Bolehkah Berhubungan Seks saat Terkena Infeksi Jamur Vagina?

Ternyata lebih banyak risikonya

Infeksi jamur vagina terjadi karena pertumbuhan berlebih dari ragi atau jamur Candida, yang sebetulnya hampir selalu hidup di dalam tubuh tanpa membahayakan. Gejalanya antara lain nyeri pada vagina, sakit saat kencing, gatal atau sensasi terbakar, nyeri saat seks, serta keputihan kental berwarna putih.

Melihat gejala-gejalanya tersebut, kemungkinan ini membuat tidak nyaman untuk berhubungan seks. Akan tetapi, di luar gejalanya, apakah perempuan yang sedang terkena infeksi jamur vagina dibolehkah atau aman untuk berhubungan seks? Ketahui jawabannya lewat ulasan di bawah ini.

1. Seks dapat menyebabkan rasa sakit dan memperburuk gejala

Seks mungkin dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang teramat sangat dan memperburuk gejala infeksi jamur

Dilansir Healthline, apabila terjadi pembengkakan pada labia atau vulva, kontak kulit-ke-kulit mungkin akan terasa kasar atau menyakitkan. Gesekan bahkan dapat menyebabkan luka.

Penetrasi dapat memperburuk jaringan yang meradang serta meningkatkan rasa gatal dan iritasi. Selain itu, memasukkan apa pun ke dalam vagina—baik jari, mainan seks, atau lidah—dapat membuat bakteri baru masuk ke sana. Ini bisa membuat infeksi lebih parah.

Saat terangsang secara seksual, vagina mungkin mulai melumasi dirinya. Ini bisa menambahkan lebih banyak kelembapan ke lingkungan yang sudah lembap, membuat gejala gatal dan keluarnya cairan lebih terasa.

2. Seks mungkin dapat menularkan infeksi ke pasangan

Bolehkah Berhubungan Seks saat Terkena Infeksi Jamur Vagina?ilustrasi jamur Candida albicans (commons.wikimedia.org)

Walaupun ada kemungkinan untuk menularkan infeksi jamur ke pasangan lewat aktivitas seksual, tetapi ini bergantung pada anatomi pasangan. Pada pasangan pria, mereka cenderung tidak tertular infeksi jamur dari pasangannya. Mengutip laman Office on Women's Health, sekitar 15 persen pria yang melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang memiliki infeksi jamur vagina akan terinfeksi. Pria dengan penis yang tidak disunat lebih mungkin terkena.

Apabila pasangan seksual adalah perempuan, mereka lebih rentan. Akan tetapi, literatur medis yang ada temuannya beragam tentang seberapa jarang atau peluangnya. Bukti anekdotal menunjukkan bahwa itu bisa terjadi, tetapi studi klinis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana atau mengapa ini terjadi (Sexually Transmitted Infections, 2014).

Baca Juga: Picu Keputihan, Ini 7 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vagina

3. Seks dapat memperlambat penyembuhan

Melakukan aktivitas seksual saat mengalami infeksi jamur vagina juga bisa mengganggu proses penyembuhan. Jika sampai memperburuk gejala, mungkin perlu waktu lebih lama untuk benar-benar sembuh.

Apabila pasangan mengalami infeksi jamur setelah berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi jamur vagina, ia mungkin menularkannya kembali selama hubungan seks selanjutnya. Jadi, menunggu sampai benar-benar sembuh adalah satu-satunya cara untuk mencegah siklus saling menulari ini berlanjut.

4. Berapa lama harus menunggu sampai bisa berhubungan seks lagi?

Bolehkah Berhubungan Seks saat Terkena Infeksi Jamur Vagina?ilustrasi pasangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, berhubungan seks saat menjalani perawatan untuk infeksi jamur vagina dapat memperlambat proses penyembuhan. Juga, jika pasangan seseorang mengalami infeksi jamur, ada kemungkinan infeksi tersebut akan ditularkan bolak-balik. Umumnya aktivitas seksual harus dihindari sampai semua gejala benar-benar hilang.

Infeksi jamur vagina atau infeksi ragi biasanya hilang relatif cepat setelah pengobatan dimulai. Banyak obat perawatan yang dijual bebas memerlukan hingga 7 hari untuk membersihkan infeksi, mengutip Medical News Today.

5. Kapan harus ke dokter?

Biasanya infeksi ragi bisa sembuh dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas. Perawatan ini biasanya mengandung salah satu dari bahan-bahan ini:

  • Butoconazole.
  • Miconazole.
  • Terconazole.

Apabila kamu terkena infeksi ragi untuk pertama kalinya, sebaiknya temui dokter untuk memastikan mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Selain itu, temui dokter jika obat-obatan yang dijual bebas tidak efektif. Dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan alternatif, termasuk obat-obatan oral.

Terakhir, segera cari perhatian medis jika:

  • Terkenal infeksi jamur vagina empat kali atau lebih dalam setahun.
  • Sedang hamil.
  • Memiliki gejala yang parah.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu.

Walaupun dimungkinkan bagi seseorang dengan infeksi jamur vagina untuk berhubungan seks, tetapi kebanyakan dokter tidak menyarankannya sampai infeksi benar-benar hilang.

Selain itu, karena banyaknya gejala yang menyebabkan ketikdaknyamanan, seseorang cenderung memilih untuk menahan diri dari aktivitas seksual untuk meminimalkan rasa sakit dan gatal.

Tak hanya menyakitkan atau tidak nyaman, berhubungan seks saat seseorang sedang mengalami infeksi jamur vagina dapat mengakibatkan infeksi bertahan lebih lama, menyebabkan gejala kembali jika baru saja sembuh setelah pengobatan, dan meningkatkan risiko pasangannya terkena infeksi jamur.

Baca Juga: Vaginitis: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan, Pencegahan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya