wendasha Jenkins Hall, PhD., seorang pendidik seks di Atlanta dan pendiri The Sensible Sexpert mengutarakan pada Cosmopolitan bahwa pengujian kesehatan tidak cukup dilakukan sekali. Terlebih jika kamu dan pasangan rutin melakukan rainbow kiss. Maka harus dilakukan tes rutin pula guna mengetahui apakah seseorang negatif penyakit seksual atau pernah berhubungan badan dengan orang lain yang berpotensi menularkan penyakit. Penyakit tersebut seperti HIV, hepatitis, gonore, herpes, sifilis, hingga klamidia.

Rainbow kiss merupakan salah satu bentuk aktivitas seksual tidak aman dan berisiko tinggi. Darah menstruasi dan cairan mani merupakan dua hal yang dapat memuat patogen dan saling menularkan. Pertimbangkan dengan matang risikonya sebelum benar-benar mencobanya.

Hindari melakukan rainbow kiss apabila tidak mengetahui riwayat kesehatan pasangan, memiliki luka terbuka di area dalam dan luar mulut, dan kondisi lain yang memungkinkan penularan penyakit menular seksual. Selain itu, tetap komunikasikan dengan pasangan apabila hendak mencoba sesuatu hal baru saat bercinta. Termasuk saat ingin mencoba rainbow kiss. Persetujuan dan keterbukaan kedua belah pihak adalah kunci bercinta yang hangat. 

Apa komentarmu setelah mengenal apa itu rainbow kiss? Ciuman ini termasuk aktivitas seksual yang berisiko tinggi. Untuk itu, ada baiknya mengetahui istilahnya dan plus minusnya sebelum melakukannya. Di luar daripada itu, lebih disarankan untuk pilih jenis ciuman lain yang aman bagi kesehatan. 

Baca Juga: Cuckolding: Fetish Senang Melihat Pasangan Bercinta dengan Orang Lain

Topik:

  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya