6 Cara Alami Menjaga Kesehatan Vagina, Cegah Keputihan Lho

2. Hentikan douching vagina

theswaddle.com

Douching vagina adalah cara untuk membersihkan vagina biasanya dilakukan dengan air dan cuka (asam) atau bahan kimia. Sayangnya, perawatan organ kewanitaan yang satu ini mempunyai efek buruk bagi vagina.

Melansir WebMD, douching menyebabkan infeksi vagina, penyakit radang panggul hingga komplikasi kehamilan.

Risiko tersebut juga diperkuat dalam penelitian berjudul "Vaginal Douching" dalam Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing tahun 2003. Laporan tersebut menyebutkan bahwa douching tidak mempunyai efek baik yang pasti dalam menjaga kesehatan vagina. Jadi, sebaiknya hindari pembersihan vagina dengan cara ini.

Menjaga kebersihan vagina itu mudah, kok! Setelah buang air kecil dan buang air besar, basuhlah vagina dari arah depan ke belakang agar tidak ada bakteri dari anus yang masuk ke vagina.

Untuk menjaga vagina tetap dalam keadaan sehat sebaiknya setelah buang air kecil dan buang air besar, basuhlah organ kewanitaan dari arah depan ke belakang agar tidak ada bakteri yang berasal dari anus masuk ke vagina. Bila memungkinkan, basuh dengan air hangat dan keringkan dengan handuk bersih atau tisu.

Baca Juga: Dear Ladies, Ini 7 Bahaya Douching Vagina yang Harus Kamu Tahu

3. Rajin mengganti pembalut wanita

pexels.com/Karolina Grabowska

Kalau lagi datang bulan, biasanya perempuan juga mager alias malas gerak. Namun, kamu tetap harus rajin mengganti pembalut.

Menurut keterangan dari American College of Obstetricians and Gynecologists, kita harus memastikan kebersihan vagina dengan mengganti pembalut wanita setiap 4-8 jam. Tak masalah tidur dengan menggunakan pembalut, tetapi pastikan untuk langsung menggantinya saat bangun tidur.

4. Jangan menggunduli rambut kemaluan

newidea.com.au

Sah saja bila kita wax atau mencukur bulu kemaluan. Namun, usahakan untuk tidak memangkasnya sampai habis. Melansir Healthline, rambut kemaluan punya fungsi dalam melindungi vagina dari bakteri jahat, menghindari gesekan, serta keringat. 

Dari penelitian yang dilakukan pada 49 perempuan dengan vulvar dysplasia atau kanker dan 234 perempuan sehat dalam jurnal yang berjudul "Pubic Hair Shaving Is Correlated to Vulvar Dysplasia and Inflammation: A Case-Control Study" yang diterbitkan oleh Journal of Infectious Diseases in Obstetrics and Gynecology tahun 2017, mencukur rambut kemaluan sampai habis atau sebagian mempunyai potensi risiko perkembangan peradangan genital dan vulvar dysplasia.

5. Gunakan celana dalam berbahan katun

pexels.com/Karolina Grabowska

Meskipun membuatmu tampak seksi, sebaiknya hindari celana dalam jenis thong atau G-string. Melansir Huffington Post, infeksi bisa terjadi karena tidak seimbangnya lingkungan vagina, termasuk tingkat kelembapan. Nah, ketidakseimbangan ini berasal dari thong yang gagal melindungi lingkungan vagina itu sendiri.

Selain itu, bersumber dari Healthline, katun adalah bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik, sehingga kamu disarankan memakai celana dalam dengan bahan tersebut. Ganti celana dalam setidaknya dua kali sehari, atau lebih dari itu bila kamu beraktivitas fisik yang memproduksi banyak keringat.

6. Tidur tanpa pakaian dalam

pexels.com/Burst

Ternyata, tidur tanpa pakaian dalam semalaman bisa membuat vagina "bernapas" lega, lho.

Dari sebuah riset berjudul Effects of Temperature on Sleep: Manipulating Body Temperature to Improve Sleep Quality, Onset, and Arousal yang dilakukan oleh National Sleep Foundation tahun 2010, dikatakan bahwa tidur tanpa mengenakan pakaian dalam bisa mendinginkan suhu tubuh dan ini baik untuk kesehatan. Di samping itu, tidur tanpa pakaian dalam juga bisa mengurangi gesekan pada vagina. 

Menjaga kesehatan vagina bukanlah proses yang dilakukan hanya satu kali saja. Jadikan enam poin di atas sebagai rutinitas sehari-hari agar vaginamu tetap bersih dan sehat.

Baca Juga: 7 Aroma Unik Vagina dan Artinya, dari yang Asam hingga Amis dan Busuk