Pertimbangan Memilih Pil Kontrasepsi: Mana yang Lebih Baik?

Banyaknya merek pil KB sering membuat perempuan bingung

Kontrasepsi adalah salah satu cara untuk mengendalikan jumlah kelahiran. Pemerintah sudah merekomendasikan pencegahan kelahiran bayi terlalu banyak lewat program Keluarga Berencana (KB). Berdasarkan informasi dari laman National Health Service, pasangan suami istri dapat memilih berbagai metode dalam merencanakan kehamilannya.

Salah satu metode yang jadi favorit pasutri adalah pil kontrasepsi atau pil KB. Di Indonesia sendiri, tersedia beberapa merek pil KB yang bisa kamu pilih. Namun permasalahannya, apakah kamu tahu bagaimana karakteristik dari masing-masing pil KB tersebut?

Nah, dalam tulisan ini, kita akan sama-sama membandingkan empat jenis pil KB yang umum ditemui, yaitu pil Andalan, Yasmin, Diane, dan Microgynon.

1. Perbedaan kandungannya

Pertimbangan Memilih Pil Kontrasepsi: Mana yang Lebih Baik?pil KB sebenarnya mengandung zat hormon sintetis (pexels.com/Castorly Stock)

Laman Medline Plus membagi kandungan pil KB menjadi dua golongan secara umum, yaitu pil berbasis kombinasi progesteron-estrogen serta pil berbasis progesteron saja. Keduanya memiliki khasiat untuk mencegah kehamilan bila dikonsumsi.

Pil Yasmin dan Microgynon termasuk pil kombinasi dari estrogen dan progesteron, sedangkan pil Andalan dan Diane hanya mengandung progesteron. Adapun komposisi lengkap zat di dalam masing-masing pil menurut Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi dan jurnal Australian Prescriber tahun 2015 adalah sebagai berikut :

  • Yasmin: etinil estradiol dan drosperinon
  • Microgynon: etinil estradiol dan levonogestrel
  • Andalan: levonogestrel
  • Diane: cyproterone asetat

2. Perbedaan cara kerjanya

Pertimbangan Memilih Pil Kontrasepsi: Mana yang Lebih Baik?Masing-masing pil KB memiliki mekanisme kerja tersendiri (pexels.com/Arek Socha)

Menurut uraian dari StatPearls, estrogen di dalam pil Yasmin dan Microgynon dapat menghambat pelepasan hormon follicle-stimulating hormone (FSH), sebuah hormon yang fungsinya untuk mematangkan sel telur. Akibatnya, perkembangan sel telur pun terhambat sampai-sampai tidak bisa dibuahi oleh sel sperma.

Pil yang mengandung progesteron punya mekanisme kerja yang sedikit berbeda. Selain menghambat hormon FSH, progesteron juga bisa memacu produksi lendir di rahim. Lendir ini akan menghalangi pergerakan sperma supaya tidak sampai ke tempat sel telur berada.

Baca Juga: Lupa Minum Pil KB? Ikuti Petunjuk ini untuk Mencegah Kehamilan! 

3. Tingkat keberhasilannya

Pertimbangan Memilih Pil Kontrasepsi: Mana yang Lebih Baik?ilustrasi pil KB (unsplash.com/THought Catalog)

Secara umum, semua pil KB termasuk cukup ampuh dalam mencegah kehamilan asal dikonsumsi secara rutin. Mengacu pada Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, tingkat kegagalan pil KB hanya sekitar 0,3-0,5 per 1000 kehamilan.

Berdasarkan jurnal Australian Prescriber tahun di 2015, masing-masing kandungan dalam pil KB memiliki manfaat yang spesifik. Contohnya pada pil Diane, kandungan cyproterone asetat juga terbukti menekan timbulnya jerawat. Kandungan desogestrel pada pil Andalan juga memiliki manfaat serupa, namun masih kalah ampuh dibandingkan pil Diane.

4. Efek sampingnya

Pertimbangan Memilih Pil Kontrasepsi: Mana yang Lebih Baik?pusing pasca mengonsumsi pil KB (unsplash.com/Yuris Alhumaydy)

Sama seperti obat pada umumnya, pil kontrasepsi pun tidak terlepas dari risiko efek sampingnya. Beberapa efek samping yang bisa ditemukan setelah konsumsi pil KB secara umum antara lain:

  • Bercak saat haid
  • Perubahan pola haid
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Nyeri payudara

Pil Yasmin dan Microgynon dapat menyebabkan penggumpalan darah, sehingga dosisnya harus dipantau secara ketat. Selain itu, pil Diane dan Andalan yang berbasis progesteron juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan, timbulnya jerawat serta perdarahan haid yang tidak teratur.

5. Keamanan pemberian pil KB

Pertimbangan Memilih Pil Kontrasepsi: Mana yang Lebih Baik?apakah pil KB aman untuk ibu menyusui (unsplash.com/Willgard)

Dilansir dari tulisan StatPearls berjudul "Oral Contraceptive Pills", pil kombinasi estrogen dan progesteron dapat memicu penggumpalan darah. Peristiwa ini bisa memancing terjadinya stroke atau serangan jantung. Estrogen dalam Pil KB kombinasi ini juga dapat menekan hormon kelamin sehingga menghambat pelepasan air susu ibu (ASI). 

Berbeda dengan kombinasi, pil progestin tidak memiliki efek buruk terhadap ASI. Oleh sebab itu, Kemenkes lewat buku Panduan Praktis Kontrasepsi, pil progestin seperti Diane dan Andalan bisa dijadikan pilihan KB bagi ibu yang sedang menyusui.

Jika disimpulkan, keempat pil KB yang dibahas sebelum ini memiliki kemampuan mencegah kehamilan yang cukup mumpuni. Pemilihan merek pil KB sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan seseorang. Jika memungkinkan, sempatkan waktumu untuk berkonsultasi ke dokter dahulu sebelum menentukan jenis pil kontrasepsi yang cocok.

Baca Juga: 11 Obat yang Dapat Berinteraksi dengan Pil KB

Leonaldo Lukito Photo Verified Writer Leonaldo Lukito

Berbagi Pikiran dan Rasa melalui Padanan Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya