Oral Seks Saat Hamil, Apakah aman untuk Ibu dan Janin?

Boleh saja, tapi ada aturannya

Kalau ingin hamil, maka kamu perlu rutin melakukan hubungan seksual. Namun, bagaimana dengan seks ketika hamil? Pertanyaan tersebut kerap membayangi pasangan yang sedang menunggu kelahiran buah hati. Pasalnya, ada ketakutan jika seks bisa menyebabkan gangguan pada kehamilan. 

Faktanya, hubungan seks tidak mengganggu kehamilan, kok. Selama tidak ada komplikasi khusus, bayi dalam kandungan tetap terlindung oleh cairan ketuban dan otot. Itulah sebabnya, kamu masih bisa melakukan seks ketika hamil.

Lagi pula, seks tidak hanya tentang intercourse. Bisa pula mencoba oral seks saat hamil supaya kamu dan pasangan bisa menyalurkan kebutuhan intim. Namun, apakah oral seks ini pun aman? Berikut penjelasannya.

1. Apakah oral seks saat hamil aman?

Oral Seks Saat Hamil, Apakah aman untuk Ibu dan Janin?ilustrasi seks saat hamil (Unsplash.com/CDC)

Seks oral jadi pilihan untuk pasangan yang hamil. Pasalnya, seks ini tidak melibatkan penetrasi yang dianggap dapat menimbulkan gangguan pada kehamilan. 

Dilansir What to Expect, oral seks saat hamil aman dilakukan, baik bagi ibu maupun janinnya. Perempuan yang sedang hamil boleh memberi atau menerima oral seks bersama pasangan. 

Seks oral diartikan sebagai kegiatan ketika pasangan memasukkan mulutnya pada alat kelamin pasangannya. Biasanya, oral seks diberikan untuk merangsang sensasi seksual. Meski belum tentu memicu orgasme, segala tindakan yang melibatkan mulut; termasuk lidah, bibir, mulut, tetap dianggap sebagai oral seks.

Oral seks merupakan pilihan tepat ketika kamu memiliki kondisi khusus pada kehamilan, seperti serviks lemah. Seks ini sama sekali tidak melibatkan penetrasi sehingga mengurangi risiko cedera pada janin.

2. Risiko oral seks saat hamil

Oral Seks Saat Hamil, Apakah aman untuk Ibu dan Janin?ilustrasi ibu hamil (Unsplash.com/Camylla Battani)

Kamu mungkin bisa sedikit senang setelah tahu bahwa oral seks dapat menjadi alternatif berhubungan badan ketika hamil. Namun, terdapat catatan yang perlu diperhatikan sebelum melakukan oral seks saat hamil. Termasuk risiko penularan penyakit menular seksual akibat pertukaran cairan.

Seks oral aman dilakukan saat hamil apabila kamu dan pasangan tidak terinfeksi penyakit menular seksual, melansir Baby Centre. Sebab, Penyakit Menular Seksual (PMS), seperti gonore, klamidia, dan herpes, atau virus papiloma manusia (HPV), bisa menular saat melakukan oral seks. Transmisi cairan yang terjadi merupakan pintu penularan yang perlu diperhatikan. Apalagi jika kamu dan pasangan memiliki luka terbuka, tidak hanya di area genital, tetapi juga bagian tubuh lain.

Lebih lanjut, beberapa PMS seperti herpes simpleks, dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat membahayakan janin.  Akibatnya, janin berisiko mengalami komplikasi seperti kerusakan saraf, radang otak, hingga kematian, melansir Parents.com.

American Sexual Health Association (ASHA) menyebutkan bahwa risiko tersebut makin tinggi ketika ibu hamil terpapar virus pada kehamilan trimester ketiga. Alasannya, sistem imun perempuan yang sedang mengandung tidak bisa membuat antibodi melawan virus.

Risiko lain yang jarang terjadi akibat seks oral saat hamil yakni emboli udara. Emboli merupakan penyakit akibat zat asing terangkut aliran darah dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. 

Pada seks oral, kondisi ini bisa terjadi akibat pasangan meniupkan udara ke vagina. Pasanganmu bisa  tidak sengaja meniupkan udara ketika membuang napas memasukkan lidah ke vagina. 

Jika terjadi, emboli udara dapat memicu komplikasi serius pada ibu hamil. Risiko ini mungkin berkurang jika pasangan hanya mencium dan menjilati bagian luar vagina, klitoris dan labia. Begitu pula jika ibu hamil hanya memberi dan tidak menerima seks oral.

Baca Juga: Benarkah Seks Oral Picu Infeksi Saluran Kemih? Catat Faktanya!

3. Tips melakukan oral seks saat hamil

Oral Seks Saat Hamil, Apakah aman untuk Ibu dan Janin?ilustrasi pasangan hamil (Unsplash.com/Andrea Bertozzini)

Komunikasi adalah syarat penting saat melakukan hubungan seks bersama pasangan. Jika kamu menerapkan monogami, risiko penularan mungkin berkurang, meski tidak hilang sama sekali. Apabila kamu memiliki beberapa pasangan, tidak ada salahnya menanyakan riwayat kesehatan sebelum melakukan seks oral saat hamil.

Beberapa tindakan pencegahan juga bisa dilakukan. Berikut di antaranya:

  • Gunakan pelindung fisik seperti kondom atau dental dam, saat melakukan oral seks. Ini dilakukan demi mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual yang membahayakan ibu dan janin
  • Pastikan kamu dan pasangan dalam keadaan sehat, tidak sedang flu, batuk, atau seriawan atau luka pada mulut
  • Hindari meniup area genital saat melakukan seks oral. Hal ini penting guna mengurangi risiko terbentuknya emboli yang membahayakan nyawa
  • Hindari melakukan seks oral atau hubungan intim apapun tanpa pelindung dengan pasangan yang memiliki penyakit menular seksual, seperti gonorea, herpes, dan HIV
  • Apabila pasangan memiliki riwayat penyakit herpes, pastikan meminum obat antivirus yang diresepkan dokter secara teratur guna mengurangi risiko penularan.

Melakukan tindakan preventif dapat membuatmu tetap tenang ketika oral seks saat hamil. Pencegahan juga mengurangi risiko bahaya yang disebabkan oleh seks oral.

Lalu, jika seks oral aman, bagaimana dengan menelan sperma? Tak perlu khawatir, kamu tetap boleh melakukannya, kok. Walau demikian, ada mitos yang menyebutkan bahwa menelan sperma dapat menyebabkan kontraksi. Tenang, belum ada penelitian yang menunjukkan demikian. Jadi, boleh-boleh saja, ya!

Kesimpulannya, oral seks saat hamil diperbolehkan dan aman dengan melihat kondisi terkait. Di samping itu, pastikan kondisi tubuh ibu hamil dan pasangan benar-benar fit ketika melakukan hubungan seksual.

Baca Juga: Amankah Seks Oral setelah Cabut Gigi? Ini Caranya!

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya