5 Hal yang Dapat Merusak Kondom, Bikin Efektivitasnya Menurun

Berisiko membuat fungsinya tidak optimal 

Sebagai salah satu alat kontrasepsi yang paling mudah diakses, kondom dinilai efektif untuk mencegah kehamilan dan transmisi penyakit menular seksual. Akan tetapi, tak banyak yang mengetahui bahwa terdapat beberapa faktor yang memengaruhi efektivitas alat kontrasepsi satu ini.

Tanpa disadari, kesalahan penggunaan kondom dapat mengurangi kualitasnya sehingga memicu timbulnya berbagai macam risiko kesehatan. Untuk menghindari hal tersebut, simak beberapa hal yang dapat merusak dan menurunkan kinerja kondom berikut ini.

1. Penyimpanan kondom yang tidak tepat

5 Hal yang Dapat Merusak Kondom, Bikin Efektivitasnya Menurunilustrasi menyimpan kondom di dalam saku celana (pexels.com/cottonbro)

Kondom terbuat dari lapisan lateks atau karet yang tipis, poliisoprena, dan poliuretena yang dirancang untuk menghalau cairan semen supaya tidak melakukan kontak dengan vagina. Sayangnya dilansir Healthline, bahan-bahan ini sensitif terhadap kelembapan, sinar matahari, suhu penyimpanan, dan alat-alat tajam.

Oleh karenanya, simpan kondom di dalam kompartemen dengan suhu ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Hindari juga menyimpannya di tempat-tempat yang rawan friksi atau gesekan seperti dompet atau saku celana.

2. Kondom melewati masa kadaluarsa

5 Hal yang Dapat Merusak Kondom, Bikin Efektivitasnya Menurunilustrasi kondom (pexels.com/Klaus Nielsen)

Kondom memiliki masa kedaluwarsa. Namun, tak banyak orang menyadarinya. Kondom yang telah melewati batas kedaluwarsa mengalami penurunan kualitas bermakna. Permukaannya akan lebih mudah rusak sehingga berisiko mengalami kebocoran.

Untuk menghindari hal ini, selalu periksa masa kedaluwarsa kondom yang hendak digunakan. Selain itu, sebaiknya tidak menyimpan kondom dalam waktu yang lama karena khawatir kualitasnya menurun selama masa penyimpanan.

Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Kondom Kedaluwarsa, Berisiko Jika Dipakai

3. Tidak menggunakan pelumas seks

5 Hal yang Dapat Merusak Kondom, Bikin Efektivitasnya Menurunilustrasi menggunakan pelumas (unsplash.com/Deon Black)

Sejatinya tubuh dapat menghasilkan pelumas secara alami begitu mendapat rangsangan seksual. Namun pada beberapa kasus, produksinya mengalami penurunan atau bahkan tak keluar sama sekali. Sebagai gantinya, pelumas buatan dapat dijadikan alternatif untuk memberikan lubrikasi pada organ intim.

Ini menjadi sedemikian penting lantaran berhubungan seks dengan organ intim yang terasa kering dapat meningkatkan risiko friksi atau gesekan yang kasar pada kondom. Tanpa disadari, ini dapat memicu kerusakan pada permukaan kondom.

4. Penggunaan bahan pelumas seks yang salah

5 Hal yang Dapat Merusak Kondom, Bikin Efektivitasnya Menurunilustrasi petroleum jelly (unsplash.com/Thowfiqu Barbhuiya)

Akan tetapi, perlu diketahui juga bahwa beberapa bahan pelumas seks tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom, khususnya kondom berbahan lateks. Sebut saja pelumas berbahan minyak, seperti lotion, baby oil, dan petroleum jelly.

Walau tidak signifikan, tetapi pelumas berbahan minyak berisiko menyebabkan kebocoran pada kondom berbahan lateks dibandingkan pelumas berbahan air. Ini dijelaskan melalui studi bertajuk "The Impact of Lubricants on Latex Condoms During Vaginal Intercourse" yang terbit di International Journal of STD and AIDS.

Menurut keterangan National Health Service, pelumas berbahan air atau silikon lebih disarankan untuk digunakan dengan kondom lateks. Namun demikian, penggunaan kondom poliuretena non-lateks dapat digunakan bersama pelumas berbahan apa pun.

5. Pemakaian kondom kurang tepat

5 Hal yang Dapat Merusak Kondom, Bikin Efektivitasnya Menurunilustrasi penggunaan kondom (pexels.com/Deon Black)

Kondom hadir dengan berbagai macam ukuran. Menggunakan kondom dengan ukuran yang kurang tepat berisiko mengurangi efektivitas dan kenyamanannya. Ukuran yang terlalu kecil dapat merobek permukaan kondom, sedangkan ukuran yang terlalu besar berpotensi membuat kondom terlepas.

Maka dari itu, sebaiknya lakukan eksperimen dengan berbagai macam ukuran hingga mendapat ukuran kondom yang tepat. Jangan lupa juga untuk mengenakannya dengan tepat. Periksa potensi kerusakan di permukaan kondom untuk meminimalkan kebocoran.

Walau dinilai efektif dalam mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual menular, tetapi kinerja kondom berisiko menurun akibat beberapa kesalahan yang kerap tak disadari. Karenanya, pastikan hindari hal-hal di atas agar kualitasnya tetap terjaga.

Baca Juga: 5 Dampak Pemakaian Kondom Berulang Kali, Risikonya Besar lho!

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya