5 Perubahan pada Vagina selama Masa Kehamilan, Apakah Normal?

Biasanya dipicu fluktuasi hormon di dalam tubuh

Selama hamil, tubuh mengalami perubahan fisiologi berkat fluktuasi hormon di dalamnya. Tujuannya tak lain untuk menyediakan lingkungan yang tepat bagi tumbuh kembang janin. Selain transformasi bentuk tubuh, bagian tubuh lain yang cukup sensitif dan ikut mengalami perubahan adalah vagina.

Lantas apa saja perubahan pada vagina selama masa kehamilan? Apakah perubahan ini bersifat normal? Kapan sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan tenaga profesional? Mari cari tahu jawabannya lebih lanjut berikut ini.

1. Vagina berubah warna

5 Perubahan pada Vagina selama Masa Kehamilan, Apakah Normal?ilustrasi perubahan vagina pada ibu hamil (unsplash.com/Timothy Meinberg)

Sering kali, warna biru atau ungu pada tubuh mengindikasikan adanya pembengkakan atau kekurangan darah. Tak heran jika kekhawatiran muncul sebagai akibatnya. Namun pada ibu hamil, perubahan vagina yang menjadi berwarna biru atau ungu justru terjadi akibat peningkatan aliran darah di area sekitarnya.

Memasuki 6 minggu kehamilan, vagina, labia atau bibir vagina, dan leher rahim umumnya berubah warna menjadi biru atau ungu. Tak perlu khawatir, hal ini dapat dikatakan normal karena merupakan bagian dari proses fisiologis. Ini dijelaskan oleh dokter kandungan di Pusat Medis Wexner Ohio State University, Brett Worly, M.D melalui laman Parents. 

2. Vagina mengalami spotting

5 Perubahan pada Vagina selama Masa Kehamilan, Apakah Normal?ilustrasi darah spotting (pexels.com/Alina Blumberg)

Dilansir Healthlinespotting merupakan perdarahan pada vagina di luar periode menstruasi. Fenomena ini kerap terjadi pada ibu hamil, khususnya pada trimester pertama. Umumnya, ini merupakan hal normal. Laman March of Dimes memaparkan, lebih dari 25 persen ibu hamil mengalami spotting selama masa kehamilan. 

Keluarnya bercak darah ini biasanya terjadi karena implantasi embrio di dinding rahim atau pembentukan plasenta. Darah spotting biasanya berwarna pink cerah atau cokelat tua, bukan merah. Namun pada kasus lainnya, spotting mengindikasikan infeksi jamur atau bahkan keguguran. Karenanya, diskusikan dengan tenaga profesional untuk mencari tahu lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Penyebab Vagina Gatal, Gejala Beberapa Penyakit Menular Seksual

3. Vagina mengalami varises

5 Perubahan pada Vagina selama Masa Kehamilan, Apakah Normal?ilustrasi ibu hamil berkonsultasi dengan dokter (pexels.com/Mart Production)

Kaki bukanlah satu-satunya organ tubuh yang mengalami varises. Faktanya, vagina juga dapat mengalami hal tersebut berkat kombinasi peningkatan aliran darah, pembesaran rahim yang menekan pembuluh darah vena di area panggul, serta fluktuasi hormon.

Uniknya, varises pada vagina jarang terjadi di kehamilan pertama. Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Phlebolymphology pada 2011 menjelaskan, sekitar 10 persen ibu hamil mengalami varises pada vagina saat memasuki usia ke-5 bulan di kehamilan kedua.

Jika ibu mengalaminya, cobalah mandi air hangat dan mengangkat kaki sebisa mungkin agar area vagina terasa lebih rileks. Fenomena ini biasanya akan membaik saat memasuki 6 minggu usai persalinan. 

4. Vagina terasa membengkak dan gatal

5 Perubahan pada Vagina selama Masa Kehamilan, Apakah Normal?ilustrasi ibu hamil (freepik.com/yanalya)

Peningkatan aliran darah di sekitar vagina tak hanya menyebabkan perubahan warna dan varises pada vagina, tetapi juga memicu sensasi bengkak. Artinya, vagina tidak benar-benar membengkak, tetapi terasa seperti bengkak. Sebagai akibatnya, ekstra suplai darah pada vagina akan membuatnya terasa lebih sensitif.

Selain itu, fluktuasi hormon selama masa kehamilan juga memicu pertumbuhan mikroflora alami pada vagina sehingga menyebabkan vaginosis bakterialis dan infeksi jamur yang memunculkan rasa gatal luar biasa sebagai efek sampingnya. Untungnya, kedua kondisi ini dapat diobati oleh dokter.

5. Bau dan rasa vagina mengalami perubahan

5 Perubahan pada Vagina selama Masa Kehamilan, Apakah Normal?ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Selain perubahan keseimbangan mikroflora, pH vagina juga biasanya mengalami perubahan selama masa kehamilan. Lingkungan di dalam vagina menjadi lebih asam akibat penurunan pH sehingga bau dan rasanya cenderung berubah.

Walau beberapa efek sampingnya berpotensi memunculkan rasa tidak nyaman dan membuat sebagian ibu merasa heran, tetapi umumnya deretan perubahan berikut ini bersifat wajar dan normal. Jika ibu mengalami kekhawatiran tertentu, jangan ragu untuk segera konsultasikan dengan tenaga profesional, seperti dokter kandungan dan bidan, ya!

Baca Juga: 4 Penyebab Vagina Basah, Gak Selalu karena Terangsang

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya