Ejakulasi di Luar Vagina Tidak Efektif Cegah Kehamilan, Ini Faktanya

Metode ini juga tidak dapat cegah penularan penyakit seksual

Dalam dunia medis, ejakulasi di luar vagina atau 'dikeluarkan di luar' disebut dengan istilah coitus interruptus. Metode ini sering kali dilakukan oleh pasangan yang enggan menggunakan alat kontrasepsi. Tujuannya tentu untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya kehamilan. 

Lalu, seberapa efektif kah metode ini? Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan tetap berada pada artikel ini hingga selesai.

1. Apa itu coitus interruptus?

Ejakulasi di Luar Vagina Tidak Efektif Cegah Kehamilan, Ini Faktanyailustrasi pasangan di atas ranjang (pexels.com/Yan Krukov)

Coitus interruptus atau ejakulasi di luar vagina merupakan metode kontrasepsi pria tertua yang masih dipraktikkan sampai sekarang. Metode ini dilakukan dengan cara mencabut penis dari vagina sesaat sebelum terjadinya ejakulasi atau pelepasan sperma, untuk ditumpahkan di luar tubuh pasangan.

Pada awalnya, para peneliti tidak banyak memiliki ketertarikan untuk melakukan riset mengenai metode kontrasepsi ejakulasi di luar vagina. Namun, makin ke sini mulai bermunculan studi yang membahas tentang hal ini, terutama mengenai efektivitasnya dalam mencegah kehamilan. 

2. Bagaimana cara melakukannya?

Ejakulasi di Luar Vagina Tidak Efektif Cegah Kehamilan, Ini Faktanyailustrasi berhubungan seks (pexels.com/WR)

Dalam praktiknya, metode coitus interruptus perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Penarikan penis dari vagina harus dilakukan di waktu yang tepat, yaitu saat seseorang merasa akan terjadi ejakulasi. Selain itu, pasangan juga harus memastikan ejakulasi dilakukan jauh dari vulva.

Ketika akan melakukan hubungan seksual kembali, pasangan pria harus membersihkan penis dari sisa-sisa sperma yang masih menempel agar nantinya tidak masuk ke dalam vagina saat terjadi pra-ejakulasi. Caranya yaitu dengan buang air kecil untuk mendorong keluar sisa sperma dan membersihkan ujung penis dengan air bersih.

Baca Juga: 7 Cara Menambah Volume Semen saat Ejakulasi, Catat!

3. Bagaimana efektivitasnya?

Ejakulasi di Luar Vagina Tidak Efektif Cegah Kehamilan, Ini Faktanyailustrasi tes kehamilan (pexels.com/cottonbro)

Coitus interruptus tidak termasuk dalam metode pencegahan kehamilan yang sangat efektif. Pasalnya, sperma dapat masuk ke vagina jika penarikan dilakukan tidak tepat waktu. Jika waktu penarikan penis sudah tepat tetapi cairan pra-ejakulasi mengandung sperma, maka pembuahan bisa saja terjadi. 

Ejakulasi di luar memiliki tingkat efektivitas sekitar 78%, yang berarti bahwa 22 dari 100 wanita yang menggunakan metode ini akan mengalami kehamilan. Tingkat efektivitasnya lebih rendah dibandingkan kontrasepsi kondom yang memiliki efektivitas 98%. 

Menurut studi literatur yang termuat dalam International Journal of Medicine and Biomedical Research, pada dasarnya cairan pra-ejakulasi tidak mengandung sperma. Adapun sperma yang berada pada cairan pra-ejakulasi berasal dari sisa-sisa ejakulasi sebelumnya yang masih tertinggal di uretra.

4. Keuntungan dari metode ini

Ejakulasi di Luar Vagina Tidak Efektif Cegah Kehamilan, Ini Faktanyailustrasi pasangan di atas ranjang (pexels.com/pixabay)

Beberapa keuntungan yang didapatkan dari metode kontrasepsi ini adalah :

  • Tidak membutuhkan biaya
  • Tidak melibatkan hormon atau zat kimia lainnya yang dimasukkan ke dalam tubuh
  • Tidak memiliki risiko kesehatan dan efek samping bagi tubuh
  • Tidak perlu pengawasan dari tenaga medis
  • Cocok digunakan bagi pasangan yang tidak terlalu sering berhubungan seks
  • Cocok digunakan bagi pasangan yang membutuhkan alat kontrasepsi sesegera mungkin dan terlalu terlambat jika menggunakan metode lain

5. Kerugian dari metode ini

Ejakulasi di Luar Vagina Tidak Efektif Cegah Kehamilan, Ini Faktanyailustrasi pergerakan sperma (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Adapun beberapa kerugian yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :

  • Tidak sepenuhnya efektif dalam mencegah kehamilan
  • Tidak mampu mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)
  • Memerlukan kontrol penuh dari pasangan pria agar tidak kelepasan
  • Pasangan wanita sama sekali tidak memiliki kendali 
  • Bagi sebagian pasangan, ejakulasi di luar dapat mengurangi kenikmatan seksual
  • Meski sudah buang air kecil sebelum melakukan hubungan badan, beberapa pria masih bisa mengeluarkan sperma saat pra-ejakulasi 

Demikian ulasan mengenai ejakulasi di luar atau coitus interruptus. Metode ini lebih cocok digunakan bagi pasangan yang tidak keberatan dengan kehamilan tidak terencana. Hal ini karena mengingat presentasi efektivitasnya yang tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: 5 Tanda Umum dari Ejakulasi Dini, Pria Kudu Waspada

Lula Lula Photo Verified Writer Lula Lula

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya